BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Tinjauan Pustaka
a.
Lobster Air Tawar
Lobster air tawar merupakan salah satu genus dari
kelompok udang (Crustacea) yang hidupnya hanya di air tawar. Lobster air tawar
banyak terdapat di danau, rawa, dan sungai. Di habitat aslinya, jenis udang
besar ini biasanya hidup ditempat yang memiliki tempat berlindung seperti
celah-celah bebatuan dan akar pohon. Daerah penyebarannya meliputi Asia dan Australia,
Seperti Papua dan Quinsland. Berdasarkan daerah penyebarannya tersebut, lobster
air tawar dapat dibagi ke dalam 3 famili, yakni famili Astacidae dan Cambaridae
yang tersebar di belahan bumi utara, seperti Amerika dan Eropa, serta famili Parastacidae
yang tersebar di belahan bumi selatan seperti Asia dan Australia. Di Indonesia,
lobster air tawar berasal dari famili Parastacidae (Iskandar, 2003).
Lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus) termasuk ke dalam keluarga Parasticidae. Cherax quadricarinatus dikenal dengan
nama dagang red claw, disebut
demikian karena pada kedua ujung capitnya terdapat warna merah. Selain sebagai
lobster konsumsi, red claw juga cocok dijadikan lobster hias karena
memiliki keunggulan pada bentuk dan warna tubuhnya. Wama biru mengkilap terpancar
dari tubuhnya (Hartono dan Wijayanto, 2006).
Jenis lobster air tawar yang dikembangkan di Indonesia
adalah jenis Cherax quadricarinatus,
jenis ini termasuk ke dalam Famili Parasticidae. Fetzner (2008)
mengklasifikasikan lobster air tawar sebagai berikut:
Filum :
Arthropoda
Sub Filum :
Mandibulata
Kelas :
Crustacea
Ordo :
Malacostraca
Sub Ordo :
Decapoda
Superfamili :
Astacidae
Famili :
Parastacidae
Genus :
Cherax
Spesies :
Cherax quadricarinatus (von Martens)
Lobster air tawar memiliki ukuran tubuh yang relatif
lebih besar dari udang air tawar lainnya. Tubuh lobster air tawar dibagi
menjadi dua bagian, yaitu bagian chepalotorax
dan abdomen. Chepalotorax merupakan bagian depan yang terdiri atas kepala dan
dada, sedangkan abdomen adalah bagian
belakang yang terdiri atas badan dan ekor (Hartono dan Wijayanto, 2006).
Kepala lobster terdiri atas enam bagian ruas yang ditutupi
oleh cangkang kepala (carapace).
Bagian depan kepala memiliki kelopak yang berbentuk segitiga memipih, lebar,
bergerigi dan dikelilingi oleh duri yang dikenal dengan rostrum. Pada bagian kepala terdapat lima pasang kaki (periopod). Pasangan kaki pertama, kedua
dan ketiga mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi capit. Capit pertama
berfungsi sebagai senjata untuk menghadapi musuh. Capit kedua dan ketiga
sebagai alat yang berfungsi seperti tangan. Kedua pasang kaki lainnya digunakan
sebagai alat bergerak atau kaki jalan. Bagian badan lobster terdiri atas enam
ruas badan (abdomen) dengan bentuk
agak memipih. Rata-rata lebar badan
hampir sama dengan lebar kepala (Sukmajaya dan Suharjo, 2003).
Pada bagian abdomen terdapat empat pasang kaki renang
yang terletak pada masing-masing ruas. Bagian ekor lobster air tawar terdiri
atas dua bagian, yaitu ekor kipas (uropod)
dan ujung ekor (telson) (Hartono dan
Wijayanto, 2006).
Lobster air tawar hidup dan berkembang dengan baik
pada lingkungan perairan yang memiliki kisaran suhu optimal 25-29oC,
derajat keasaman (pH) 7-8, alkalinitas 50-200 ppm, oksigen terlarut (DO)
sekitar 4 ppm, karbondioksida (CO2) maksimal 10 ppm, dan amoniak maksimal 0,05
ppm. Sumber air pemeliharaan dapat berasal dari
air sungai, air tanah, atau air
irigasi (Lukito dan Prayugo, 2007).