Tiamin (Vitamin B1)

Tiamina atau vitamin B1 atau aneurin adalah vitamin yang termasuk dapat terlarut dalam air. Tiamina terdiri atas cincin pirimidina dan cincin thiazola (mengandung sulfur dan nitrogen) yang dihubungkan oleh jembatan metilen. Turunan fosfatnya ikut serta dalam banyak proses sel. Tiamina disintesis dalam bakteri, fungi dan tanaman. Hewan harus memenuhi keperluan tiamin dari makanan. Asupan yang tidak cukup menyebabkan penyakit beri-beri, yang memengaruhi sistem saraf tepi dan sistem kardiovaskular. Kekurangan vitamin B1 juga dapat menyebabkan sindrom Wernicke-Korsakoff.

Tiamina berperan sangat vital agar otak dapat bekerja dengan normal. Sebuah senyawa turunan tiamina yang disebut benfotiamina, dengan efektif, mengurangi plak amiloid dan fosforilasi protein tau pada area kortikal otak tikus dan menekan aktivitas enzim glikogen sintase kinase 3. Penelitian ini sangat mirip dengan kondisi penderita Alzheimer in vivo. Senyawa turunan yang lain semisal tiamina pirofosfat, merupakan koenzim pada siklus asam sitrat yaitu pada kompleks piruvat dehidrogenase dan kompleks α-ketoglutarat dehidrogenase.

Struktur Kimia Tiamin

Struktur kimia tiamin, merupakan gabungan dari molekul basa pirimidin dan tiazol yang dirangkai jembatan metilen. Kokarboksilase adalah pirofosfat dari tiamin yang disintesis oleh tubuh dari kombinasi tiamin dengan ATP (Adenosisn Trifosfat).


Sifat-sifat Tiamin

Tiamin larut dalam alkohol 70 % dan air, dapat rusak oleh panas, terutama dengan adanya alkali. Pada kondisi kering, tiamin stabil pada suhu 100°C selama beberapa jam. Kelembaban akan mempercepat kerusakannya. Hal ini menunjukkan bahwa pada makanan segar, tiamin kurang stabil terhadap panas jika dibandingkan dengan makanan kering.

Tiamin adalah senyawa tidak berwarna denganrumus kimia C12H17N4OS . Tiamin dapat larut dalam air, metanol, dan gliserol dan jelas tidak larut dalam aseton, eter, kloroform, dan benzena. Bersifat stabil pada pH asam, tetapi tidak stabil dalam larutan basa. Tiamin merupakan karbena N-heterosiklik sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sianida dan dapat digunakan sebagai katalis untuk kondensasi benzoin. Tiamin juga tidak stabil terhadap suhu tinggi atau panas, tetapi dapat stabil selama penyimpanan yang beku atau suhu dingin. Tiamin juga akan tidak stabil bila terkena sinar ultraviolet dan iradiasi gamma.

Fungsi Tiamin

Tiamin diperlukan dalam metabolisme semua spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi, tiamin dapat dibuat sendiri, begitu pula halnya pada beberapa tumbuhan tingkat rendah. Pada semua hewan, tiamin diperoleh dari makanannya, kecuali bila zat tersebut disintesis oleh mikroorganisme di dalam traktus digestivus (saluran pencernaan) hewan ruminansia.

Fungsi metabolik tiamin antara lain pada reaksi oksidasi piruvat - Asetil- KoA, rekasi oksidasi α- keto glutarat dan reaksi  transketolasi – HMP (Heksosa Monofosfat). Di dalam otak dan hati, segera diubah menjadi TPP (thiamin pyrohosphat) oleh enzim thiamin difosfotransferase, dimana reaksinya  membutuhkan ATP. Berperan penting sebagai koensim dekarboksilasi senyawa asam-keto. Beberapa enzim yang menggunakan TPP sebagai koensim adalah piruvate decarboxylase, pyruvate dehydrogenase, dan transketolase.

Tiamin penting sebagai koensim pyruvate dan α-ketoglutarate dehydrogenase,  sehingga jika terjadi defisiensi, maka kapasitas sel dalam menghasilkan energi menjadi sangat berkurang yang juga diperlukan untuk reaksi fermentasi glukosa menjadi etanol, di dalam yeast.

  • Memaksimalkan Kerja Syaraf
Tanda-tanda pertama orang yang kekurangan vitamin B1 adalah penurunan kerja syaraf. Kegiatan syaraf terganggu karena oksidasi karbohidrat terhambat. Penelitian pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup mengandung vitamin B1 dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung, tidak mampu memusatkan pikiran dan kurang bersemangat. Hal ini mirip dengan tanda-tanda orang stress.

Sumber Tiamin

Tiamin disintesis oleh bakteri di dalam alat pencernaan hewan ruminansia. Bakteri mensintesis tiamin dalam caecum kuda, tetapi ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumber yang baik untuk vitamin B1 ada pada bibit dan dedak gandum, sekam padi (termasuk kulit luar), dan bagian luar dari biji-biji lainnya. Dengan adanya  penggilingan biji-bijian dan penggunaan tepung serta pemutihan atau dilumuri dengan beras, banyak dari kita yang tidak lagi mendapatkan asupan tiamin yang ada saat kita memakan makanan sehat,yaitu  makanan yang tidak diolah.

Sumber lain tiamin selain bibit gandum dan dedak adalah gandum atau tepung gandum, dan beras merah yang diasamkan dengan ragi dan sirup. Oats (gandum kering) dan padi-padian dalam jumlah sederhana sama seperti sayuran, seperti bayam dan kembang kol, kacang, biji bunga matahari, dan kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang polong, dan kacang-kacangan. Dari buah-buahan, alpukat adalah yang tertinggi kandungan vitamin B1 nya. Pork (daging babi) memiliki vitamin B ini dalam jumlah tinggi. Banyak buah-buahan kering mengandung tiamin, meskipun sulfur dioksida sering ditambahkan sebagai pengawet ,yang berarti menghancurkan vitamin ini.

Metabolisme Tiamin

Tiamin dari makanan setelah dicerna, diserap langsung oleh usus dan masuk ke dalam saluran darah. Penyerapan maksimum terjadi pada konsumsi 2,5 – 5 mg tiamin per hari. Pada jumlah kecil, tiamin diserap melalui proses yang memerlukan energi dan bantuan natrium, sedangkan dalam jumlah besar, tiamin diserap secara difusi pasif. Kelebihan tiamin dfikeluarkan lewat urine. Metabolit tiamin adalah 2-metil-4-amino-5-pirimidin dan asam 4-metil-tiazol-5-asetat.

Tubuh manusia dewasa mampu menyimpan tiamin sekitar 30 -70 mg, dan sekitar 80%-nya terdapat sebagai TPP (tiamin pirofosfat). Separuh dari tiamin yang terdapat dalam tubuh terkonsentrasi di otot. Meskipun tiamin tidak disimpan di dalam tubuh, level normal di dalam otot jantung, otak, hati, ginjal dan otot lurik meningkat dua kali lipat setelah terapi tiamin dan segera menurun hingga setengahnya ketika asupan tiamin berkurang.

Defisiensi Tiamin

Defisiensi tiamin akan menyebabkan gangguan saraf pusat,  antara lain memori berkurang atau hilang, nistagmus, optalmoplegia, dan ataksia. Gangguan juga terjadi pada saraf tepi, berupa neropati perifer. Gangguan yang lain berupa kelemahan simetrik (badan sangat lemah), kehilangan fungsi sensorik, motorik dan reflek kaki. Timbul beri-beri jantung, dengan gejala jantung membesar, aritma, hipertensi, odema, dan kegagalan jantung. 

Normal asupan tiamin untuk orang dewasa adalah antara 1,0 – 1,5 mg/hari.  Jika makanan terlalu banyak mengandung karbohidrat,  maka dibutuhkan lebih banyak tiamin. Tanda-tanda defisiensi tiamin antara lain menurunnya nafsu makan, depresi mental (Peripheral neurophaty) dan   lemah. Pada defisiensi kronis, maka muncul gejala kelainan neurologist, seperti kebingungan (mental), dan kehilangan koordinasi mata. Penyakit karena defisiensi tiamin, yaitu beri-beri. Penyakit ini disebabkan akibat makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi rendah tiamin.

Antivitamin atau Antimetabolit terhadap Tiamin

Pada keadaan tertentu bahan pangan dapat mengandung suatu zat yang bisa menghalangi aktivitas suatu vitamin dan bahkan merusaknya. Zat yang demikian disebut antivitamin atau antimetabolit untuk vitamin tersebut. Suatu contoh adalah gejala paralisis pada tikus yang diberi ikan mentah.. Paralisis tersebut disebabkan oleh suatu antivitamin yang terkandung pada ikan mentah tertentu yang merusak tiamin.  Antivitamin tersebut berupa enzim tiaminase, yang memecah molekul tiamin menjadi dua bagian komponen penyusunnya, sehingga tidak berfungsi lagi. Pada ransum untuk tikus putih dengan kadar tiamin cukup, penambahan antivitamin berupa piritiamin, yang merupakan formula dengan struktur kimia hampir mirip dengan tiamin, hanya saja piritiamin mengandung kelebihan dua sulfur, gejala defisiensi tiamin terjadi. Gejala yang timbul tersebut dapat diatasi dengan penambahan level tiamin yang lebih tinggi. Ion-ion bisulfit dari piritiamin bersifat sangat merusak tiamin dengan cara memecah molekul tiamin menjadi pirimidin dan tiazol.

Sumber :







Cari

Copyright Text