Anatomi dan Morfologi Oreochromis niloticus (italic)

Ikan Nila (Oreochromis niloticus), memiliki nama internasional nila tilapia dari sungai Nil di Afrika, Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan budidaya yang cukup dikenal baik secara nasional maupun international. Ikan Nila menjadi terkenal karena memiliki banyak keunggulan. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki ikan nila yaitu mudah berkembang biak, cepat pertumbuhannya, anaknya banyak, ukuran badan relatif besar, tahan penyakit, sangat mudah beradapatasi, relatif murah harganya, dan dagingnya enak.

Ikan Nila sebagai pemakan plankton yang sifatnya cenderung omnivorous, artinya tidak memerlukan pakan yang khusus. Selain itu, ikan nila juga memiliki suatu kelebihan, yaitu ikan nila berkemampuan untuk hidup pada rentang salinitas yang lebar, sehingga ikan nila dapat dibudidayakan di air tawar, payau, maupun laut.

Ikan Nila (Oreochromis nilotikus) termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisik. Ikan nila ini termasuk dalam phylum chordata yang berarti hewan bertulang belakang. Bagian ikan nila terdiri dari caput (kepala), trunchus (badan), caudal (ekor), yang mana antara trunchus dan caput tidak terdapat batas yang nyata. Tubuh ikan nila selalu dalam kondisi berlendir, yang berfungsi untuk mempermudah gerakan dalam air.

Ikan nila mempunyai tubuh yang berukuran sedang, sirip yang dorsal (punggung) dengan sirip yang tajam, sirip dubur (anal). Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pola gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa.

Fillum
: Chordate                  
Sub Fillum
: Vertebrata                
Kelas
: Detoichtyas             
Sub Kelas
: Achanthoptarigi       
Ordo
: Parcomorphi                                                            
Sub Ordo
: Parchokka
Family
: Cichlidan
Genus
: Oreochromis
Spesies
: Oreochromis niloticus

Morfologi Ikan Nila

Ikan ini memiliki ciri fisik badan dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 banding satu. Sirip punggung dengan 16-17 duri tajam dan 11-15 duri lunak dan dubur dengan 3 duri dan 8-11 jari –jari. Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita hitam belang yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris – garis tegak, 7-12 sirip punggung dengan warna merah kemerahan atau kekuningan saat musim berbiak.

Ikan nila juga mempunyai nilai bentuk tubuh yang pipih kearah vertical (kompres) dengan profil empat persegi panjang kea rah anteroposterior, posisi mulut terletak di ujung/termal. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertical dan pada sirip punggungnya garis terlihat condong lekuknya. Ciri lain ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip, ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/ ekor yang berbentuk membulat warna merah dan biasa digunakan  sebagai indikasi kematangan gonad.

Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari darsal yang keras, begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal).

Anatomi

Anatomi pada ikan yaitu tubuhnya berwarna kehitaman atau keabuan dengan beberapa pitagelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan nila dewasa. Ekornya bergaris-garis tegak, tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung. Sirip punggung (dorsal) memiliki duri yang tajam diikuti duri-duri lunak dan bersifat umumnya bercabang. Sirip dubur (anal) memiliki duri dengan jumlah tiga sirip dada dan sirip perut yang berpasangan.

Ada 5 sistem anatomi pada tubuh ikan :
  • Sistem penutup tubuh (kulit)
  • System otot penggerak tubuh
  • Sistem rangka (tulang)
  • System pernapasan (respirasi)
  • System peredaran darah (sirkulasi)
Sistem pencernaan

Pencernaan adalah alat proses pencernaan makanan melalui cara fisika dan kimia, sehingga menjadi jari-jari makanan yang mudah di serap oleh usus, kemudian di eddarkan ke seluruh organ tubuh melalui system peredaran darah, saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilons, usus, rectum, dan anus, sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pancreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang hasilnya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.

Bila di tinjau dari secara umum, system pencernaan pada hewan-hewan vertebrata di bangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler yang di mulai dari bagian mulut sampai anus.

Sistem Ekskresi dan Reproduksi

Sistem Ekskresi

Mekanisme system Ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar adalah : ikan tidak banyak minum, aktif menyerap ion organic, melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam jumlah yang besar.

Sistem Ekskresi melibatkan organ insang, kulit, Ginjal berfungsi mengekskresikan zat-zat sisa metabolism yang mengandung Nitrogen.

Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10%dari seluruh metaydisme.

Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada jantan mempunyai tistis. Pada ikan betina mempunyai indung telur, keduanya terletak pada rongga perut. Sebelah kandung kemih dan kanan cili mentari keadaan Gonad Ikan sangat menentukan kedewasaan ikan, meningkat dengan makin meningkatnya fungsi Gonad. Ikan nila umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior rongga perut disebelah bawah ginjal.

Nila berasal dari sungai nil, secara ilmiah/alamiah dapat berkembang biak sepanjang tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada musim penghujan. Ikan ini mudah berkembang biak tanpa perlakuan khusus.
Sebelum melangsungkan perkawinan, nila jantan biasanya membuat kubangan berbentuk bulat didasar perairan, kolam.

Jenis dan bagian fungsi sisik

Kulit memproduksi sisik yang menutupi permukaan tubuhnya, setiap sisik di bentuk dalam kantung epidermis. Tumbuhnya terus menerus selama ikan tersebut masih hidup dan tidak mengalami regenerasi, apabila mengalami kerusakan atau hilan, waktu pertumbuhannya bergantung pada cadangan material baru di sekitar pinggir atau di insang, sehingga ilmuwan dapat mengetahui umur ikan tersebut dengan lingkaran cincin pada sisik

Pada ikan nila tersebut sisik yang melingkupi tubuhnya sisik pada ikan ini termasuk pada tipe terost, yang tidak memiliki cnamel, dentin dan lapisan pembuluh tulang, hanya memiliki berkas lama saja.

Adapun jenis dan bagian sisik dan fungsinya yaitu sebagai berikut:
  • Sisik lydoid   -> hanya di jumpai pada ikan jenis crossopteryonyang telah punah
  • Sisik genoid  -> ditemukan pada ikan suku lesesloidae dan poli toridae
  • Sisik stonoid -> sisik yang kecil, tipis dan ringan untuk ikan tipe perenang cepat
  • Sisik prakoid -> di miliki ikan hiu dan ikan bertulang belakang rawan lainnya
Ikan nila memiliki system berupa ginjal dan suatu lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan yang berada di belakang anus. Ginjal pada ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomerulus sehingga hasil metabolism berjalan lambat dibandingkan dengan ikan pada ikan tawar.

Jenis dan bagian fungsi ekor

 Adapun jenis dan bagian ekor ikan  yaitu:
  • Bentuk persegi atau tegak: pinggiran ekor membentuk garis tegak dari bagian ventral. Contoh: ikan nila
  • Bentuk membulat : pinggiran sirip ekor membentuk garis tegak dari dorsal ingga vental
  • Bentuk bulan sabit: ujung dorsal dan ujung vertal sirip ekor melengkung keluar runcingng sedangkan bagian tengahnya kedalam. Contoh : ikan tunggal
  • Bentuk beldak tunggal: terdapat lekukan dangkal antara lebar dausal, lebar ventral. Contoh : ikan tambuka
  • Bentuk meruncing: pinggiran sirip ekor berbentuk tajam (meruncing). Contoh : belut.
  • Bentuk lansat: apabila sirip ekor pangkalnya melebar kemudian membentuk sudut diujung contoh; ikan biasa.
Jenis Caudal
  • Caudal Rounden
  • Caudal Renagmed
  • Caudal Pointed
  • Caudal Ransel
Sumber :






Cari

Copyright Text