Thymus merupakan organ yang terletak dalam mediastinum di
depan pembuluh-pembuluh darah besar yang meninggalkan jantung, yang termasuk
dalam organ limfoid primer. Thymus merupakan satu-satunya organ limfoid primer
pada mamalia yang tampak dan merupakan jaringan limfoid pertama pada embrio
sesudah mendapat sel induk dari saccus vitellinus. Limfosit yang terbentuk
mengalami proliferasi tetapi sebagian akan mengalami kematian, yang hidup akan
masuk ke dalam peredaran darah sampai ke organ limfoid sekunder dan mengalami
diferensiasi menjadi limfosit T. Limfosit ini akan mampu mengadakan reaksi
imunologis humoral. Geminal centers tidak terdapat di organ ini.
Organ ini terletak di cranial terhadap strenum dalam rongga
dada berbeda dengan nodus lymphaticus karena tidak memiliki pembuluh limfa yang
masuk maupun ke luar.Pada kehidupan fetus dan selama 2 tahun pertama kehidupan
postnatal, thymus berukuran terbesar. Sejak usia 2 tahun sampai pubertas alat
makin mengecil. Sesudah pubertas alat mengalami involutio.
Gambaran Histologis
Tiap lobulus dibungkus dalam kapsel jaringan pengikat longgar
yang tipis dan melanjutkan diri ke dalam membagi lobus menjadi lobuli dengan
ukuran 0,5 – 2 mm. Jaringan parenkim thymus terdiri dari anyaman sel-sel
retikuler saling berhubungan tanpa adanya jaringan pengikat lain, diantara sel
retikuler terdapat limfosit. Sel retikulernya berbentuk stelat seperti didalam
nodus lymphaticus dan lien, tetapi berasal dari endoderm. Hubungan ini lebih
jelas di daerah medulla sampai membentuk struktur epitel yang disebut
corpuskulum hassalli (thymic corpuscle). Masing-masing lobus terdiri dari
cortex dan medulla.
Cortex
Limfosit dihasilkan di daerah cortex sehingga sebagian besar
populasi sel di cortex adalah limfosit dari berbagai ukuran. Hubungan antara
sel retikuler terlihat dengan M.E. sebagai desmosom, sel retikuler epitelnya
adalah sel stelat dengan inti oval yang berwarna pucat dan berukuran 7-11
mikron. Limfosit besar banyak terdapat di bagian perifer dan makin kedalam
jumlah limfosit kecil makin bertambah, sehingga cortex bagian dalam sangat
padat oleh limfosit kecil. Dalam cortex terjadi proses proliferasi dan
degenerasi, dan terdapat makrofag yang walaupun sedikit merupakan penghuni
tetap dalam cortex. Kadang-kadang juga ditemukan sedikit plasmasit dalam
parenkim.
Medulla
Pada medulla, banyak terdapat sel retikuler dengan berbagai
bentuk, kadang mempunyai tonjolan dan kadang tidak mempunyai tonjolan
sitoplasma. Ada pula sel retikuler yang berbentuk gepeng dan tersusun
konsentris membentuk corpusculum Hassali. Sel-selnya berhubungan sebagai
desmosom. Bagian tengahnya mengalami degenerasi dan kadang-kadang kalsifikasi.
Limfosit terdapat tidak begitu banyak dan hanya dari jenis bentuk kecil.
Perbedaan dengan limfosit cortex karena bentuk yang tidak teratur dengan
sitoplasma lebih banyak. Dalam medulla terdapat jenis sel lain dalam jumlah
kecil seperti makrofag dan eosinofil.
Vascularisatio
Cortex mendapat darah sebagai anyaman kapiler yang
dipercabangkan dari arteriola yang terdapat di perbatasan cortex dan medulla.
Hanya terdapat sedikit perpindahan makromolekul dari darah ke parenkim
melintasi dinding kapiler cortex, sedang di medulla pembuluh darah lebih
permeabel. Maka, limfosit dalam cortex dilindungi terhadap pengaruh
makromolekul dengan adanya blood-thymus barier. Pembuluh limfe terdapat di
jaringan pengikat penyekat lobulus.
Histogenesis
Thymus berasal dari dua tonjolan epitel endoderm saccus
brachialis III. Mula-mula penonjolan ini memiliki lumen yang berhubungan dengan
pharynx, dengan adanya proliferasi epitel dindingnya, lumen akan terisi oleh
sel-sel yang juga mengadakan invasi diantara sel-sel jaringan mesenkim di
sekelilingnya. Pada umur enam minggu akan muncul limfosit yang makin lama makin
bertambah dan parenkim akan mengubah sel-sel stelat yang dihubungkan oleh
desmosom. Medulla terjadi kemudian di daerah dalam.
Involusi
Proses invulsi disebut sebagai age invultion, dimulai sejak
masa kanak-kanak. Proses tersebut dapat dipercepat sebagai akibat berbagai
rangsangan, misalnya penyakit, stress, kekurangan gizi, toksis atau ACTH,
proses ini disebut sebagai accidental involution. Pada binatang percobaan akan
terjadi experimental involution yang dapat diikuti regenerasi yang intensif.
Thymus mengalami involusi secara fisiologis dengan
perlahan-lahan. Cortex menipis, produksi limfosit menurun sedang parenkim
mengkerut diganti oleh jaringan lemak yang berasal dari jaringan pengikat
interlobuler.
Histofisiologis
Limfosit sangat penting untuk perkembangan, karena adanya
sejenis limfosit yang bertanggungjawab atas penolakan jaringan cangkok, delayed
hypersensitvity, reaksi terhadap fungsi mikroorganisme dan virus tertentu. Limfosit
T tidak melepaskan anmtibodi yang biasa tetapi diperlukan untuk membantu reaksi
humoral oleh limfosit B. Limfosit thymus baru bersifat imunokompeten apabila
sudah berada di luar thymus.
Apabila sel induk telah sampai ke thymus, maka akan berubah
menjadi limfosit thymus dan mulai berproliferasi. Limfosit besar akan
berproliferasi di cortex tepi memberikan limfosit kecil yang berkelompok di
cortex sebelah dalam. Proliferasi di thymus tidak dipengaruhi oleh antigen yang
berbeda dengan di limfosit di organ limfoid perifer, denganh adanya blood
thymus barrier.
Limfosit yang meninggalkan thymus akan menuju organ limfoid
perifer untuk berkumpul di daerah yang dibawah pengaruh thymus (thymus
depending regions) yaitu cortex bagian dalam nodus lymphaticus, selubung
limfoid periarterial di lien, daerah antara nodulus lymphaticus tonsilla,
plaques Peyeri dan appendiks.
Fungsi :
- menghasilkan getah thymosin untuk menjaga agar fungsi alat
limfatik lain berjalan lancar.
- Menghasilkan thymocytus.
- Merupakan komponen sistem pertahanan tubuh.
Sumber :