Evolusi Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati


Evolusi Dan Keragaman Makhluk Hidup Kini

Dalam ilmu biologi salah satu yang mendasari pembalajaran dalam ilmu ini adalah mengenai adanya suatu teori yang dinamakan dengan Teori Evolusi. Ketika bumi baru saja terbentuk, yang terjadi adalah proses evolusi yang lebih besar, yang kemudian memunculkan sel pertama (ancestor cell). Setelah dalam waktu yang cukup lama dalam sejarah evolusi, dari sel pertama ini kemudian memunculkan organisme multiseluler pada awal era Paleozoikum. Proses evolusi makhluk hidup berlanjut seiring dengan perubahan iklim dan pergeseran benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses evolusi, bermunculanlah beranekaragam makhluk hidup. Zaman keemasan Reptilia, Tumbuhan Berbunga, dan Mammalia terjadi pada akhir era Mesozoikum (Mesozoic) dan awal era Senozoikum (cenozoic).

Walaupun Charles Robert Darwin mencetuskan evolusi sebagai suatu teori yang menyebabkan makhluk hidup berubah dan menjadi beraneka ragam melalui proses seleksi alam dalam waktu yang sangat lama, namun ia belum mengetahui tentang DNA dan mekanisme pewarisannya. Namun demikian diketahui bahwa variasi yang ada pada individu bersifat genetis.

Teori evolusi juga menjelaskan tentang keanekaragaman hayati di bumi yang sangat mungkin bisa terjadi, tetapi dari kesemua keragaman tersebut masih dapat ditemui suatu persamaan ciri yang memiliki sifat universal. Persamaan tersebut yaitu semua makhluk hidup tersusun atas molekul DNA.

Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Di dalam sel terdapat materi genetik yang secara fisik tersimpan di dalam molekul DNA yang panjang. Materi genetik tersebut diturunkan dari generasi ke generasi dan mengandung informasi untuk membentuk dan melakukan suatu fungsi kehidupan.

DNA sendiri dibentuk oleh dua rantai panjang yang saling berpilin yang kemudian disebut double helix.  Rantai tersebut disusun oleh empat macam molekul kimia yang diberi kode dengan menggunakan huruf T, A, G, dan C. Informasi-informasi tersebut tersimpan dalam molekul DNA secara analog, yaitu berupa susunan “huruf” dari molekul kimia tersebut. Setiap informasi dapat terdiri dari ratusan hingga ribuan “huruf” yang kemudian dapat disebut dengan gen. Kemudian  kesemua informasi tersebut menjadi seperti layaknya fungsi cetak biru pada suatu desain pembangunan yang berfungsi untuk desain pembentukan protein yang berperan dalam membantuk, memelihara, dan meregulasi aktifitas sel.

Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan urutan susunan “huruf” pada DNA, sehingga informasi yang dikandung dapat menjadi berbeda-beda, walaupun “huruf” tersebut ditulis dalam bahasa yang sama.

Dapat diketahui pula bahwa sumber terjadinya variasi adalah mutasi, yaitu perubahan susunan kimiawi DNA yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu lama. Mutasi memodifikasi DNA dan menyebabkan terjadinya spesies baru (spesiasi). Jadi mekanisme evolusi adalah akumulasi perubahan secara bertahap dalam kurun waktu lama, sampai suatu kelompok organisme cukup nyata berbeda dari kelompok asalnya sehingga dapat disebut sebuah spesies baru. Hal tersebut dapat terjadi bila ada penghalang fisik yang memisahkan suatu populasi induknya (yang akan menghasilkan spesiasi alopatrik), atau gene pools mereka menjadi terpisah akibat adanya variasi lingkungan  (yang akan menghasilkan spesiasi parapatrik). Pola evolusi dikenal dengan evolusi divergen (bila dua atau lebih spesies berevolusi dari sebuah leluhur yang sama), dan evolusi konvergen (bila evolusi organisme yang berasal dari leluhur yang berbeda, beradaptasi pada lingkungan hidup yang sama).

Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem yang dijumpai di suatu daerah. Keanekaragaman makhluk hidup menyatakan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat lain yang terlihat pada tingkat yang berdeda-beda. Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam aspek seperti ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku makhluk hidup yang selanjutnya akan menyusun suatu ekosistem tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup tidak hanya terjadi antar jenis tetapi juga di dalam satu jenis. Keanekaragaman antar jenis misalnya antara bawang merah dengan bawang putih, sedangkan keanekaragaman dalam satu jenis misalnya antara varietas padi, padi Jawa, padi Cianjur dan lain-lain.

Keragaman Makhluk Hidup Dibagi Menjadi Tiga Domain

Keanekaragaman makhluk hidup di dunia sangatlah besar, diperkirakan jumlah spesies mencapai 10 juta hingga lebih dari 100 juta. Hingga saat ini, sebanyak 1,8 juta spesies telah diidentifikasi dan tiap tahun ribuan spesies baru ditemukan. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, para ahli mengelompokkan makhluk hidup dalam taksa-taksa berdasarkan persamaan antara spesies, yaitu genus, familia, ordo, kelas, filum, dan kingdom.

Hingga tahun 1990, kingdom merupakan taksa tertinggi yang membagi makhluh hidup menjadi 5 kelompok besar, yaitu monera, protista, fungi, plantae, dan animalia. Namun penemuan metode terbaru melahirkan taksa baru yang berada di atas kingdom, yaitu domain. Para ahli sepakat bahwa makhluk hidup dapat dibagi menjadi tiga domain, yaitu Bacteria yang beranggotakan organisme prokariota yang hidup di habitat normal, Archaea yang beranggotakan organisme prokariota yang hidup di habitat ekstrim, dan Eukarya yang beranggotakan organisme ekariota.

Evolusi Sebagai Penyebab Keragaman Makhluk Hidup

Seluruh makhluk hidup yang sangat beragam ternyata memiliki kesamaan yang universal. Para ahli dahulu mencoba menjelaskan kenapa hal tersebut dapat terjadi. Akhirnya pada bulan November 1859, seorang naturalis berkebangsaan Inggris yang bernama Charles Darwin mempublikasikan sebuah buku berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection. Dalam buku tersebut, Darwin menjelaskan teori yang ia susun bersama Alfred Wallace, seorang naturalis Inggris yang melakukan penelitian di Indonesia. Terdapat dua hal penting dalam buku tersebut:
  • Spesies yang hidup saat ini merupakan keturunan dan hasil evolusi dari spesies yang sebelumnya ada. Darwin menggunakan istilah descent with modification, atau dapat diartikan sebagai penurunan dengan modifikasi. Istilah tersebut menggambarkan bahwa seluruh makhluk hidup itu sama (berasal dari nenek moyang bersama) dan beraneka ragam (merupakan modifikasi menjadi spesies dari nenek moyangnya).
  • Mekanisme dari evolusi adalah seleksi alam. Apabila terdapat variasi-variasi di dalam suatu populasi, maka yang menentukan apakah variasi tersebut menguntungkan atau merugikan adalah lingkungannya. Apabila menguntungkan, maka variasi tersebut dipertahankan, begitu pula sebaliknya.
Darwin berpendapat bahwa variasi-variasi kecil di dalam populasi yang disebabkan seleksi alam pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan yang besar pada spesies. Menurutnya spesies baru akan berevolusi sebagai hasil dari akumulasi perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama. Hasil akhir dari perubahan tersebut adalah struktur dan fungsi tubuh yang adaptif terhadap lingkungan, sehingga  spesies tersebut mampu melakukan reproduksi dengan lebih baik.
  
Kesimpulan

Keanekaragaman spesies yang ada seperti sekarang ini diduga sebagai dari akibat adanya suatu evolusi dari spesies yang ada terlebih dahulu di masa lampau. Evolusi lebih tepat terjadi akibat dari adanya perubahan-perubahan secara genetik yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan sekitarnya. Dipengaruhi oleh lingkungan berarti terjadinya suatu spesies baru akibat dari adanya suatu pengaruh tekanan yang tinggi terhadap organisme tertentu oleh lingkungan tempat dimana organisme tersebut tinggal. Sehingga organisme yang dahulunya memiliki lingkungan A akan secara paksa menyesuaikan diri dengan lingkungan B. Dari populasi dengan lingkungan yang telah berubah tersebut, yang tertinggal hanyalah yang dapat bertahan terhadap tekanan lingkungan B yang memang berbeda dengan lingkungan A pada habitat sebelumnya. Dan organisme yang tidak dapat bertahan tersebut akan punah seiring dengan berjalannya waktu. Secara genetik populasi yang dapat bertahan tersebut akan menurunkan keturunan dengan gen-gen terbaik mereka.

Sumber : 



Cari

Copyright Text