Systema Ayam Part 2


Sistem Pencernaan

Alat pencernaan ayam terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), tembolok(crop), ampela bagian depan (proventriculus), ampela (ventriculus), usus kecil (small intestine), usus buntu (ceca), usus besar (large intestine), dan kloaka. Setiap bagian alat pencernaan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini bagian dari fungsi setiap alat pencernaan.

Mulut berfungsi untuk minum dan memasukkan makanan, menghasilkan air liur yang mengandung enzim amilase (enzim pengurai makanan), dan mempermudah makanan masuk ke dalam kerongkongan.

Kerongkongan berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke tembolok.

Tembolok berfungsi sebagai penampung sementara makanan sebelum proses selanjutnya.

Ampela (ventriculus) bagian depan berfungsi sebagai penghasil pepsin atau enzim pengurai protein dan penghasil asam lambung (hydrochloric acid). Ampela memiliki otot yang kuat dan permukaan yang tebal. Fungsinya sebagai pemecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Di bagian usus kecil (small intestine) terdapat pankreas yang menghasilkan enzim amilase, lipase, dan tripsin. Tiga enzim tersebut dan enzim lainnya yang dihasilkan dari dinding usus kecil berfungsi untuk menguraikan protein dan gula. Hasilnya akan diserap usus kecil untuk didistribusikan ke seluruh tubuh ayam.

Usus kecil berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari makanan. Organ usus kecil ayam dewasa berukuran panjang 1,5 meter.

Fungsi usus buntu belum diketahui secara pasti. Usus buntu ayam dewasa berukuran 15cm.

Usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh ayam. Usus besar ayam dewasa berukuran 10cm.

Kloaka berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan.

Sistem Saluran Urine

Sistem saluran urine pada ayam terdiri dari dua ginjal (kidneys) dan saluran kemih. Ginjal berukuran besar dan memanjang yang terletak dekat paru-paru. Saluran kemih (ureter) menghubungkan ginjal dengan kloaka. Fungsi utama ginjal ada dua, yaitu sebagai filter untuk menyerap dan mengeluarkan air, elektrolit, dan produk buangan lainnya dari darah, serta tempat penyerapan kembali gizi (nutrients). Air kemih ayam berupa asam urat yang merupakan hasil akhir dari metabolisme protein yang berwarna keputih-putihan.

Sistem Saraf

Sistem saraf berfungsi mengatur semua organ tubuh. Otak merupakan tempat konsentrasi terbesar sel-sel saraf dan berfungsi sebagai pusat pengatur semua saraf. Sistem saraf yang berfungsi baik pada ayam yaitu penglihatan, pendengaran, dan saraf perasa. Sementara itu, sistem saraf penciuman kurang berfungsi. Secara anatomi, sistem saraf dibagi menjadi dua sistem berikut ini.

Sistem saraf somatis (somatic nerveus system) adalah sistem saraf dalam tubuh ayam yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar. Contohnya ketika ayam dipegang.

Sistem saraf otomatis (automatic nervous system) terdiri dari sistem parasimpatis (symphathetic autonomic nerveus system) dan sistem saraf arasimpatis (parasympathetic automatic nerveus sistem). Sistem ini secara umum bergabung dengan kebiasaan yang sering dilakukan ayam misalnya ketika berkelahi dan terbang.

Sistem Reproduksi

Secara anatomi sistem reproduksi pada ayam hampir sama dengan ternak lainnya. Perbedaannya, hanya terdapat pada bentuk dan ukuran organ reproduksi. Secara fisiologi, unggas memiliki sistem reproduksi yang berbeda dibandingkan dengan hewan menyusui (mamalia). Pada unggas, pembuahan sel telur terjadi di saluran telur (infundibulum) dan sel telur tersebut dibungkus dengan cangkang (shell). Perkembangan janin (embrio) terjadi di luar induknya. Pada hewan mamalia, pembuahan sel telur dan perkembangan janin (embrio) terjadi di saluran reproduksi (uterus).

Sistem Reproduksi Ayam Jantan

Alat reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang memiliki epididimis dan vas deferens yang menuju ke alat kelamin (copulatory organ). Alat kelamin ayam sangat unik karena testis terletak di bagian dalam tubuh ayam, yaitu di antara tulang belakang bagian dalam dan bagian perut. Alat capulatory pada ayam memiliki dua bintil memanjang (papillae) dan satu alat copulatory mengecil yang berada di lubang bagian luar (vent) dekat dengan anus.

Sistem Reproduksi Ayam Betina

Alat reproduksi ayam betina terdiri atas dua indung telur (ovaries), yaitu ovarium kanan dan ovarium kiri. Berikut alat reproduksi ayam betina beserta fungsi dan waktu yang diperlukan untuk membentuk telur. Proses pembentukan telur memerlukan waktu 23-26 jam dari tahap pembentukan kuning telur (yolk) hingga menjadi telur yang siap dikeluarkan. Pembentukan telur akan terganggu jika ada gangguan pada ayam betina seperti stres, infeksi penyakit, atau pakan yang tidak cukup baik kuantitas maupun kualitasnya.


Sumber :


Cari

Copyright Text