Jaringan Epitel Part 1


JARINGAN EPITEL

Jaringan ini terdiri dari kumpulan atau deretan sel-sel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu lembaran/ lapisan yang substansi interselulernya sangat sedikit dan tipis atau tidak punya, dan cairannya sangat sedikit. Deretan sel ini melapisi permukaan jaringan atau alat, baik dari luar maupun dalam organ (melapisi rongga alat), tapi juga digunakan untuk kelenjar.

Istilah Epithelium berasal dari kata epi yang berarti di atas dan thele berarti punting (nipple). Istilah persebut untuk pertama kali digunakan terhadap suatu lapisan pada permukaan bibir yang tembus cahaya. Dibawah lapisan tersebut terdapat punting-punting (papilae) jaringan pengikat yang banyak mengandung kapiler darah.
Jaringan epitel tidak berdiri terlepas, tetapi melekat erat pada jaringan di bawah deretan sel, jaringan ini dinamakan membrana basalis, tempat sel epitel melekat.


Membrana basalis ini dahulu dianggap sebagai kondensasi substitusi dasar jaringan ikat di bawah epitel yang langsung berhubungan dengan jaringan epitel. Sekarang membrana basalis dianggap sebagai hasil produksi langsung sel epitel. Membrana basalis tidak dapat dilihat dengan mikroskop optik dengan teknik pewarnaan Haematoksilin-Eosin (H.E.), Membrana basalis bersifat permeabel, sehingga zat makanan dari jaringan dibawahnya dapat merespon epitelium melalui membrana ini.

Mikroskop elektron memperlihatkan, bahan membrana basilis tersusun oleh:

  • Lamina basalis, yang merupakan lapisan di bawah sel epitel setebal 500-800 A terdiri atas filamen tipis dengan diameter 30-40 A Filamen membentuk anyaman dalam substansi dasar membrana basalis dan berhubungan langsung dengan membran dasar sel epitil terdekat.
  • Lamina fibroretikularis, yang merupakan serabut kecil-kecil sebagai serabut retikuler, di sebelah luar lamina basalis.
  • Substansi dasar yang mengandung protein polisakarida.

Gambar Membrana Basalis (Mikroskop Elektron)

A: Lamina Basalis; B: Lamina fibro retikuler; C: Serabut kolagen; D: Membrana Basalis

Epitel berasal dari lembaran/ lapisan embrio yaitu dari lapisan ektoderm misalnya epitel permukaan kulit tubuh. Dari lapisan entoderm misalnya epitel dinding duodeum. Dari lapisan mesoderm ada 2 yaitu : Endothelium yang merupakan susunan sel-sel yang membatasi permukaan dalam pembuluh darah,jantung dan pembuluh limfe., Mesothelium yang merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang besar yang juga menutupi beberapa organ tertentu seperti misalnya melapisi peritoneum, pleura, dan perikardium. Dalam perkembangan, pada suatu tempat epitel dapat melekuk, menjadi batang atau pipa sehingga menjadi epitel kelenjar.

ISTILAH EPITEL

Istilah epithelium berasal dari kata epi yang berarti upon atau di atas dan thele yang berarti nipple atau punting.

Penggunaan istilah epitel meluas untuk semua bentuk lapisan yang terdiri atas lembaran sel-sel (cellular membrane) baik yang bersifat tembus cahaya ataupun yang tidak. Dengan berkembangnya pemakaian mikroskop, maka istilah epitel tidak terbatas pada kumpulan sel yang membentuk membran yang menutupi, tetapi juga digunakan untuk kelenjar. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian embriologis yang menyimpulkan bahwa sel-sel epitel pada permukaan tumbuh ke dalam jaringan pengikat di bawahnya dan berkembang menjadi kelenjar.

Epitel dalam arti luas dikelompokan menjadi :

  • Jaringan yang sel-selnya tersusun dalam lapisan yang menutupi permukaan luar atau melapisi rongga di dalam tubuh yang dinamakan epitel permukaan, mereka dapat digolongkan sesuai jumlah lapisan sel dan morfologi sel pada lapisan permukaan.
  • Jaringan epitel yang tumbuh ke dalam jaringan pengikat menjadi epitel kelenjar, jaringan epitel kelenjar meliputi sel-sel dengan fungsi khusus menghasilkan cairan sekresi yang komposisinya berbeda dari darah atau cairan interseluler. Proses ini biasanya disertai proses makromolekul intraseluler. Persenyawaan ini biasanya ditampung di dalam sel dalam vesikel-vesikel kecil bermembran yang disebut granul sekresi.
ASAL-USUL EPITEL.

Sebagian besar epitel tumbuh dari lapisan ektoderm dan entoderm, walaupun ada sejumlah epitel yang berasal dari mesoderm. Dari lapisan ektoderm misalnya epitel kulit dan derivatnya seperti rambut, bulu, cakar, kuku, tanduk, jengger, gelambir, invaginasi kulit. Dari lapisan endoderm : melapisi bagian dalam tubuh, misalnya epitel dinding duodenum. Pada umumnya mesoderm yang terdapat di antara ektoderm dan entoderm embrio akan menjadi jaringan pengikat atau otot.

Epitel yang berbentuk membran dan berasal dari mesoderm ada dua macam yaitu :

  • Endothelium. Endotel merupakan susunan sel-sel yang membatasi permukaan dalam pembuluh darah, jantung dan pembuluh limfe.
  • Mesothelium. Mesotel merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang besar yang menutupi beberapa organ tertentu seperti yang melapisi peritoneum, pleura, dan pericardium.
Dalam perkembangannya, pada suatu tempat epitel dapat melekuk, menjadi batang atau pipa sehingga menjadi epitel kelenjar.

Dari uraian ini maka jaringan epitel dapat menjadi 2 kelompok yakni :

  • Epitel pelapis yaitu epiteliumsuperfisiale yang bersifat membran atau lembaran/lapisan.
  • Epitel kelenjar yaitu epitelium glandulare.
Fungsi umum membran epitel :

  • Proteksi. Sebagai pelindung untuk melapisi permukaan dalam dan luar tubuh.
  • Absorbsi. Epitel yang membatasi permukaan dalam usus selain berfungsi sebagai pelindung juga berperan dalam proses penyerapan hasil-hasil pencernaan makanan.
  • Lubrikasi. Sebagian besar saluran-saluran dalam tubuh permukaannya harus tetap basah, sehingga epitel yang menutupi harus mampu menghasilkan cairan tertentu, misalnya epitel yang melapisi vagina.
  • Sekretori. Dalam hal ini epitel tersebut bertindak sebagai kelenjar.
Sumber : 

Cari

Copyright Text