STRUKTUR
PENYOKONG DALAM SEL EPITEL
Dalam sitoplasma sel
epitel, terdapat organela yang berfungsi sebagai rangka penyokong, diantaranya
sebagai anyaman yang dinamakan cell web. Distribusi bahan-bahan fibriler
tersebut berbeda pada masing-masing jenis sel epitel, misalnya dalam sel-sel
epitel untuk absorbsi seperti pada epitel usus, sebagian besar dari struktur
fibriler berkumpul di bawah permukaan bebas sel tepat di bawah mikrovili,
fibril yang membentuk anyaman tersebut dinamakan terminal web.
Di dalam sediaan
epidermis kulit sering terlihat bangunan yang dinamakan tonofibril yang
merupakan kumpulan berkas-berkas filamen. Filamen-filamen yang membentuk
terminal web atau cell web melekat pada suatu daerah yang pada permukaan selnya
terdapat struktur yang dinamakan desmosom.
STRUKTUR
KHUSUS PADA SISI SEL EPITEL
Pengkhususan struktur
pada sisi sel merupakan modifikasi permukaan sehingga memenuhi fungsi hubungan
dalam berbagai bentuk. Bentuk khusus tersebut misalnya untuk kemantapan dalam
kedudukannya, untuk mengisi celah antar sel pada tempat tertentu, dan untuk
merambatkan listrik.
Bentuk khusus pada
permukaan sel biasanya dinamakan berdasarkan pada ukuran dan bentuk daerah yang
mengalami pengkhususan tersebut. Macula merupakan daerah kecil berupa bercak,
sedangkan yang dimaksud dengan zonula adalah jika daerah tersebut melingkari
sel sebagai gelang dan bila daerahnya luas maka dinamakan fascia.
Jarak antara permukaan
sel-sel yang berhadapan menjadi dasar dalam penamaan pada struktur khusus sel
epitel. Pada umumnya jarak membran plasma dari sel-sel epitel yang berdekatan
berkisar antara 150 Å- 200 Å. Istilah adhaeren digunakan untuk struktur khusus
pada membran sel yang berdekatan dengan jarak antara 200 Å-250 Å. Di dalam
celah antar sel tersebut berisi bahan yang diduga berguna untuk melekatkan satu
sama lain. Istilah occludens digunakan untuk sel-sel yang berhadapan dimana
masing-masing membran plasmanya berhimpit langsung tanpa dipisahkan oleh celah.
Jenis hubungan ini biasanya dinamakan juga sebagai tight junction atau
pentalaminar junction. Gap junction merupakan bentuk hubungan antar sel yang
dipisahkan oleh celah yang sempit sebesar 20 Å.
Atas
dua dasar tersebut maka jenis hubungan dapat dinamakan sebagai berikut :
- Desmosome (macula adhaerens). Desmosome
atau macula adhaerens biasanya berbentuk bulat atau oval. Hubungan
tersebut memberikan kesan bahwa dua sel yang berdekatan tersebut menempel
satu sama lain. Fungsi desmosome adalah sebagai tempat perlekatan mekanik
antar dua sel yang berdekatan. Bentuk ini banyak dijumpai pada epitel
berlapis yang banyak mengalami tekanan, seperti pada epidermis dan cervix.
Bila jumlah desmosome berkurang, maka sel-sel tersebut mudah terlepas
seperti pada kelainan kulit tertentu. Desmosome yang bukan merupakan
hubungan antar dua sel seperti yang terdapat pada bagian dasar sel epitel
yang berdekatan dengan jaringan pengikat di bawahnya, maka bentuknya tidak
menunjukkan gambaran yang simetris, melainkan hanya separuhnya saja yang
disebut dengan hemidesmosome.
- Terminal bar (junctional complex). Terminal
bar merupakan serangkaian bentuk pengkhususan dari membran sel berbentuk
sebagai : zonula occludens, zonula adhaerens, dan serangkaian desmosome.
Tight junction pada terminal bar mempunyai struktur khas, yaitu
menunjukkan pola rigi-rigi yang beranyaman pada permukaannya. Daerah
zonula adhaerens dari terminal bar tersebut biasanya mempunyai sifat-sifat
sebagai macula adhaerens kecuali daerah yang melingkari sekeliling sel.
Fungsi zonula occludens adalah untuk memisahkan celah ekstraseluler dengan
lumen yang dibatasi oleh epitel bersangkutan, sedangkan fungsi zonula
adhaerens adalah untuk pelekatan mekanik antar sel yang berdekatan pada
epitel atau jaringan lain seperti pada otot jantung.
- Gap junction. Gap junction
merupakan hubungan interseluler yang mempunyai kategori hubungan
komunikasi antar sel. Gap junction tersusun oleh molekul-molekul protein
yang menonjol dari membrane sel membentuk suatu struktur yang membatasi
saluran yang dinamakan connexon. Connexon ini diduga menghubungkan antara
dua sel yang berdampingan melalui isi yang mengalir di dalamnya. Connexon
ini berukuran separuh dari panjang saluran yang dibentuk. Kedua connexon
tersebut bertemu sedemikian rupa sehingga antara dua membran sel yang
berhadapan dipisahkan oleh celah (gap) sebesar 2-4 nm. Saluran dalam gap
junction dapat mengalirkan molekul-molekul yang larut dalam air antara
sel-sel yang berdekatan, sehingga gap junction dapat dikatakan
menghubungkan sel-sel secara metabolisme dan listrik.
STRUKTUR
KHUSUS PADA PERMUKAAN BASAL SEL EPITEL
Membrana basalis
merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan protein yang terdapat di bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang berbeda-beda. Membrana
basalis yang paling tebal terdapat di bawah epitel yang sering mengalami
gesekan seperti epidermis kulit. Membrane basalis berfungsi sebagai penyokong
dan bertindak sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel.
Dengan
menggunakan mikroskop electron, membrane basalis dapat dibedakan dalam :
- Lamina Basalis. Ketebalannya antara
500 Å- 1000 Å yang merupakan anyaman padat filament halus.
- Lamina Reticularis. Terdapat
dibawah lamina basalis yang merupakan anyaman serat-serat retikuler dalam
substansi dasar. Terkadang ditemukan serat elastis diantaranya, misalnya
pada membrane basalis epitel trachea.
Menurut beberapa
peneliti, lamina basalis dibentuk oleh sel-sel epitel, sedangkan lamina
retikularis dibentuk oleh jaringan pengikat. Dari permukaan basal sel-sel
epitel terdapat tonjolan-tonjolan yang masuk ke dalam jaringan pengikat di
bawahnya. Hal ini merupakan factor penguat perlekatan epitel pada jaringan
pengikat, terutama untuk epitel pipih berlapis dan epitel transisisonal.
Bangunan lain yang terdapat pada bagian basal adalah hemidesmosom yang
berfungsi sebagai penguat perlekatan epitel pada jaringan pengikat.
MODIFIKASI
STRUKTUR PADA PERMUKAAN BEBAS EPITEL
- Mikrovili. Merupakan tonjolan
sitoplasma berbentuk silindris yang terdapat pada permukaan bebas sel
epitel. Tonjolan-tonjolan tersebut dinamakan secara berbeda-beda, misalnya
yang terdapat pada tubulus contortus proximalis, plexus choroideus, dan
placenta sebagai brush border karena bentuknya seperti bulu sikat.
Tonjolan yang terdapat pada epitel usus karena tampak bergaris-garis
dinamakan striated border. Pada permukaan sebuah sel mungkin ditemukan
sebanyak 2000 mikrovili. Fungsi dari mikrovili adalah untuk memperluas
permukaan agar dapat meningkatkan daya absorbsi sel-sel epitel usus. Pada
permukaan mikrovili usus terdapat suatu enzim yang dapat memecahkan bahan
makanan agar dapat diabsorbsi.
- Stereocilia. Stereocilia merupakan
jenis mikrovili yang berukuran sangat panjang. Jenis mikrovili ini terdapat
pada permukaan epitel duktus epididimis dan duktus deferens yang berfungsi
mengatur keadaan lingkungan untuk pematangan sperma.
- Kinocilia. Kinocilia atau yang
biasa disebut dengan cilia, merupakan tonjolan yang berbentuk sebagai bulu
halus dan bersifat motil (bergerak). Kemampuan bergerak tersebut
disebabkan karena adanya struktur halus yang berbeda dengan stereocilia.
Sebuah cilium tertanam dalam suatu bangunan yang dinamakan corpusculum
basale. Ukuran panjang kinocilia berkisar antara 5-10 µm dengan diameter
0,2 µm. cilia dapat ditemukan pada epitel tractus respiratorius, oviduct,
dan uterus.
- Crusta. Bangunan ini merupakan
pemadatan sitoplasma di dekat permukaan bebas sel epitel misalnya pada
epitel transisional dengan maksud melindungi sel terhadap pengaruh kimiawi
di luarnya.
- Cuticula. Struktur ini merupakan
bahan yang disekresikan oleh sel epitel yang kemudian diletakkan sebagai
kerak di luar sel epitel. Struktur khusus ini dapat ditemukan sebagai
capsula lentis.
POLARITAS
SEL-SEL EPITEL
Polaritas sel epitel
adalah keadaan yang berbeda antara bagian puncak dan dasar epitel. Salah satu
contohnya adalah sel silindris pada epitel usus yang berfungsi untuk absorbsi
makanan. Di bagian puncak sel terdapat tetes-tetes lemak, kompleks golgi dan
lebih banyak mengandung mitokondria dengan mikrovili pada permukaaan bebasnya,
sedangkan pada tubulus contortus ginjal, mitokonria lebih banyak dibagian dasar
sel.
Sumber :