UDANG Part 2


Udang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom                 : Animalia
Filum                     : Arthropoda  
Kelas                      : Crustaceae
Sub Kelas                : Malacostraca
Ordo                      : Decapoda
Family                    : Palaemonoidae
                                Penaeidae
Genus                     : Macrobranchium
                                Caridina
  Penaeus
  Metapenaeus

Morfologi Udang

Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian badan.  Bagian  kepala  menyatu  dengan  bagian  dada  disebut  cephalothorax  yang terdiri dari 13 ruas,   yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor  kipas  4  lembar  dan  satu  telson  yang  berbentuk  runcing, seperti Gambar 1.


Gambar 1. Morfologi Udang 

Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau carapace. Bagian depan meruncing  dan  melengkung  membentuk  huruf  S  yang  disebut  cucuk  kepala  atau rostrum.   Pada   bagia ata rostrum   terdapa  gerig da bagia bawahny 3 gerigi untuk P. monodon. Bagian kepala lainnya adalah:

1.      Sepasang mata majemuk (mata        facet) bertangkai dan dapat digerakkan.
2.      Mulut   terleta pada   bagia bawa kepala   denga rahang   (mandibula)   yang kuat.
3.      Sepasang sungut besar atau antena.
4.      Dua pasang sungut kecil atau antennula.
5.      Sepasang sirip kepala (scophocerit).
6.      Sepasang alat pembantu rahang (maxilliped).
7.      Lima   pasang   kaki   jala (periopoda) kaki   jala pertama kedua   da ketiga bercapit yang dinamakan chela.
  1. Pada bagian dalam terdapat hepatopankreas, jantung dan insang.
Bagian badan dan perut (abdomen)   tertutup   ole  ruas,   yang   satu   sama lainnya dihubungkan oleh selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda) yang melekat pada ruas pertama sampai dengan ruas kelima, sedangkan pada ruas keenam, kaki  renang mengalami  perubahan  bentuk  menjadi  ekor kipas  (uropoda).  Di  antara ekor kipas terdapat ekor yang meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson. Organ dalam yang bisa diamati adalah usus (intestine) yang bermuara pada anus yang terletak pada ujung ruas keenam.

Ciri-ciri morfologi, udang mempunyai tubuh yang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kintin sebagai eksoskleton.  Tiga  pasang  maksilliped  yang  terdapat  dibagian  dada  digunakan  untuk makan  dan mempunyai  lima  pasang kaki  jalan  sehingga  disebut  hewan  berkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupa tangga tali. Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang.  Bagian  depan  disebut  bagian  kepala,  yang  sebenarnya  terdiri  dari  bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak, bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai pleopod dan  ruas terakhir terdiri dari ruas perut, dan ruas telson serta uropod (ekor kipas). Tubuh   udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasang antena, sepasang antenula bagian dalam dan luar, tiga buah maksilipied, lima pasang cholae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod.

Daur Hidup Udang

Daur hidup udang meliputi beberapa tahapan yang membutuhkan habitat yang berbeda  pada  setiap  tahapan.  Udang  melakukan  pemijahan  di  perairan  yang  relatif dalam.  Setelah  menetas,  larvanya  yang  bersifat  planktonis  terapung-apung  dibawa arus,  kemudian  berenang  mencari  air  dengan  salinitas  rendah  disekitar  pantai  atau muara  sungai.  Di  kawasan pantai,  larva  udang  tersebut  berkembang.  Menjelang dewasa, udang tersebut beruaya kembali ke perairan yang lebih dalam dan memiliki tingka salinita yang  lebih   tinggi,   untuk   kemudia memijah.   Tahapan-tahapan tersebut berulang untuk membentuk siklus hidup. Udang penaeid dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami beberapa fase, yaitu nauplius, zoea, mysis, post larva, juvenile (udang muda), dan  udang dewasa. Setelah telur-telur menetas, larva hidup di laut lepas menjadi bagian dari zooplankton. Saat stadium post larva bergerak ke daerah dekat pantai dan perlahan-lahan turun ke dasar di daerah estuari dangkal. Perairan dangkal ini memiliki kandungan nutrisi, salinitas dan suhu  yang sangat bervariasi dibandingkan dengan laut lepas. Setelah  beberapa  bulan  hidup  di  daerah  estuari, udang  dewasa  kembali  ke  lingkungan  laut  dalam  dimana  kematangan  sel  kelamin, perkawinan dan pemijahan terjadi. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 2. Siklus Hidup Udang 

Gambar 2. Daur Hidup Udang

Habitat dan Penyebaran Udang

Udang hidup disemua jenis habitat perairan dengan 89% diantaranya hidup di perairan laut, 10% diperairan air tawar dan 1% di perairan teresterial. Udang laut merupakan tipe yang tidak mampu atau mempunyai kemampuan terbatas dan  mentolerir  perubahan  salinitas.  Kelompok  ini  biasanya  hidup  terbatas  pada daerah  terjauh  pada  estuari  yang  umumnya  mempunyai  salinitas  30%  atau  lebih. Kelompok yang mempunyai kemampuan untuk mentolerir variasi penurunan salinitas sampai dibawah 30% hidup di daerah terestrial  dan menembus hulu estuari dengan tingkat  kejauhan  bervariasi  sesuai  dengan  kemampuan  spesies  untuk  mentolerir penurunan  tingkat  salinitas.  Kelompok  terakhir  adalah  udang  air  tawar.  Udang dari kelompok ini biasanya tidak dapat mentolerir salinitas diatas 5%. Udang menempati peraira denga berbaga tipe   panta seperti:   panta berpasir berbatu   ataupun berlumpur.  Spesies  yang  dijumpai  pada  ketiga  tipe  pantai  ini  berbeda-beda  sesuai dengan kemampuan masing-masing spesies menyesuaikan diri dengan kondisi fisik- kimia perairan.

Ekologi Wilayah Pesisir

Wilayah pesisir yang dimaksud di Indonesia adalah daerah pertemuan antara darat  dan  laut.  Kearah  darat  wilayah  pesisir  meliputi  bagian  daratan,  baik  kering maupun  terendam  air,  yang  masih  dipengaruhi  sifat-sifat  laut  seperti  pasang,  angin laut,  dan  perembesan  air  asin,  sedangkan  kearah  laut  wilayah  pesisir  mencakup bagian  laut  yang  masih  dipengaruhi  oleh  proses-proses  alami  yang  terjadi  di  darat seperti  sedimentasi  dan  aliran  air  tawar,  maupun  yang  disebabkan  oleh  kegiatan manusia  di  darat  seperti  penggundulan  hutan  dan  pencemaran .

Pada  kawasan  pesisir  terdapat  zona  pantai  yang  merupakan  daerah  terkecil dari semua daerah  yang terdapat di samudera dunia, berupa pinggiran  yang sempit. Wilayah ini disebut zona intertidal yang mempunyai kisaran  geografis seperti pantai berbatu,pantai  berpasir  dan  pantai  berlumpur. Dalam  wilayah pesisir  terdapat  satu  atau  lebih  ekosistem  dan  sumberdaya.  Ekosistem  pesisir  dapat bersifat  alami  dan  buatan  manusia  antara  lain  berupa  tambak,  kawasan  wisata, industri atau pemukiman.

a.            Pantai Berbatu

Zona  pesisir  yang  tersusun  dari  bahan  keras,  mangandung  keragaman  flora da fauna   serta   organisme   monoselule lainnya Zona   ini   bersifa kha dan kekhasannya  bergantung  pada  geografis.  Fenomena  pesisir  dan  bentuk  terjadinya zona ini dapat menjadi refleksi toleransi organisme terhadap peningkatan keterbukaan komponen abiotik seperti udara terbuka, suhu yang ekstrim dan kekeringan. Selain itu terdapat faktor biologis yang dominan diantaranya persaingan dan pemangsa.
b.            Pantai Berpasir

Zona  ini  bukan  zona  habitat  tetapi  tidak  terpisahkan  dari  keseluruhan  zona pesisir. Pantai pesisir intertidal terdapat di seluruh zona pesisir seluruh dunia.

c.            Pantai Berlumpur

Pantai  berlumpur  terdapat  pada  zona  pesisir  yang  terlindung  dari  aktifitas gelombang  laut.  Pantai  berlumpur  adalah  habitat  bagi  makrofauna  yang  secara domina terdiri dari mollusca dan crustaceae diantaranya adalah udang. Daerah ini sangat  subur  bagi  tumbuhan  pantai  seperti  bakau  (mangrove).  Guguran  daun  dan ranting sebagai bahan organik mempersubur perairan pantai sehingga banyak dihuni hewan antara lain jenis ikan dan udang. Habitat  ini rentan terhadap pencemaran yang dilakukan  oleh  aktifitas  manusia  di  daratan  yang  membuang  limbah  ke  sungai diteruskan  ke  pantai  dan  secara  signifikan  mencemari  perairan  laut  dan  kawasan pesisir.

Sumber :



Cari

Copyright Text