Konsep Infeksi
Infeksi adalah invasi tubuh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit. Infeksi adalah peristiwa masuk dan penggandaan mikroorganisme di dalam tubuh
penjamu.
Infeksi merupakan interaksi antara mikroorganisme dengan penjamu rentan yang terjadi melalui kode transmisi kuman yang tertentu. Cara transmisi mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airnone, dan dengan kontak langsung.
Infeksi
adalah masuknya organisme ke dalam jaringan tubuh. Dan berkembang biak
mikroorganisme yang seperti itu disebut dengan agen menular. Jika
mikroorganisme tidak memproduksi bukti-bukti klinis infeksinya disebut
asymptomatic atau subclinical.
Penyakit
infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit.
Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain. Orang yang sehat harus
dihindarkan dari orang-orang yang menderita penyakit dari golongan ini.
Penyebab utama infeksi diantaranya adalah bakteri dan jasad hidup (organisme).
Kuman-kuman ini menyebar dengan berbagai cara dan vektor.
Dari beberapa
pengertian tentang infeksi diatas peneliti menyimpulkan bahwa infeksi adalah peristiwa
masuk dan penggandaan mikroorganisme pada penjamu rentan yang terjadi
melalui kode transmisi kuman yang tertentu, cara transmisi
mikroorganisme
dapat
terjadi
melalui
darah,
udara
baik
droplet maupun airbone, dan dengan kontak langsung.
Infeksi Nosokomial
Infeksi
nosokomial
diakibatkan
oleh
pemberian
layanan
kesehatan dalam fasilitas perawatan
kesehatan.
Rumah
sakit
merupakan
satu tempat yang
paling mungkin mendapat infeksi karena mengandung populasi mikroorganisme
yang
tinggi
dengan
jenis virulen yang mungkin
resisten terhadap antibiotik.
Contoh-contoh
penyakit infeksi
Penyebab penyakit adalah bakteri (jasad renik atau kuman)
- TBC : ditularkan melalui udara
- Tetanus : melalui luka yang kotor
- Mencret : lalat, air dan jari yang kotor
- Pneumonia : lewat batuk (udara)
- Gonorrhea dan sifilis : hubungan kelamin
- Sakit telinga : dengan selesma (masuk angin dan pilek)
Penyebab penyakit adalah virus (kuman yang lebih kecil
daripada bakteri)
- Selesma, influensa, campak, gondok : ditularkan melalau udara, batuk, ataupun lalat
- Rabies : melalui gigitan binatang
- Penyakit kulit : melalui sentuhan
Jamur
- Kurap, kutu air, dan gatal pada lipatan paha: ditularkan melalu sentuhan atau dari pakaian yang dipakai secara bergantian
Parasit internal (hewan yang berbahaya yang hidup di dalam
tubuh)
- Disentri: ditularkan dari kotoran ke mulut
- Malaria: melalui gigitan nyamuk
Parasit eksternal (hewan yang berbahaya yang hidup pada
permukaan tubuh)
- Kutu rambut, kutu hewan, kutu busuk berupa kudis: penularannya dari orang-orang yang telah terinfeksi atau melalui pakaian.
Pengobatan Infeksi
dengan Antibiotika
Terkadang antibiotika merupakan
obat yang mujarab dan penting untuk mengatasi infeksi. Antibiotika yang sering
digunakan dan ditemui di pasaran adalah penicillin, tetracycllin streptomycin,
dan chloramphenicol. Masing-masing antibiotika bekerja dengan cara berlainan
terhadap suatu infeksi khusus. Akan tetapi, antibiotika juga memiliki efek
samping dan perlu digunakan secara hati-hati. Dan perlu digunakan secara
terbatas dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Reaksi dan efek peracunan. Antibiotik tidak hanya membunuh bakteri, tetapi juga berbahaya bagi tubuh. Efek peracunannya maupun karena kemungkinan terjadi alergi sangat besar. Banyak orang meninggal dunia setiap tahunnya karena mereka menggunakan antibiotik yang sebetulnya tidak diperlukan bagi dirinya.
- Mengganggu keseimbangan alami. Tidak semua bakteri di dalam tubuh bersifat membahayakan. Sebgaian di antaranya diperlukan oleh tubuh agar dapat berfungsi secar wajar. Antibiotik sering kali mematikan bakteri yang bergunan bagi tubuh bersama-sama dengan bakteri yang berbahaya. Bayi yang mendapat antibiotika kerapkali mengalami infeksi jamur pada mulutnya atau kulitnya. Keadaan ini dikarenakan bakteri yang sedianya membantu mengendalikan pertubuhan ikut terbunuh oleh antibiotika.
- Kekebalan terhadap pengobatan. Dalam jangka panjang, alasan yang paling penting mengapa penggunaan antibiotika harus dibatasi ialah khasiatnya berkurang jika antibiotika digunakan terlalu sering. Apabila bakteri diserang berkali-kali dengan antibiotik yang sama, bakteri tersebut menjadi lebih kuat dan menjadi imun.
Sumber :