Tahap Pertama
Masukkan
dedak atau bekatul ke dalam wadah atau kontainer plastik, kemudian ratakan pada
bagian dasarnya dengan tinggi / tebal lapisan sekitar 1/4 dari ketinggian wadah
yang digunakan. Setelah itu, masukkan ulat-ulat yang akan dikembangbiakan.
Jadi, dalam penjelasan ini, kita memulainya dari ulat hongkong dewasa, bukan
langsung berupa kumbang.
Proses
berkembang biak ulat menjadi kumbang membutuhkan waktu lama, dan butuh
kesabaran untuk diperoleh hasil optimal. Karena itu, banyak juga yang memulai breedingdengan
memasukkan UH yang telah berubah menjadi kumbang agar prosesnya lebih cepat.
Pakan yang
diberikan bisa berupa potongan kentang atau potongan buah apel, meski UH bisa
menyantap makanan apa saja. Pemberian apel dan kentang dimaksudkan untuk mencegah
timbulnya jamur akibat bahan pakan terlalu banyak mengandung air (misalnya
sayuran).
Selanjutnya,
wadah / kontainer plastik bisa disimpan ditempat yang gelap dan hangat. Jangan
lupa melakukan kontrol setiap hari, terutama untuk memeriksa ketersediaan
pakan, sekaligus membersihkan sampah bekas makanan atau bekas kulit dari ulat
hongkong.
Tahap Kedua
Setelah
disimpan beberapa bulan (sekitar 90 hari), ulat-ulat akan berubah menjadi
kepompong. Anda bisa tetap memelihara kepompong dalam wadah yang sama, bisa
juga memindahkannya ke wadah / kontainer lain. Maksud pemindahan ini untuk
menghindari ulat hongkong yang belum berubah jadi kepompong, karena UH
terkadang akan memakan teman-temannya yang sudah jadi kepompong, terutama jika
mereka kekurangan pakan. Jadi, jika tetap menggunakan wadah yang sama,
pemberian pakan harus ditingkatkan jika.
Jika ingin
memelihara kepompong dalam wadah / kontainer plastik yang baru, media yang
digunakan tetap sama, yaitu dedak / bekatul, dengan ketebalan secukupnya (tipis
saja). Dalam ke wadah / kontainer baru, tugas Anda cukup menunggu saja, karena
kepompong tidak membutuhkan makanan apapun.
Tahap Ketiga
Sekitar 10
hari kemudian, kepompong akan menunjukkan perubahan bentuk fisiknya menjadi
serangga berwarna putih, yang sebenarnya merupakan calon kumbang. Dari hari ke
hari, warna putih ini akan berubah menjadi cokelat. Silakan dikontrol terus
sampai warna serangga menjadi hitam, dan itulah yang disebut kumbang (Tenebrio
molitor).
Jika sudah
menjadi kumbang, Anda bisa memberikan pakan berupa potongan buah-buahan atau
potongan roti. Pindahkan
kumbang-kumbang ke wadah lain, yang sudah diisi dengan media dedak / bekatul.
Perbandingannya, takaran 4 gelas berisi kumbang memerlukan dedak sebanyak 2 kg.
Dalam wadah inilah, kumbang akan memulai proses reproduksinya, seperti kawin
dan bertelur.
Jika sudah
bertelur, tunggu sampai 10 hari, kemudian dilakukan pengayakan terhadap
telur-telurnya. Saat mengayak, yang ikut terayak adalah telur dan dedak, namun
kumbang tidak ikut terayak. Telur dan dedak dikembalikan ke wadah semula.
Adapun kumbang dipindah ke wadah lain, dengan media dedak dan rasio yang sama
seperti penjelasan sebelumnya (4 gelas kumbang membutuhkan 2 kg dedak).
Dalam wadah
baru, kumbang akan bertelur kembali selama 10 hari. Silakan diayak kembali
telur dan dedaknya, sedangkan para kumbang dipindah ke wadah baru. Demikian
seterusnya, sampai kumbang sudah tidak bertelur lagi. Tanda kumbang sudah tak
bertelur lagi adalah mati dengan sendirinya.
Sumber :