Peran dan Pentingnya Manejemen Sales

Peran Manajemen Sales (penjualan)

Salah satu peran penting manajemen sales (penjualan) bisa dilihat pada konsep marketing mix, di mana pengadministrasian sales (penjualan) tatap muka (personal selling) diperlukan. Administrasi yang dirujuk mencakup berbagai macam kegiatan seperti pemotivasian, evaluasi personalia (para penjual di lapangan), manajemen dan pengendalian sales (penjualan) serta program–programnya, seperti pengkompensasisan, platina, penarikan, serta perencanaan.

Dengan peran semacam ini, manajemen sales (penjualan) mestilah dipahami sebagai sebuah cara tentang bagaimana keputusan strategis akan diambil, serta bagaimana rencana-rencana pemasaran akan dilaksaanakan. Karena merupakan bagian terdepan, atau ujung tombak sebuah perusahaan, maka kegiatan sales (penjualan) diharapkan dapat menghasilkan sesuatu – apapun dan bagaimanapun bentuknya, sesuai yang telah digariskan kebijakan pemasaran – dari proses transaksi yang terjadi di dalam pasar untuk produk tertentu yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan.

Karena itulah bisa dibilang bahwa sales (penjualan) adalah sebuah kegiatan dasar yang dilakukan oleh sekelompok orang maupun oleh setiap orang. Akan tetapi biasanya dalam kelompok orang, tidak ada satupun dari mereka yang mampu menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan dari sebuah barang.
Oleh karena itu mereka membutuhkan pihak lain, kelompok lain, yang mampu mengadakan transaksi sales (penjualan) dengan mereka. Dalam hal ini, transaksi pertukaran menjadi inti sales (penjualan) yang masuk di bagian kajian pemasaran.

Tentu di sini keterlibatan konsep sales (penjualan) menjadi penting, di mana satu pihak memberi kepada pihak lain sejumlah imbalan tertentu dalam bentuk uang untuk sebuah produk atau barang yang diinginkan dan sekaligus dibutuhkan.

Dalam konsep pemasaran, pertukaran dan transaksi menciptakan sebuah nilai yang berguna bagi kedua belah pihak. Transaksi, pada hakikatnya, merupakan usaha untuk menaikkan nilai sebuah produk, dan secara umum merupakan cara untuk menaikkan nilai perusahaan serta penerimaan perusahaan. Kendati demikian, sales (penjualan) sering disalah-persepsikan, baik oleh perusahaan maupun orang-orang yang terkait dengannya.

Kesalahan persepsi mengenai sales (penjualan)

Beberapa salah persepsi tentang sales (penjualan) bisa dilihat pada poin berikut:

1)      Sales (penjualan) merupakan sebuah kegiatan yang tergantung pada kemauan orang lain; atau sangat tergantung pada pihak lain yang memiliki modal lebih banyak.

2)      Kepribadian tertentu merupakan sebuah hal yang melekat pada penjual. Penjual dianggap seperti para ekstrovert.

3)   Orang bertipe “perayu” merupakan jenis manusia yang tepat untuk melakukan sales (penjualan). Dalam beberapa kasus, ini mungkin benar, namun harus diartikan sebagai sebuah nilai positif.

4)     Memperdaya orang lain adalah bagian dari kegiatan sales (penjualan). Ini hanya mungkin terjadi pada orang yang tidak memiliki kemampuan untuk menjual.

5)  Sales (penjualan) merupakan sejenis profesi untuk kasta rendah. Mereka yang berperan sebagai penjual adalah orang-orang yang berstatus rendah. Ini salah, sebab dibutuhkan teknik tinggi untuk menguasai sales (penjualan). Kendati demikian, adalah benar bahwa sales (penjualan) merupakan kegiatan yang sangat berat dan cenderung dihindari.

Pentingnya manajemen sales (penjualan)

Ada beberapa alasan yang bisa menjadi jawaban atas pertanyaan di poin ini:

1)      Karena setiap organisasi dan orang adalah penjual, terlepas dari apapun yang dijualnya.

2)      Ada banyak peluang karir di bidang sales (penjualan), yang tentu saja merupakan kesempatan terbaik yang bisa diperoleh tenaga kerja.

3)      Dampak langsung sales (penjualan) akan dirasakan oleh perusahaan/organisasi yang memiliki produk tertentu.

4)      Segala macam perusahaan dan organisasi sangat membutuhkan manajemen sales (penjualan) dengan berbagai aktivitas yang terkait dengannya seperti penyediaan sumber daya dan biaya, penyediaan peralatan dan tenaga penjual, dan lain sebagainya.



Cari

Copyright Text