Perhitungkan biaya bisnis
Hal pertama yang harus dilakukan ketika akan memulai suatu
bisnis adalah memperhitungkan semua biaya yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan perhitungan modal awal yang harus dipersiapkan dari bisnis
tersebut. Perhitungan mengenai biaya yang harus dipersiapkan juga akan
mempengaruhi dengan harga produk yang ditawarkan, hal ini berkaitan dengan
keuntungan yang bisa dicapai dari perhitungan biaya awal.
Tidak banyak orang yang memahami jika menjalankan bisnis
fotografi merupakan salah satu bisnis yang membutuhkan modal yang cukup besar
terkait dengan kebutuhan properti studio yang membutuhkan perbaruan tiap
beberapa bulan sekali dan juga biaya perawatan studio yang juga tidak murah.
Salah satu cara yang bisa dilakukan pelaku bisnis fotografi pemula adalah
dengan secara rutin mendesain ulang studio foto miliknya dengan konsep yang
berbeda-beda namun tetap memanfaatkan properti yang ada, sehingga klien akan
mendapatkan banyak pilihan suasana foto dan perusahaan tetap dapat menghemat
biaya pengeluaran perusahaan.
Namun diakui atau tidak jika mendesain ulang studio foto akan
menjadi satu tugas tambahan yang cukup berat bagi pelaku bisnis fotografi. Jika
dilihat dari besarnya penghematan biaya, maka hal ini wajar untuk diusahakan.
Tapi pada realisasinya, banyak kendala terutama persoalan waktu yang akan
dihadapi pelaku bisnis fotografi jika memaksakan diri untuk mengerjakannya
dengan cara itu. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan yang lebih realistis
dan cermat agar penghematan biaya yang ingin dicapai dapat benar-benar
terpenuhi.
Seperti contoh untuk mendesain ulang sebuah studio seorang
pelaku bisnis fotografi memerlukan biaya sekitar 3 juta atau 4 juta untuk
sekedar memperbarui properti studio, biaya ini belum termasuk biaya perawatan
studio dan keseluruhan biaya merupakan pengeluaran rutin yang harus dianggarkan
perusahaan karena ini merupakan salah satu bentuk investasi dari bisnis
fotografi.
Yang perlu diingat juga adalah pengeluaran perusahaan
fotografi tidak hanya terbatas pada biaya properti studio, tapi juga kebutuhan
pajak terkait dengan ijin usaha dan juga jaminan asuransi yang mungkin
membutuhkan alokasi yang cukup besar.
Setelah semua biaya awal tercatat, barulah kamu bisa
menentukan besarnya keuntungan yang ingin dicapai dari setiap produk yang
ditawarkan. Harga dari produk tidak hanya terbatas pada perhitungan modal awal
saja, tapi juga berdasarkan penilaian terhadap perusahaan lain. Jangan sampai
perusahaan kita mematok harga yang terlalu tinggi dibanding perusahaan lain.
Rekayasa harga
Rekayasa harga adalah salah satu cara untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar namun dengan usaha yang setara. Pada awalnya, belum
banyak pelaku bisnis fotografi yang menyadari peluang melakukan rekayasa harga
dengan menawarkan berbagai macam pilihan paket. Tapi saat ini sudah sangat
banyak bisnis fotografi yang menawarkan paket-paket dengan konsep yang hampir
mirip dan harga yang sangat kompetitif. Namun memberikan penawaran paket untuk
bisnis fotografi yang baru saja dimulai merupakan suatu tantangan tersendiri
karena untuk menentukan harga dari suatu paket dibutuhkan kajian tersendiri.
Oleh karena itu saran untuk pelaku bisnis fotografi pemula
adalah mulailah bisnis fotografi dengan standar produk yang wajar dan tetap
memperhitungkan harga yang dapat bersaing dengan perusahaan lain. Ketika
memulai suatu bisnis jangan terlalu mematok target yang tinggi, fokuslah untuk
membangun bisnis dengan jaringan dan klien kuat terlebih dahulu. Sementara
untuk hal-hal yang lainnya dapat dilakukan seiring dengan perjalanan bisnis
lainnya.
Hal ini bukan berarti ketika memulai bisnis tidak membutuhkan
perencanaan yang matang, setiap detail harus diperhitungkan dengan cermat tapi
harus juga realistis dengan keadaan yang ada, jika memang bisnis yang dijalani
masih baru jangan terlalu memaksakan idealisme.
Efisiensi anggaran
Efisiensi anggaran tidak hanya berhubungan dengan biaya yang
harus dikeluarkan, tapi juga berkaitan dengan waktu dan juga tenaga yang
mungkin bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang lebih menguntungkan. Seperti
contoh untuk mendesain studio foto, mungkin dengan melakukannya sendiri terlihat
lebih efisien karena dapat menghemat pengeluaran seperti untuk biaya tukang.
Tapi pada kenyataannya kegiatan ini tidak efektif karena
alokasi waktu yang sesungguhnya bisa dilakukan untuk hal lain yang lebih
menguntungkan justru terpakai untuk kegiatan yang bisa dialihkan pengerjaannya.
Oleh karena itu perhitungan yang dilakukan di awal juga harus mencakup detail
teknis pengerjaannya.
Atur sistem kerja
Profesionalitas suatu perusahaan dapat dinilai dari sistem
kerja yang terorganisir. Jika perusahaan itu memiliki sistem organisasi yang
baik maka secara tidak langsung itu akan mempengaruhi hasil kerjanya menjadi
lebih baik dengan efisien dan efektifitas kerja yang lebih tinggi.
Sistem organisasi yang baik juga akan memberikan keuntungan
yang lebih besar pada perusahaan tapi hal ini tidak banyak disadari oleh pelaku
bisnis fotografi sehingga sering kali mereka melalaikan bagian ini.
Sistem organisasi perusahaan dapat dimulai dari hal-hal
sederhana seperti membuat catatan kegiatan dan target pencapaian perusahaan
setiap harinya. Hal ini mungkin terlihat remeh, namun jika kegiatan ini
dilakukan secara serius pencapaian perusahaan akan bertahap mengalami
peningkatan.
Buat jaringan
Dalam setiap bisnis memiliki jaringan yang luas merupakan hal
wajib yang harus dijaga, jaringan dapat bermakna luas di antaranya jaringan dengan
perusahaan rekanan ataupun jaringan dengan klien. Kedua hal ini sangatlah
penting untuk dijaga dan diperluas karena akan banyak kemudahan dan keuntungan
yang bisa didapat dari jaringan tersebut.
Selain fokus pada jaringan (baik klien dan perusahaan rekanan), seorang pelaku bisnis fotografi juga harus tetap fokus pada ide bisnis dan salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan terus belajar dan menjalin hubungan terus menerus dengan berbagai pihak.
Sumber :