Hijab dan Fashion
Peluang
Prospek bisnis fashion untuk tahun 2015 masih sangat menjanjikan, karena pada dasarnya manusia itu tidak terlepas dari industri fashion, apalagi wanita. Wanita kan lebih cenderung belanja lebih banyak dan fashionable. Kalau pria hanya beberapa kali membeli pakaian, tapi wanita akan selalu mengikuti tren. Dan yang kami harapkan para wanita tetap belanja produk Indonesia. Dunia gaya hidup selalu berkembang, selama orang butuh pakaian demi menunjang gaya hidup.
Tetapi, walaupun bisnis fashion memiliki pangsa pasar yang amat luas, tetapi adanya persaingan dalam bisnis ini merupakan hal yang bisa dianggap enteng. Perlu adanya pemahaman cara agar kita bisa menghadapi persaingan usaha di bidang fashion ini. Seperti melakukan inovasi produk, memberikan harga yang bersaing dan masuk akal, melakukan pendekatan dan pelayanan yang unik dan mengesankan konsumen.
Persaingan
Persaingan menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis, begitupun dengan bisnis fashion yang tentunya akan memunculkan pesaing-pesaing yang sama andalnya. Namun, kita harus tetap optimis untuk terus maju dalam mengembangkan bisnis fashion dan tetaplah pada tujuan utama kita yakni memuaskan konsumen. Caranya adalah dengan memperhatikan keinginan konsumen, melakukan riset perkembangan mode terkini, melakukan berbagai inovasi, dan meningkatkan kualitas produk.
Kosmetik
Peluang
Industri kosmetik dan produk herbal merupakan industri yang berprospek cerah. Penggunaan produk yang dahulu hanya sebagai kebutuhan sekunder kini berkembang menjadi kebutuhan primer, terutama bagi perempuan. Apalagi, ditambah dengan menyebarnya tren masyarakat bahwa penggunaan bahan baku alami dalam pembuatan kosmeetik yang semakin meningkat. Inilah yang akan membuka peluang dan kreativitas industri kosmetik di dalam negeri.
Bahkan, Kementerian Perindustrian mencatat, pada tahun 2011, omzet kosmetik nasional mencapai Rp 7 triliun, sedangkan produk herbal nasional mencapai Rp 11 triliun. Merk kosmetika yang amat terkenal, Martha Tilaar, pendiri Martha Tilaar Group, pernah berkata kalau sekarang ini merk nya baru mengembangkan pembuatan kosmetik dari sekitar 700 spesies tanaman.
Industri kosmetik dan produk herbal merupakan industri yang berprospek cerah. Penggunaan produk yang dahulu hanya sebagai kebutuhan sekunder kini berkembang menjadi kebutuhan primer, terutama bagi perempuan. Apalagi, ditambah dengan menyebarnya tren masyarakat bahwa penggunaan bahan baku alami dalam pembuatan kosmeetik yang semakin meningkat. Inilah yang akan membuka peluang dan kreativitas industri kosmetik di dalam negeri.
Bahkan, Kementerian Perindustrian mencatat, pada tahun 2011, omzet kosmetik nasional mencapai Rp 7 triliun, sedangkan produk herbal nasional mencapai Rp 11 triliun. Merk kosmetika yang amat terkenal, Martha Tilaar, pendiri Martha Tilaar Group, pernah berkata kalau sekarang ini merk nya baru mengembangkan pembuatan kosmetik dari sekitar 700 spesies tanaman.
Padahal, Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tanaman obat dan kosmetik serta aromatik. Hal ini merupakan salah satu peluang yang bisa kita manfaatkan ketika ingin berkontribusi dalam bisnis kosmetika ini.
Persaingan
Kedepannya, tantangan yang dihadapi pebisnis kosmetika nasional jelas semakin berat, karena persaingan akan terus menerus meningkat, baik yang datang dari produk kosmetik dalam maupun luar negeri. Menurut data per Mei 2011, jumlah produk kosmetika di Indonesia mencapai 112.545 item.
Kedepannya, tantangan yang dihadapi pebisnis kosmetika nasional jelas semakin berat, karena persaingan akan terus menerus meningkat, baik yang datang dari produk kosmetik dalam maupun luar negeri. Menurut data per Mei 2011, jumlah produk kosmetika di Indonesia mencapai 112.545 item.
Dari jumlah itu sebanyak 1.470 item merupakan produk lokal perusahaan industri, 4.139 item produk lokal UKM, dan terbanyak 5.317 item produk impor. Hal ini menyiratkan bahwa jumlah kosmetik impor di Indonesia sangat tinggi. Untuk itu industri kosmetik dalam negeri perlu meningkatkan daya saing menghadapi arus globalisasi di bidang kosmetik.
Sumber :