Ikan Sidat dan Ikan Belut dari segi morfologi sama hanya saja
terdapat sedikit perbedaan antara keduanya, berikut perbedaan ikan sidat dan
ikan belut :
- Bentuk
untuk bentuk ikan sidat cenderung
bulat penuh dan panjang dengan bentuk ekor yang papak sedangkan untuk belut
mempunyai bentuk yang cenderung pipih dengan ekor yang meruncing. Dibagian
kepala juga berbeda untuk ikan sidat cenderung papak dibagian mulut, mempunyai
kumis pendek berwarna kuning dan mempunyai sirip dibawah kepala. Untuk belut
sendiri mempunyai bentuk kepala runcing, tanpa kimis dan tanpa sirip.
- Tulang
Bentuk tulang atau duri untuk sidat
mempunyai struktur yang sama dengan kebanyakan ikan sebagai contoh ikan lele
atau ikan gabus, sementara untuk belut mempunyai struktur tulang atau duri yang
agak rumit yang hampir membentuk karakter plus (+) sehingga butuh proses lebih
rumit lagi ketika mengolahnya menjadi filet.
- Habitat
ikan sidat adalah ikan yang murni
hidup di air yang tidak memerlukan media lumpur sebagai tempat hidupnya, namun
sidat juga membutuhkan supply oksigen yang tinggi dan suhu yang panas (25-30oC)
agar tumbuh kembangnya menjadi maksimal. sementara untuk belut harus dengan
media lumpur agar bisa berkembang biak dengan baik.
- Pemijahan
Sidat adalah ikan yang beruaya yang
artinya berpindah ketika akan memijah, ikan sidat besar di air tawar dan akan
kembali ke air asin/air laut untuk memijah. sementara untuk belut hidup dan
memijah di lumpur dengan air tawar.
Dan berikut adalah Beberapa Krakteristik dan Sifat dari Ikan
Sidat :
- Karnivorna Murni
Ikan Sidat adalah salah satu ikan
yang memiliki sifat karnivora yaitu pemakan daging, sering kita menemukan
berbagai macam kerang-kerangan, kepiting atau udang pada muntahan ikan sidat
yang baru ditangkap di alam. ini menandakan bahwa ikan sidat adalah karnivorna
yang membutuhkan protein tinggi untuk tumbuh kembang. Perlu diketahui bahwa
ikan sidat budidaya butuh protein untuk starter 50-55% dan untuk grower 45-50%
- Nocturnal Living
Ikan sidat dalah ikan yang aktif pada
malam hari, biasanya muncul untuk mencari makan dimulai dari selepas maghrib
samapai pagi menjelang terbit matahari. Biasanya setelah ikan sidat sudah kita
budidayakan kebiasaan ini tetap tidak bisa hilang, jadi waktu yang pas untuk
memberi makan adalah malam hari selepas magrib atau tengah malam agar bisa
optimal dalam pertumbuhannya.
- Beruaya Untuk Memijah
Ikan sidat akan mengadakan perjalanan
panjang dan melelahkan untuk melanjutkan regenerasinya, ini dilakukan oleh
sidat dewasa dan sudah matang gonad. Mengarungi hulu sampai ke hilir sungai
hingga masuk ke muara, kemudian meneruskan perjalanan ke tempat pemijahan yaitu
laut dalam, biasanya tempat pemijahan berupa palung laut yang dalam dan dekat
dengan muara sungai. Setelah pemijahan dilakukan si anak sidat (Glass eel)
memiliki insting untuk mencari air tawar atau muara dan terus melawan arus
hingga besar di air tawar. Siklus ini akan diteruskan oleh Glass eel jika nanti
sudah dewasa dan sidap memijah.
- Bersembunyi Disiang Hari
Ketika kita memancing disungai pada
siang hari akan sangat jarang sekali kita dapatkan ikan sidat dimata pancing
yang kita pasang, ini menandakan bahwa ikan sidat tidak suka dengan cahaya
terang dan banyak untuk istirahat bersembunyi ditempat yang gelap. Bahkan
ketika sudah pindah dikolam budidaya pun ikan sidat tetap butuh tempat
bersembunyi ketika siang, alangkah baiknya jika kita siapkan tempat sembunyi
seperti : Paralon, Genteng atau yang lainnya untuk sidat bisa sembunyi.
- Butuh Oksigen Tinggi
Ikan sidat sangat senang dengan
tempat tinggi oksigen tinggi, setelah Glass eel lelah dengan perjalanan jauh
dari muara maka akan tinggal lama ditempat yang ideal dengan oksigen yang
tinggi seperti di kedung yang ada air terjunnya, waduk atau tempat lainnya yang
sesuai dengan kebutuhannya. Sering ketika ada gangguan listrik/mati listrik,
kita bisa lihat tubuh ikan sidat akan tegak lurus keatas di kolam budidaya, ini
pertanda bahwa ikan sidat sedang menghirup oksigen langsung dari alam karena
air dikolam kekurangan supply oksigen dari blower atau kincir air.
Sumber :