Pisang adalah nama umum yang
diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku
Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, Musa balbisiana, dan Musa paradisiaca) menghasilkan buah
konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang
sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium.
Perlu disadari, istilah
"pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan
buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Artikel ini
hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatnya yang berkaitan.
Keanekaragaman Pisang
Pusat keragaman utama pisang
terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua dan Australia tropika). Pusat
keragaman minor juga terdapat di Afrika tropis. Tumbuhan ini menyukai iklim
tropis panas dan lembap, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan
merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim.
Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai
negara utama pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika
Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
Kandungan Pisang
Pisang mengandung (68%) air,
(25%) gula, (2%) protein, (1%), lemak dan minyak, (1%) serat Selulosa.
Sebagaimana juga ia mengandung pati dan asam tanin, vitamin A (300 IU per
seratus gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B 6, dan 12 (100 mg
per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan sedikit Vitamin Z.
Dan pisang juga mengandung Kalsium (100 mg per seratus gram), Fosfor, Besi,
Sodium, Kalium (potassium), Magnesium, dan Seng.
Energi
Nilai energi pisang sekitar 136
kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat.
Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan
berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan
energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi
lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet
saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan
energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat
dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan
karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga
dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang
merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia
bagi tubuh.
Gula pisang merupakan gula buah,
yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah
dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi
karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir,
selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan
energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya,
otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak
untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan
daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak
karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat
dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk
menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat
membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak
pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13
persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi
dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau
mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
Mineral
Pisang kaya mineral seperti
kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis
makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100
persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang
mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang
hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitaminnya sangat
tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram
berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin
B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).
Kandungan vitamin B6 pisang cukup
tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim
untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan
metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif
sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam
metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas
mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.
Manfaat Pisang Bagi Kesehatan
- Meningkatkan
kekebalan tubuh
Vitamin A, C,
dan B6 yang terkandung dalam pisang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam
melawan infeksi.
- Obat
hipertensi (tekanan darah tinggi)
Kandungan
kalium membantu mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga tekanan
darah terkendali. Kandungan seratnya yang mampu mengikat lemak dapat mencegah
terbentuknya plak yang berdampak naiknya tekanan darah.
- Mencegah
penyakit jantung
Vitamin C dan
flavonoid pada pisang yang bersifat antioksidan mencegah oksidasi lemak
penyebab penyakit jantung. Kaliumnya merupakan tonik yang baik bagi jantung.
Serat pektinnya ikut berpengaruh dalam membantu menurunkan kolesterol.
- Kesehatan
janin
Ibu hamil
disarankan makan pisang karena kandungan asam folatnya mudah diserap janin.
- Mengatasi
anemia (kurang darah)
Buah ini juga
mengandung zat besi. Dua buah pisang setiap hari, cukup membuat penderita
anemia terselamatkan.
- Mengatasi
gangguan pencernaan
Pisang
memiliki khasiat antasida serta mudah dicerna sehingga baik dikonsumsi oleh
penderita gangguan asam lambung. Penelitian di Inggris terhadap hewan coba,
hewan yang diberi makan pisang, dinding lambungnya menjadi lebih kuat. Untuk
itu pilihlah pisang yang manis seperti pisang raja. Serat pada pisang
melancarkan buang air besar. Vitamin B6-nya membantu meredakan gejala diare.
- Menurunkan
berat badan
Karbohidrat kompleks
tidak menaikkan kadar glukosa dengan drastis; juga rendah lemak sehingga aman
untuk peserta program penurunan berat badan. Asalkan, pisang tidak diolah dalam
bentuk banana milk shake, pisang goreng, ataupun kolak. Serat pada pisang juga
menurunkan berat badan karena melancarkan proses metabolisme.
Sumber :