Miokardium (Myocardium) jantung vertebrata tingkat tinggi
terdiri dari serabut otot jantung yang berhubungan satu dengan yang lain
membentuk jalinan. Semula otot jantung dianggap sebagai peralihan antara otot
polos dan otot kerangka. Yang jelas bahwa otot jantung tergolong otot bergaris
melintang yang satuannya disebut “serabut “. Bangun otot jantung dan otot
kerangka tidak sama dalam beberapa asfek. Hubungan otot jantung melalui discus interkalatus cukup kuat
sehingga sulit dilakukan tepsing
untuk memperoleh satu serabut secara terpisah. Pada otot kerangka maupun otot
polos hal ini masih mungkin dilakukan.
Penelitian dengan mikroskup cahaya menunjukkan bahwa otot
jantung memiliki serabut yang bercabang, yang berhubungan satu dengan yang lain
melalui ujungnya. Hubungan mana sangat kuat sehingga memberikan asfek sebagai sinsisium, dan pada endomisium banyak
pembuluh darah. Diameter serabut kira-kira 10-14µ pada hewan dewasa dan 5-8µ
pada yang baru lahir. Pada keadaan patologik misalnya hipertropi jantung
diameter dapat meningkat sampai 20µ. Panjangnya sulit diukur.
Penelitian dengan mikroskop elektron, bentuk sinsisium
tidak tampak, tetapi hubungan antara serabut (sel) dapat dipelajari dengan
cukup jelas. Pada discus interkalatus
terdapat desmosoma, zonula okludens,
zonula adherens. Yang terakhir ini sebenarnya tidak membentuk zona
secara jelas hanya berupa daerah yang tidak teratur.
Bangun Histologi
Seperti halnya dengan otot polos dan kerangka, otot
jantung memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
·
Sarkolema
Keadaannya hampir mirip dengan sarkolema otot kerangka,
dinding luarnya mirip membran basal dengan fibril retikuler yang dapat terus
berhubungan dengan tendon (chorda tendinae) atau katup jantung. Dibagian lain
berhubungan langsung dengan endomisium. Sel-sel yang dijumpai pada otot
jantung: serabut otot (miosit), sel endotel, perisit, dan fibroblast
·
Sarkoplasma
Pada garis besar hampir mirip dengan otot kerangka, hanya
saja otot jantung relative memiliki sarkoplasma lebih banyak, terutama di
sekitar inti yang terletak di tengah. Mitokondria, lipid, lipofuksin dan
glikogen banyak terdapat pada sarkoplasma di sekitar inti. Garis-garis
melintang hampir mirip dengan otot kerangka, meskipun susunan miofilamen
tersusun secara acak. Sistem T cukup jelas pada otot jantung berbentuk
invaginasi tubuler dari plasmalema dan lamina basalis di daerah cakram Z.
Sistem T berperan dalam pertukaran metabolik dan transmisi impuls.
Sarkoplasmik reticulum tidak sesubur pada otot kerangka,
beberapa dianataranya berhubungan dengan system T.
·
Inti
Berbeda dengan otot kerangka, pada otot jantung inti
terdapat di tengah.
Diskus Interkalatus
Berupa penebalan di daerah cakram Z, yang sebenarnya
adalah daerah hubungan antara serabut otot jantung. Tebalnya dapat mencapai
0,5µ berbentuk tangga. Penelitian dengan mikroskup elektron menunjukkan adanya
bentuk mirip desmosoma, zonula okluden, zonula aderen, meskipun yang terakhir
ini bentuknya tidak teratur. Pada desmosoma, miofilamen berakhir pada lapis
protein permukaan serabut (myofilamentous incertion plaques). Di daerah
melintang terdapat pula penyatuan antara selaput luar berbentuk macula
occludens. Bentuk ini nampak pula di daerah memanjang disebut “fasciae
occludentes”. Daerah ini diduga berperan didalam transmisi impuls dari satu
serabut ke serabut yang lain.
Serabut Purkinje
Pada jantung selain terdapat otot untuk kontraksi
terdapat pula bentuk modifikasi yang berfungsi sebagai pengatur rangsangan
(stimulus) ke seluruh penjuru jantung, yang dikenal sebagai “serabut purkinje”.
Secara histologik dapat dibedakan dengan otot jantung biasa sebagai berikut:
·
Diameter serabut purkinje lebih besar dari otot jantung.
·
Miofibril jauh lebih sedikit dan tersusun di bagian tepi sejajar dan agak
mengulir. Pada batas serabut tampak lebih jelas. Bentuk garis melintang tidak
jelas pada serabut purkinje.
·
Inti lebih besar dan pucat. Dalam satu serabut sering terdapat 2 inti
berdampingan.
Serabut purkinje menyusun diri dalam berkas, dengan ruang
Ebert-Bellajev dibagian tepi serabut. Secara elektron mikroskopis struktur
discus interkalatus tidak jelas pada otot jantung biasa, sebab ujungnya
berhubungan dengan otot jantung biasa. Di daerah ini perubahan bentuk
berlangsung secara bertahap.
Daya regenerasi otot jantung sangat sedikit, jadi
persembuhan luka selalu diikuti dengan terjadinya parut (scar). Yang perlu
dicatat bahwa ada teori yang mengatakan bahwa sejumlah serabut (sel) otot
jantung semenjak lahir tetap. Pertumbuhan organ jantung sebenarnya hanya
panambahan diameter serta panjang yang dibarengi dengan penambahan endomisium. Jadi
jumlah serabut tidak bertambah. Keadaan serupa terjadi pada kasus hipertropi
jantung yang bersifat patologik. Ekstrak jantung embrio diduga dapat menaikkan daya
regenerasi otot jantung yang rusak karena trauma.
Ciri khas otot jantung yaitu:
- Sel-selnya bercabang-cabang
- Pada sel ada garis-garis gelap dan terang seperti otot rangka.
- Pada sel terdapat garis-garis transversal yang gelap, dinamakan diskus interkalaris
- Inti sel 1-2 dan terletak di tengah.
- Jaringan otot jantung terdapat pada dinding jantung.
Gambar 4. Irisan membujur jaringan
otot jantung
Pada
jantung ada 3 hubungan khusus pada diskus interkalaris yaitu:
·
Fascia adherens
|
tempat perlekatan filamen aktin pada sarkomer terminal,
|
·
Maskula
adherens
|
mempersatukan otot jantung agar tidak terpisah pada saat kontraksi
terus menerus (hubungan antar sarkomer),
|
·
Gap junction
|
kontinuitas ionik di antara sel-sel yang berdekatan.
|
Regenerasi
otot jantung
Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila
dibandingkan dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda-tanda
regenerasi setelah terjadinya suatu cedera. Otot jantung yang rusak diperbaiki
dengan meninggalkan suatu jaringan parut.
Histogenesis
otot jantung
Dapat diikuti sejak embrio sebagai perkembangan
dari splanchnopleura yang terdapat diluar endotil primordium jantung. Sejak
awalnya telah terbentuk struktur desmososm antar sel-sel otot. Terbentuknya sel
otot jantung definitif yaitu pada saat pembuluh darah bersama jaringan pengikat
menembus endotil jantung.
Sumber :