Histologi Jaringan Saraf Part 1 (Umum dan Morfologi Jaringan Saraf)


Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang.

Selain berkemampuan utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan bersekresi seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori neroen-dokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin.

Jaringan saraf sebagai suatu sistem komunikasi biasanya dibagi menjadi :
  • Systema nervorum centrale
  • Systema nervorum periferum.
Jaringan syaraf mempunyai fungsi utama sebagai berikut:

·         Sebagai alat komunikasi di dalam tubuh:

Fungsi ini terlihat dari kemampuan jaringan syaraf dalam menerima, maerubah rangsangan (stimulus) menjadi impuls dan selanjutnya menyalurkan keseluruh syaraf dan berakhir pada syaraf pusat.

·         Sebagai alat koordinasi:

Semua aktivitas syaraf yang dimiliki ini diperlukan adanya koordinasi yang dilakukan oleh jaringan syaraf itu sendiri.

Kedua fungsi ini sangat erat hubungannya dalam menjalankan keselarasan fungsional untuk segala kegiatan hidup sehari-hari, sehingga individu tersebut dapat menyesuaikan dirinya terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya.

ORGANISASI JARINGAN SARAF

Unit struktural jaringan syaraf yang merupakan bentuk satu kesatuan yang disebut NEURON. Unit kesatuan itu dapat berupa unit genetik, unit morfologik, dan unit tropik sistem syaraf. Bentuk kesatuan tersebut (Neuron) terdiri dari badan sel (cyton/soma) dan penjuluran sitoplasma. Penjuluran sitoplasma ini sering disebut Neurit (axon) dan Dendrit, sedangkan perikaryon merupakan bagian badan sel disekeliling nukleus. Selajutnya neuron bersama-sama dengan neuroglia yang bertindak sebagai sel-sel penunjang membentuk jaringan syaraf. Hubungan antara neuron sebagai pengantar impuls terjadi melalui sinaps. Jadi sinaps merupakan tempat hubungan neuron dengan neuron yang lainnya. Neuron menghantarkan impuls hanya kesatu arah saja yang dikenal dengan istilah Polarisasi Dinamik.

Doktrin Neuron :

·   Tiap neuron berasal dari stem sel embrional yaitu neuroblast yang memiliki informasi genetik untuk menjalankan fungsinya.
·       Tiap neuron adalah unit struktural yang terpisah secara jelas dengan unit neuron lainnya yang mengadakan kontak dengan unit-unit lainnya.
·        Unit-unit tersebut membentuk seperti rantai sel-sel yang merupakan mekanisme konduksi sistem syaraf.
·     Tiap neuron bertanggung jawab untuk nutrisi, metabolisme, dan pemeliharaan bagian komponen dirinya sendiri

MORFOLOGI JARINGAN SARAF

Neuron mempunyai banyak tipe namun demikian mempunyai hungsi utama sama yakni menerima stimuli dari dalam lingkungan (interosepsi) dan menerima stimuli dari luar (exterosepsi). Kemampuan iritabilitas dan konduktivitas yang tinggi dari sitoplasmanya merupakan pendukung utama fungsi neuron tapi kemampuan regenerasinya sangat kecil.

Sel yang erat hubungannya dengan kelangsungan hidup/fungsional jaringat syarah adalah sel neuroglia. Sel neuroglia memegang peranan untuk proteksi, nutrisi , dan integritas struktural jaringan syaraf .

KLASIFIKASI NEURON

Neuron memiliki berbagai variasi ukuran, bentuk, jumlah prosesus sel, dan panjang prosesus sel. Morfologik neuron yang bermacam-macam ini menggambarkan adanya adaptasi terhadap perubahan fungsional yang terjadi sangat bervariasi.

Neuron dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu neuron transmisi dan neuron sekretorik.

Neuron Transmisi

Merupakan bagian terbesar dari neuron. Sel neuron ini memiliki dendrit, badan sel, dan sebuah axon. Berdasarkan atas banyaknya penjuluran neuron transmisi ada beberapa tipe antara lain:

  • Neuron Unipoler Sejati: neuron ini hanya memiliki sebuah axon, tipe ini terdapat terbatas pada sistem saraf yang sedang berkembang. Selain itu juga ada yang tampak penjuluran yang keluar dari badan sel dan kemudian baru terjadi pemisahan antara neurt dan dendrit. Apabila penjuluran tersebut pendek dan segera terpisah disebut neuron pseudo-unipoler. Tipe neuron ini umumnya bersifat sensoris. Axon dan dendritnya bersatu dekat dengan badan selnya, tapi di badan sel masih terlihat terlihat sedikit terpisah sebelum penjuluran itu menyatu. Pada retina mata terdapat sel amacrin yang tidak memiliki axon, sehingga neuron ini juga disebut neuron-anaxonik.
  • Neuron Bipoler : neuron ini memiliki sebuah dendrit utama dan sebuah axon yang terletak pada kutub badan sel yang berlawan. Disini jelas terlihat dua penjuluran yang terpisah jelas keluar dari badan selnya, dimana yang satu sebagai neurit (axon) dan satunya lagi sebagai dendrit. Contoh neuron tipe ini terdapat pada: retina mata, ganglion vestibulare, Ganglion spinale, sel olfaktorius.
  • Neuron Multipoler : Neuron ini mempunyai banyak penjuluran, tapi yang jelas terlihat hanya satu akan berfungsi sebagai axon dan selebihnya sebagai dendrit. Tipe ini paling banyak ditemukan. Pada susunan syaraf pusat terbatas dijumpai pada: neuron piramidal, sel Purkinje, dan neuron motoris dari cornua ventralis tulang belakang.













Bila dilihat dari panjang pendeknya penjuluran, banyak sedik tipe percabangannya neuron multipoler dibedakan lagi menjadi:
  • Neuron golgi tipe I : disebut juga tipe Deiter. Tipe ini memiliki banyak dendrit dan sebuah axon yang panjang yang berakhir membentuk percabangan yang komplek disebut axon terminal atau telodendron. Dijumpai pada syaraf perifir yakni neuron preganglionik simpatik dan parasimpatik, neuron postganglionik simpatik.
  • Neuron golgi tipe II : neuron ini mempunyai banyak dendrit dan sebuh axon yang pendek dan berakhir tidak jauh dari badan selnya. Umumnya terdapat pada substansia grisea dan tidak sampai memasuki daerah substansia alba. Axon terminalnya disebut juga neuropodia. Contohnya terdapat pada: neoron di daerah kortek serebri, kortek serebelli, dan retina mata.
Neuron Neurosekretorik

Adalah sel-sel syaraf spesifik yang mempunyai kemampuan mensintese, dan kemudian mentransport benda Herring melalui axonnya yang selanjutnya membebaskan berbagai zat (hormon) ke dalam darah. Hubungan antara sel ini dengan vasa darah disebut organ neurohemal. Beberapa sel neurohemal neuropypophyse (hypopise pars posterior) menghasilkan oxytocin dan anti diuretik hormon (ADH) . Selain itu ada juga sel neurohemal yang terdapat pada hypothalamusyang menghasilkan releasing factors (releasing hormon).

















Sumber :



Cari

Copyright Text