Jaringan saraf yang
merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan
tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf
mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi
impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan
memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat
terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan
yang panjang dan bercabang-cabang.
Selain berkemampuan
utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan bersekresi
seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan dalam
kategori neroen-dokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf
dan sistem endokrin.
Jaringan saraf sebagai
suatu sistem komunikasi biasanya dibagi menjadi :
- Systema
nervorum centrale
- Systema
nervorum periferum.
Jaringan syaraf
mempunyai fungsi utama sebagai berikut:
·
Sebagai alat komunikasi di dalam tubuh:
Fungsi ini terlihat
dari kemampuan jaringan syaraf dalam menerima, maerubah rangsangan (stimulus)
menjadi impuls dan selanjutnya menyalurkan keseluruh syaraf dan berakhir pada
syaraf pusat.
·
Sebagai alat koordinasi:
Semua aktivitas syaraf
yang dimiliki ini diperlukan adanya koordinasi yang dilakukan oleh jaringan
syaraf itu sendiri.
Kedua fungsi ini sangat
erat hubungannya dalam menjalankan keselarasan fungsional untuk segala kegiatan
hidup sehari-hari, sehingga individu tersebut dapat menyesuaikan dirinya terhadap
perubahan yang terjadi di sekitarnya.
ORGANISASI
JARINGAN SARAF
Unit struktural
jaringan syaraf yang merupakan bentuk satu kesatuan yang disebut NEURON. Unit
kesatuan itu dapat berupa unit genetik, unit morfologik, dan unit tropik sistem
syaraf. Bentuk kesatuan tersebut (Neuron) terdiri dari badan sel (cyton/soma)
dan penjuluran sitoplasma. Penjuluran sitoplasma ini sering disebut Neurit (axon)
dan Dendrit, sedangkan perikaryon merupakan bagian badan sel disekeliling
nukleus. Selajutnya neuron bersama-sama dengan neuroglia yang bertindak sebagai
sel-sel penunjang membentuk jaringan syaraf. Hubungan antara neuron sebagai
pengantar impuls terjadi melalui sinaps. Jadi sinaps merupakan tempat hubungan
neuron dengan neuron yang lainnya. Neuron menghantarkan impuls hanya kesatu
arah saja yang dikenal dengan istilah Polarisasi Dinamik.
Doktrin Neuron :
· Tiap neuron berasal dari stem sel embrional
yaitu neuroblast yang memiliki informasi genetik untuk menjalankan fungsinya.
· Tiap neuron adalah unit struktural yang
terpisah secara jelas dengan unit neuron lainnya yang mengadakan kontak dengan
unit-unit lainnya.
· Unit-unit tersebut membentuk seperti
rantai sel-sel yang merupakan mekanisme konduksi sistem syaraf.
· Tiap neuron bertanggung jawab untuk
nutrisi, metabolisme, dan pemeliharaan bagian komponen dirinya sendiri
MORFOLOGI
JARINGAN SARAF
Neuron mempunyai banyak
tipe namun demikian mempunyai hungsi utama sama yakni menerima stimuli dari
dalam lingkungan (interosepsi) dan menerima stimuli dari luar (exterosepsi).
Kemampuan iritabilitas dan konduktivitas yang tinggi dari sitoplasmanya
merupakan pendukung utama fungsi neuron tapi kemampuan regenerasinya sangat
kecil.
Sel yang erat
hubungannya dengan kelangsungan hidup/fungsional jaringat syarah adalah sel
neuroglia. Sel neuroglia memegang peranan untuk proteksi, nutrisi , dan
integritas struktural jaringan syaraf .
KLASIFIKASI
NEURON
Neuron memiliki
berbagai variasi ukuran, bentuk, jumlah prosesus sel, dan panjang prosesus sel.
Morfologik neuron yang bermacam-macam ini menggambarkan adanya adaptasi
terhadap perubahan fungsional yang terjadi sangat bervariasi.
Neuron dapat dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu neuron transmisi dan neuron sekretorik.
Neuron
Transmisi
Merupakan bagian
terbesar dari neuron. Sel neuron ini memiliki dendrit, badan sel, dan sebuah
axon. Berdasarkan atas banyaknya penjuluran neuron transmisi ada beberapa tipe
antara lain:
- Neuron
Unipoler Sejati: neuron ini hanya memiliki sebuah axon, tipe ini terdapat
terbatas pada sistem saraf yang sedang berkembang. Selain itu juga ada
yang tampak penjuluran yang keluar dari badan sel dan kemudian baru
terjadi pemisahan antara neurt dan dendrit. Apabila penjuluran tersebut
pendek dan segera terpisah disebut neuron pseudo-unipoler. Tipe neuron ini
umumnya bersifat sensoris. Axon dan dendritnya bersatu dekat dengan badan
selnya, tapi di badan sel masih terlihat terlihat sedikit terpisah sebelum
penjuluran itu menyatu. Pada retina mata terdapat sel amacrin yang tidak
memiliki axon, sehingga neuron ini juga disebut neuron-anaxonik.
- Neuron
Bipoler : neuron ini memiliki sebuah dendrit utama dan sebuah axon yang
terletak pada kutub badan sel yang berlawan. Disini jelas terlihat dua penjuluran
yang terpisah jelas keluar dari badan selnya, dimana yang satu sebagai
neurit (axon) dan satunya lagi sebagai dendrit. Contoh neuron tipe ini
terdapat pada: retina mata, ganglion vestibulare, Ganglion spinale, sel
olfaktorius.
- Neuron Multipoler : Neuron ini mempunyai banyak penjuluran, tapi yang jelas terlihat hanya satu akan berfungsi sebagai axon dan selebihnya sebagai dendrit. Tipe ini paling banyak ditemukan. Pada susunan syaraf pusat terbatas dijumpai pada: neuron piramidal, sel Purkinje, dan neuron motoris dari cornua ventralis tulang belakang.
Bila dilihat dari
panjang pendeknya penjuluran, banyak sedik tipe percabangannya neuron
multipoler dibedakan lagi menjadi:
- Neuron
golgi tipe I : disebut juga tipe Deiter. Tipe ini memiliki banyak dendrit
dan sebuah axon yang panjang yang berakhir membentuk percabangan yang
komplek disebut axon terminal atau telodendron. Dijumpai pada syaraf
perifir yakni neuron preganglionik simpatik dan parasimpatik, neuron
postganglionik simpatik.
- Neuron
golgi tipe II : neuron ini mempunyai banyak dendrit dan sebuh axon yang
pendek dan berakhir tidak jauh dari badan selnya. Umumnya terdapat pada
substansia grisea dan tidak sampai memasuki daerah substansia alba. Axon
terminalnya disebut juga neuropodia. Contohnya terdapat pada: neoron di
daerah kortek serebri, kortek serebelli, dan retina mata.
Neuron
Neurosekretorik
Adalah sel-sel syaraf
spesifik yang mempunyai kemampuan mensintese, dan kemudian mentransport benda
Herring melalui axonnya yang selanjutnya membebaskan berbagai zat (hormon) ke
dalam darah. Hubungan antara sel ini dengan vasa darah disebut organ
neurohemal. Beberapa sel neurohemal neuropypophyse (hypopise pars posterior)
menghasilkan oxytocin dan anti diuretik hormon (ADH) . Selain itu ada juga sel
neurohemal yang terdapat pada hypothalamusyang menghasilkan releasing factors
(releasing hormon).
Sumber :