Ikan Hiu adalah
sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang rawan yang
lengkap dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang
insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping,
atau dimulai sedikit di belakang, kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi
kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari
parasit, dan untuk menambah dinamika air. Mereka mempunyai beberapa deret gigi
yang dapat digantikan.
Hiu mencakup spesies
yang berukuran sebesar telapak tangan. Hiu pigmi, Euprotomicrus bispinatus, sebuah spesies dari laut dalam yang
panjangnya hanya 22 cm, hingga hiu paus, Rhincodon
typus, ikan terbesar yang mampu tumbuh hingga sekitar 12 meter dan yang,
seperti ikan paus, hanya memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya.
Hiu banteng, Carcharhinus leucas,
adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies yang berenang di air laut
maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau Nikaragua, di Amerika Tengah)
dan di delta-delta.
Klasifikasi
Ikan Hiu
Kingdom
|
: Animalia
|
Filum
|
: Chordata
|
Subfilum
|
: Vertebrata
|
Kelas
|
: Chondrichthyes
|
Subkelas
|
: Elasmobranchii
|
Superordo
|
: Selachimorpha
|
Ordo
|
: Carcharhiniformes
|
Famili
|
: Sphyrnidae
|
Genus
|
: Sphyrna
|
Spesies
|
: Sphyrna sp.
|
Ciri
- Ciri Hiu
Hiu adalah salah satu
hewan yang termasuk anggota Condrichthyes (ikan bertulang rawan). Hiu memiliki
ciri-ciri utama yaitu :
|
|
|
Adapun ciri khas Ikan
Hiu adalah sebagai berikut:
|
|
|
|
Bagian tubuh Ikan Hiu
bila diamati dari luar yaitu:
|
|
|
|
|
Anatomi
Hiu
Gigi
Gigi pada hiu yang
berada di gusi tidak menempel di rahang secara langsung dan gigi tersebut bisa
diganti setiap waktu. Di beberapa baris gigi pengganti tumbuh jalur di bagian
dalam rahang dan terus bergerak maju seperti ikat pinggang. Beberapa hiu dapat
kehilangan sekitar 30.000 lebih gigi semasa hidupnya. Tingkat pergantian gigi
bervariasi dari sekali setiap 7-8 hari sampai beberapa bulan. Pada sebagian
besar spesies gigi yang diganti satu persatu, kecuali hiu cookiecutter yang
mengganti seluruh barisan gigi sekaligus.
Bentuk gigi hiu
dipengaruhi pada pola makan. Misalnya hiu yang memakan moluska dan krustasea
memiliki gigi yang rata dan padat yang berguna untuk menghancurkan, hiu yang
memakan ikan-ikan memiliki gigi yang seperti jarum yang berguna untuk
mencengkeram, dan mereka yang memakan mangsa yang lebih besar seperti mamalia
memiliki gigi yang lebih rendah untuk mencengkeram dengan gigi atas berbentuk
segitiga dengan tepi bergerigi untuk memotong. Gigi pemakan plankton seperti
hiu basking lebih kecil dan non-fungsional.
Kerangka
Kerangka hiu berbeda
dengan tulang ikan dan vertebrata darat. Hiu dan ikan bertulang rawan lainnya
memiliki kerangka yang terbuat dari tulang rawan dan jaringan ikat. Tulang
rawan yang fleksibel dan tahan lama ini memiliki setengah kepadatan pada
tulang. Hali ini mengurangi berat kerangka dan hemat energy. Hiu juga tidak
memiliki tulang rusuk sehingga di darat hiu dapat menghancurkan berat badannya
sendiri.
Rahang
Rahang hiu tidak
melekat pada kranium. Permukaan rahang hiu dan lengkungan tulang insangnya
membutuhkan penopangan ekstra karena paparan yang berat untuk fisik hiu serta
butuh kekuatan yang besar. Bagian ini mengandung lapisan heksagonal piring
kecil yang disebut “tesserae”, yang merupakan blok Kristal garam kalsium yang
diatur menjadi mosaik. Hal ini memberikan banyak kekuatan pada daerah-daerah
tertentu, yang juga sama seperti hewan lain.
Umumnya hiu hanya
memiliki satu lapisan tesserae, tapi untuk spesies yang besar seperti hiu
banteng,hiu harimau, dan hiu putih besar, terdapat dua sampai tiga lapisan
bahkan lebih, tergantung ukuran tubuhnya. Khusus hiu putih besar, rahangnya
dapat mencapai lima lapisan. Pada moncongnya, tulang rawannya memiliki
kemampuan spons dan fleksibel untuk menyerap kekuatan tekanan.
Sirip
Kerangka sirip hiu
memiliki bentuk yang memanjang dan lembut serta tidak bersegmen, yang bernama
ceratotrichia, filament protein keratin elastis yang menyerupai tanduk di
rambut dan bulu. Kebanyakan hiu memiliki delapan sirip. Hiu hanya bisa menjauh
dari benda-benda yang berada di depannya karena sirip mereka tidak memungkinkan
mereka untuk bergerak menuju ekor pertama mereka.
Kulit
Berbeda dengan ikan
bertulang belakang lainnya, hiu memiliki korset kulit kompleks yang terbuat dari
serat kolagen fleksibel dan diatur sebagai jaringan heliks di sekitar tubuh
mereka. Bagian ini bekerja sebagai kerangka luar yang memberi lampiran untuk
otot renang mereka sehingga dapat menghemat energi. Pada zaman dulu kulit hiu
telah digunakan sebagai amplas. Kulit gigi mereka memberi keuntungan
hidrodinamik karena mengurangi turbulensi saat berenang.
Ekor
Bentuk ekor hiu
dipengaruhi lingkungan sehingga bentuknya bervariasi dari satu jenis dengan
jenis lainnya. Ekor berguna dalam memberi dorongan, memberi kecepatan dan
percepatan tergantung bentuk ekornya. Hiu memiliki sirip ekor heterocercal di
mana bagian punggungnya biasanya terasa lebih besar dibandingkan bagian
ventral. Hal ini disebabkan ruas tulang belakang hiu meluas ke bagian dalam
punggung sehingga memberikan area permukaan yang lebih besar untuk lampiran
otot. Hal ini memungkinkan gerak yang lebih efisien pada ikan bertulang rawan
apung negatif. Sebaliknya, ikan memiliki tulang yang paling menyerupai sirip
caudal homocercal.
Ekor hiu harimau
memiliki lobus atas yang besar yang memberikan daya maksimum untuk penjelajahan
lambat atau ledakan kecepatan mendadak. Hiu harimau mampu memutar dan mengubah
arah di dalam air dengan mudah ketika berburu untuk mendukungnya mendapat
makanan, sedangkan porbeagle, yang berburu ikan bergerombolan seperti makarel
dan herring memiliki lobus yang lebih besar dan rendah untuk membantu
mengimbangi kecepatan renang mangsanya.
Anatomi
Internal
Anatomi internal tubuh
hiu berbeda dengan ikan yang memiliki tulang sejati (tulang keras). Salah satu
perbedaan utama adalah bahwa semua hiu memiliki kerangka kartilago. Penyayatan
perut dari panggul sirip ke sirip dada organ pertama ditemui adalah hati. Hati
menempati sebagian besar rongga tubuh hiu. Hati hiu berukuran besar, lembut dan
berminyak. Organ ini terdiri dari hingga 25% dari total berat badan.
Hati hiu memiliki dua
fungsi. Yang pertama adalah sebagai penyimpan energi karena semua cadangan
lemak disimpan di sini. Fungsi kedua hati adalah untuk organ hidrostatik.
Pelumas yang lebih ringan dari air disimpan dalam hati. Hal ini mengurangi
kepadatan sehingga memberikan daya apung tubuh untuk mencegah tenggelamnya hiu.
Selain hati, lambung dapat dilihat di dalam rongga tubuh. Di dalam perut hiu
sering ditemukan isi makanan terakhir.
Perut hiu sendiri
berakhir pada penyempitan yang disebut pilorus, yang mengarah pada duodenum dan
kemudian ke katup spiral usus. Katup spiral usus adalah organ yang digulung
secara internal berfungsi meningkatkan luas bidang permukaan untuk membantu
penyerapan nutrisi. Katup spiral usus bermuara di rektum dan anus yang pada
gilirannya akan bermuara di kloaka. Kloaka adalah ruang tempat saluran pencernaan, saluran kemih dan saluran kelamin yang terbuka ke luar.
Di dalam rongga tubuh
juga terdapat pancreas yang merupakan kelenjar pencernaan dengan dua lobus
merah muda. Selan itu terdapat dua organ lain yang tidak termasuk dalam sistem
pencernaan. Yang pertama adalah limpa, yang merupakan organ gelap di dekat
perut yang dimiliki oleh sistem limfatik. Yang kedua adalah kelenjar dubur,
organ kecil yang terbuka oleh saluran ke dalam anus. Karena berfungsi sebagai
kelenjar garam, membuang kelebihan natrium klorida (garam) dari darah.
Sistem
Rangka
Hiu serta anggota kelas
chondrichthyes lainnya memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau
dan kapsul otak bergabung menjadi satu. Eksoskeleton hiu merupakan mantel keras
seperti email pada gigi vertebrata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa
lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago
palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk
rahang atas dan rahang bawah. Rahang hiu bersendi pada tulang ke posterior atau
pada elemen hiomandibula dari lengkung insang kedua.
Umumnya struktur (alat
gerak) hiu bagian depan lebih rumit daripada belakang. Alat gerak hiu berupa
sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat sirip ikan hiu disebut korakoid,
sedangkan yang memanjang ke arah dorsal di bagian tepi sirip disebut skapula.
Selanjutnya untuk kelompok ikan ini, tulang gigi berasal dari dermal.
Tulang-tulang panggul hiu lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan
hampir melekat pada columna vertebralis.
Sumber :