Kecoa Part 1

Kerajaan
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Upakelas
: Pterygota
Infrakelas
: Neoptera
Ordo
: Orthptera
Sub ordo
: Blattodea
Family
: Blaberidae
: Blattellidae
: Cryptocercidae
: Polyphagidae
: Nocticilidae

Kecoa atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3500 species dalam 6 family. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.

Kecoa adalah serangga yang cukup disegani dan ditakuti oleh banyak orang  karena kecoa diyakini sebagai salah satu hewan tertua di dunia yang berasal dari zaman purba yang sudah hadir sejak 300 juta tahun yang lalu tanpa banyak berevolusi.

Kecoa dapat bertahan hidup selama berhari-hari tanpa kepala, karena kecoa tidak membutuhkan otak sebagai alat kontrol tubuh. Ia juga tidak butuh kepala untuk bernapas. Kehilangan kepala juga tidak membuatnya kehabisan darah. Tetapi, ia membutuhkan kepala  untuk makan.

Ketahanan kepala diimbangi pula dengan kecepatannya berkembang-biak. Dalam sebulan ia bisa menghasilkan lipas muda lebih dari 40 ekor. Mereka dapat memakan apa saja seperti; feses, lem, sisa makanan di dapur, organisme mati, bahkan keturunannya sendiri.

Di antara species yang paling terkenal adalah Kecoa Amerika “Periplaneta americana”yang panjangnya 3 cm. Kecoa jerman “Blatella germanica”, demean panjang 1,5 cm. Dan kecoa Asia “Blatella asahinai”, dengan panjang  sekitar 1,5 cm.

Reproduksi Kecoa

Sitem perkembangan tidak sempurna atau metamorfase hemimetabola yang berarti serangga ini tidak mengalami kepompong.
  • Tahap telur seekor kecoa membutuhkan waktu 30 – 40 hari sampai menetas. Telur kecoa tidak diletakkan sendri-sendiri namun secara berkelompok. Kelompok telur ini dilindungi oleh selaput keras  yang disebut kapsul, telur ini diletakkan di tempat tersembunyi. Seekor kecoa dapat menghasilkan sekitar 86 kapsul telur dengan selang waktu perletakan yang satu dengan yang lainnya rata-rata mencapai 4 hari. Di dalam sebuah kapsul telur yang telah dibauahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa.
  • Tahap nimfa hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul biasanya berwarna putih seiring bertambahnya umur warna ini akan berubah menjadi coklat. Lama stadium nimfa ini berkisar 5 – 6 bulan.
  • Tahap Dewasa ditandai dengan adanya sayap dan lebih bebas bergerak dan berpindah tempat.

Kecoa dalam Mempertahankan Diri

Kecoa terkenal sebagai hawan yang sangat lihai melarikan diri dari serangan pemangsa. Kecoa mampu mendeteksi bahaya di sekelilingnya melalui penciumannya. Mungkin hal ini yang membuat hewan beratena ini bertahan di bumi sejak 300 juta tahun yang lalu hingga saat ini.

Kecoa mampu bertahan hidup karena kecoa memiliki semacam rambut halus yang berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi bahaya. Rambut-rambut itulah yang memberitahu kecoa jika ada bahaya yang datang. Rambut itu juga berfungsi mendeteksi adanya gerakan di sekitar kecoa melalui perubahan tekanan adara karena rambut-rambut itu sangat sensitif.

Sebagian besar kecoa sangat takut pada cahaya dan biasanya mereka akan menyembunyikan diri jika melihat cahaya. Kecoa ada juga yang memiliki sayap dan ada juga yang tidak. Meskipun begitu kecoa juga tidak selalu bisa terbang karena akan membuat tubuhnya panas.

Sistem Pernapasan Kecoa

System respirasi pada kecoa yaitu menggunakan system trackea yang pada umumnya sama dengan sitem pernapasan pada insecta lainnya. System respirasi pada kecoa terdiri atas susunan pipa-pipa udara atau trachea yang bercabang-cabang membentuk anyaman yang membawa udara ke seluruh bagian tubuh. Trachea terdiri atas selapis sel yang berkhitin. Batang pokok trachea membentuk penebalan serupa spiral untuk mencegah rusaknya trachea dari kerusakan akibat gerakan dari bagian tubuh hewan. Sebagian besar segmen tubuh kecoa mempunyai lubang lateral atau lubang udara yang disebut spirakel (latin : spiraculum) yang menuju ke dalam system tubulus trackea. System trackea merupakan suatu system penyaringan atau filter yang mencegah benda-benda kecil menyumbat system ini.

Pada kecoa, dikenal 10 pasang spirakel, 2 pasang terletak di daerah thorax dan 1 pasang pada masing-masing segmen dari 8 segmen, mulai dari segmen pertama abdomen. Setiap spirakel memiliki sebuah katup yang berperan mengurangi hilangnya air dari cairan tubuh dan melindungi hilangnya air dari cairan tubuh, dan melindungi dari parasit, partikel-partikel dan air. Katup spirakel membuka sebagai respon dari tungginya kadar CO2 di dalam hemolife. Bahkan trakea yang besar bercabang-cabang trakea yang semakin kecil. Cabang trakea yang sangat tipis adalah trakeolus yang secara umum memiliki diameter lebih kurang 0,1 µm. trakeolus berhubungan langsung dengan jaringan dan berperan mensuplai kebutuhan oksigen serta membawa karbon dioksida hasil dari metabolisme tubuh. Ujung akhir trakeolus yang terletak pada otot atau organ lainnya berupa organ buntu yang terisi cairan. Selama otot berkontraksi konsentrasi cairan tubuh disekitar trakeolus meningkat. Keadaan ini menyebabkan cairan dalam trakeolus berdifusi keluar, sehingga membawa oksigen menuju kebagian yang memerlukan. Setelah aktifitas otot terhenti hasil-hasil metabolic akan mengubah tekanan osmotic cairan sel, akibatnya air kembali ke trakeolus. Udara keluar dan masuk kedalam trakea akibat kontraksi dan perluasan abdomen. Pada kecoa empat pasang spirakel pertama membuka saat inspirasi dan menutup pada saat ekspirasi, sedangkan enam pasang spirakel lainnya menutup pada saat inspirasi dan membuka pada saat ekspirasi.

Sumber :



Cari

Copyright Text