Akimatisasi Mikropropagasi Pisang
Planlet
yang telah tumbuh tunas akan dipindah ke media yang mengandung arang dan auksin
tanpa ZPT. Pada tahap ini meruakan tahap rooting dimana akar segar akan tumbuh.
Setelah akar tumbuh ini planlet siap di aklimatisasi sebelum dikirim ke
pemesan.
Planlet yang telah tumbuh dengan baik dimana palnlet
tersebut sudah lengkap dari daun, tunas, dan akar dapat dilakukan aklimatisasi.
Aklimatisasi ini merupakan tahap penyesuaian dengan lingkungan yang
sesungguhnya setelah ditumbuhkan secara in vitro di laboratorium. Tahap ini
merupakan tahap yang sensitif karena merupakan tahap perpindahan lingkungan
hidup yang heterotrof dengan nutrisi yang sudah tersedia dalam media agar ke
lingkungan autotrof dimana planlet harus membuat makanan secara mandiri dari
nutrisi yang ada.
Aklimatisasi diawali dengan pencucian planlet pada
air yang mengalir untuk membersihkan media agar yang masih menempel pada
planlet. Planlet yang sudah bersih dari media agar yang bernutrisi, planlet
dapat ditanam dalam tanah subur dengan ketentuan palnlet ditanam dengan tetap
menjaga batang semu berada di bawah permukaan tanah. Cara memasukkan planlet
dengan menekannya secara perlahan tanpa terburu-buru. Penanaman yang terlalu
kasar dan terlalu dalam dapat merusak planlet. Tahap ini memerlukan waktu
selama 72 jam.
Setelah itu planlet harus melewati tahap pengerasan
awal/primer. Pada pengerasan primer ini planlet dicelupkan pada larutan
Bavistin 0,5%. Setelah itu ditransfer pada baki yang berisi gambut kelapa yang
dilakukan secara in vitro. Kemudian baki yanng berisi planlet ini disimpan
dalam terowongan yang terbuat dari plastik PP transparan untuk menjaga
kelembapan hingga 80%. Selain itu terowongan ini harus berada dibawah 50% - 75%
teduhan. Pengerasan primer ini memakan waktu setidaknya dapat sampai 4 minggu
tergantung kondisi iklim. Setelah 4 minggu baki secara bertahap dapat
dihilangkan teduhannya hingga 50%. Setelah itu planlet dapat disemprot dengan
fungisida, bakterisida, dan pupuk yang larut dalam air secara terjadwal.
Setelah itu planlet akan mendapatkan tahap
pengerasan sekunder. Pengerasan sekunder diawali dengan memindahkannya ke polly
bag dengan ukuran yang sesuai dimana dalam polly bag telah berisi campuran
antara pasir, tanah biasa dan tanah seperti pada lahan pertanian dengan rasio 1
: 2 : 1.
Planlet yang telah berkembang menjadi tanaman
tersebut disimpan dalam polly bag selama 6 – 8 minggu dengan besar teduhan 50%.
Kelembapan dijaga pada 60% - 70% dan daun disemprot menggunakan bahan kimia
tertentu sebagai peindung tanaman serta diberi pupuk yang larut dalam air
secara teratur. Setelah ini planlet siap dipindah dan ditumbuhkan pada media
tanah pada umumnya.
Masalah
propagasi mikro Pisang
Jaringan
pisang sering menghitam yang disebabkan oleh oksidasi senyawa ployphenolic
akibat pelepasannya dari jaringan yang terluka. Oleh karena itu, selama 4-6 minggu
pertama, ujung tunas secara teratur dipindahkan ke media baru setiap 1-2
minggu. Atau saat memulai kultur baru dapat disimpan dalam gelap gulita selama
satu minggu. Anti oksidan seperti asam askorbat atau asam sitrat dalam
konsentrasi mulai 10-150 mg / L, dapat ditambahkan ke dalam media pertumbuhan
untuk mengurangi masalah menghitamnya jaringan pisang tersebut atau eksplan
dapat dicelupkan dalam larutan anti oksidan (Cysteine 50 mg / L) sebelum
pemindahan mereka ke medium agar kultur.