1. Bagaimana prinsip utama kloning yang
dilakukan pada sel katak?
Kloning pada hewan dilakukan mula-mula
pada amfibi (kodok), dengan mengadakan transplantasi nukleus ke dalam telur
kodok yang dienukleasi. Sebagai donor digunakan nukleus sel somatik dari berbagai
stadium perkembangan. Ternyata donor nukleus dari sel somatik yang diambil dari
sel epitel usus kecebong pun masih dapat membentuk embrio normal (Gambar 1.).
Gambar 1.
Sel hewan yang telah terdeferensiasi
pada umumnya tidak membelah dalam kultur pertumbuhan, sehingga dilakukan dengan
pendekatan yang berbeda. Pendekatan ini dilakukan dengan memindahkan nucleus
sel telur dan menggantikannya dengan nucleus dari sel yang telah
terdeferensiasi (transplantasi nucleus). Jika nucleus dari sel donor yang
terdeferensiasi masih memiliki kapabilitas genetic yang utuh, maka nucleus
donor ini akan mampu mengarahkan perkembangan sel resipien menjadi jaringan dan
organ. Percobaan semacam ini telah dilakukan oleh Briggs dan King tahun 1950an,
serta oleh Gurdon tahun 1970an dengan menggunakan katak.
Transfer nukleus membutuhkan dua sel
yaitu suatu sel donor dan suatu oosit atau sel telur (Gambar 2.). Telur matur
sebelum dibuahi dibuang intinya atau nukleusnya. Proses pembuangan nukleus tadi
dinamakan enukleasi. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan informasi
genetisnya. Ke dalam telur yang telah dienukleasi tadi kemudian dimasukkan
nukleus (donor) dari sel somatik. Penelitian membuktikan bahwa sel telur akan
berfungsi terbaik bila ianya dalam anfertilisasi, sebab hal ini akan mempermudah
penerimaan nukleus donor seperti dirinya sendiri. Di dalam telur, inti sel
donor tadi akan bertindak sebagai inti sel zigot dan membelah serta berkembang
menjadi blastosit. Blastosit selanjutnya ditransfer ke dalam uterus induk
pengganti (surrogate mother). Jika seluruh proses tadi berjalan baik, suatu
replika yang sempurna dari donor akan lahir.
Gambar 2. Transplantasi Nukleus
Gambar 3. Perbedaan reproduksi sel
secara seksual dengan Transplantasi Inti / Nukleus (Stem Sel)
2. Dapatkah prinsip yang terjadi pada
klon katak diterapkan pada manusia?
Demikianlah, nukleus-nukleus yang
dicangkokkan dari sel-sel embrio katak yang sangat muda, yang masih totipoten,
dapat melahirkan katak-katak dewasa. Sebaliknya, nukleus-nukleus yang
ditransplantasi dari katak ‘dewasa’ sampai kini sekian jauh belum pernah mampu
meningkatkan perkembangan hewan dewasa proses perkembangannya selalu gagal pada
tahap embrional atau larva tertentu.
Transplantasi nukleus dengan telur-telur
katak pertama kali dicapai dalam tahun 1952, tetapi tentu saja akan lebih
menarik untuk membiakkan mamalia secara aseksual daripada katak.
Masalah-masalah teknis dari reproduksi mamalia dengan transplantasi nukleus
tidaklah mudah, tetapi justru sebaliknya karena sangat sukar untuk memanipulasi
telur-telur mamalia tanpa merusaknya. Pada tahun 1981, telah dilaporkan adanya
serangkaian percobaan semacam itu yang dilakukan dengan menggunakan tikus,
tetapi belum ada penelitian lagi yang dilakukan secara bebas hingga saat ini.
Sebelum metode-metode itu dapat direproduksi, mereka tidak akan memberi
sumbangan yang berarti pada pengertian kita tentang perkembangan mamalia.
Dalam waktu dekat belum ada penelitian
dengan menggunakan transplantasi nukleus untuk dicobakan pada spesies mamalia.
Jika efisiensi dan reproduksibilitasnya dapat ditingkatkan, maka kemungkinan
besar metode ini akan menjadi metode yang sangat penting untuk bidang penangkaran
hewan. Dalam teori metode ini dapat dicobakan pada telur-telur sel embrio manusia,
tetapi untuk alasan apa? Tidak ada penerapan praktisnya. Dan perlu ditekankan
bahwa belum terbukti ada kemungkinan bahwa dengan katak sekalipun untuk
menghasilkan suatu individu dewasa yang diklon melalui pencangkokan nukleus sel
dewasa ke dalam sebuah telur.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, N. A, Jane B Reece, Lawrence
G. Mitchell. 2009. Biologi. Edisi 8,
Jilid 2. Erlangga: Jakarta
Mizarwati. 2003. Penerapan Teknik-Teknik Kloning Gen Dalam Kehidupan Manusia.
Digitized by USU Digital Library, 2003.
Rusda, Muhammad. 2004. Kloning. Digitized by USU Digital
Library.