Pembahasan (Laporan Praktikum Enzim Restriksi)

Pembahasan

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami dan mampu untuk melakukan metode digesti dengan menggunakan enzim restriksi Eco RI dan Hind III pada DNA bakteri gram negatif (-) E. coli dan DNA Kambing PE. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat melakukan perhitungan ukuran dari suatu fragmen DNA yang telah diproses secara Elektroforesis.

Pada prinsipnya digesti ini berdasarkan pada pemotongan dsDNA dari sampel yang telah tersedia pada suatu siklus yang spesifik dengan bantuan enzim restriksi, yang dalam praktikum ini menggunakan Eco RI yang berasal dari Escherichia coli dan Hind III dari Haemophilus influenza Rd, yang telah bersesuaian.

Enzim restriksi endonuklease mengenali urutan nukleotida spesifik dan memotong DNA pada posisi di antara atau di luar sekuen yang dikenalinya tersebut. Enzim ini telah ditemukan lebih dari 30 tahun yang lalu sehubungan dengan fenomena pemotongan yang spesifik terhadap bakteri inang dan modifikasi oleh virus bakteri. Bakteri pada mulanya tahan terhadap infeksi virus karena bakteri memiliki sistem pertahanan dengan merusak molekul DNA asing yang masuk ke dalam selnya. Enzim restriksi yang berhasil dimurnikan pertama kali adalah EcoRI dan EcoRII dari Escherichia coli, dan HindII dan HindIII dari Haemophilis influenza Rd. Enzim-enzim tersebut diketahui memotong DNA pada urutan basa tertentu yang spesifik, yang menghasilkan fragmen-fragmen seukuran gen yang dapat disambungkan kembali. Para peneliti dengan cepat segera mengetahui bahwa enzim restriksi merupakan alat biologis baru yang dapat digunakan untuk mempelajari organisasi, fungsi, dan ekspresi gen. Enzim ini berperan dalam sistem imun pada mikroorganisme (Sambrook, 1989).

Hingga saat ini, paling tidak sudah terdapat ribuan enzim yang diperoleh dari berbagai jenis mikroorganisme. Beberapa di antaranya yang terkenal dan sering digunakan adalah enzim EcoRV, HindIII, SacI, TaqI, BamHI, MspI dan lain-lain (Stansfield, 2003).

Salah satu enzim restriksi yang digunakan pada percobaan ini adalah EcoRI. Enzim EcoRI ini memotong DNA pada bagian yang urutan basanya adalah GAATTC (sekuens pengenal bagi EcoRI adalah GAATTC). Di dalam sekuens pengenal tersebut, enzim EcoRI memotongnya tidak pada senbarang situs tetapi hanya memotong pada bagian atau situs antara G dan A. Pada DNA utas ganda, sekuens GAATTC ini akan berpasangan dengan sekuens yang sama tetapi berlawanan arah. Enzim EcoRI ini memotong setiap utas dari utas ganda tersebut pada bagian antara G dan A. Sebagai akibatnya, potongan-potongan atau fragmen-fragmen DNA utas ganda yang dihasilkan akan memiliki ujung berutas tunggal. Ujung seperti ini yang dikenal dengan istilah sticky ends atau cohesive ends (Tjahjoleksono, 2009).

EcoRI

Recognition                            Cut
5'GAATTC        à        5'---G   |   AATTC---3'
3'CTTAAG        à        3'---CTTAA   |   G---5'

Sedangkan untuk enzim HindIII memiliki situs pengenalan untuk dilakukan pemotongan dengan urutan basa 5’-AAGCTT-3’ (utas atas) / 3’-TTCGAA-5’ (utas bawah).

HindIII

Recognition                            Cut
5'AAGCTT        à        5'---A   |  AGCTT---3'
3'TTCGAA        à        3'---TTCGA  |   A---5'

LANGKAH KERJA DAN FUNGSI TIAP BAHAN


Pemilihan enzim restriksi untuk pemotongan fragmen DNA pada suatu teknologi DNA rekombinan didasarkan pada beberapa hal, yaitu : ukuran fragmen, blunt-ended atau sticky-ended fragment, sensitivitas terhadap metilasi, dan kompatibiliti terhadap kondisi reaksi. Enzim restriksi dengan sekuens pengenal lebih pendek akan menghasilkan lebih banyak potongan fragmen DNA. Sticky ended pada umumnya lebih efisien dalam ligasi sedangkan blunt end biasanya dikenali oleh enzim khusus yang cocok dengan tipe pemotongan blunt ended. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan aktivitas enzim restriksi adalah berasal dari komposisi bufer dan suhu inkubasi pada langkah kerja yang telah dilakukan (Gaffar, 2007)

Sumber : 

Gaffar S. 2007. Buku Ajar Bioteknologi Molekul. Universitas Padjajaran Press : Bandung

Sambrook, J., E.F. Fritsch, dan T. Maniatis. 1989. Molecular Cloning: A Laboratory Manual. Cold Spring Harbor Laboratory Press : New York.

Stanfield W.D, J.S Colome, R.J Cano. 2006. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta: Erlangga.

Tjahjolaksono, Aris. 2009. Teknologi DNA Rekombinan. IPB Press : Bogor

Cari

Copyright Text