Anatomi Mabaouya multifasciata (italic)

Anatomi

Anatomi kadal (Mabouya multifasciata) didapatkan hasil bahwa bagian tubuh kadal terbagi atas 5 bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), ekor (cauda), ekstrimitas anterior (sepasang kaki depan) dan ekstrimitas posterior (sepasang kaki belakang). Bagian tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar lendir. Bagian kepala (caput) terlihat adanya organon vissus (mata) yang memiliki kelopak atas dan kelopak bawah mata yang dapat digerakan. Selain itu juga terdapat selaput niktitans atau selaput tidur yang dapat digerakan ke atas dan ke bawah. Tubuh kadal terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang hidung dan telingga. Badan (truncus) yang terdiri dari telingga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki bentuk bulat meruncing ke ujung. Kadal mempunyai sepasang anggota depan (extrimitas anterior) dan sepasang anggota belakang (extrimitas posterior). Masing-masing terdiri atas lima jari dan kuku-kuku yang cocok untuk berlari, mencengkeram, dan naik ke pohon.

Sistem Saraf

Enchephalon terdiri atas : dua lobus olfactorius yang panjang yang berhubungan dengan haemisphaericum cerebri yang terletak di muka. Mesencephalon yang tertutup oleh haemisphaerium cerebri terbagi oleh sulcus medianus menjadi dua corpora bigemina. Cerebellum (myencephalon) berbentuk kecil terletak di belakang mesencephalon. Di sebelah bawah cerebellum terdapat medulla oblongata yang lebar di sebelah anterior yang mempunyai cekung fossa rhomboidea yang sebagian ditutupi cerebellum. Di sebelah dorsal dari mesencephalon suatu bulatan kecil epihyse, sedang sebelah ventral terdapat hypophyse. Selanjutnya medulla oblongata (metencephalon) dilanjutkan oleh medulla spinalis. Pada otak terdapat 12 nervi cerebrales.

Otak tengah pada reptil telah mengalami perubahan pada cerebrum yang diakibatkan perkembangan ukuran dari belahan-belahan otak karena adanya invasi pallium oleh beberapa sel saraf sehinga menjadi bentuk neopallium. Cerebellum reptil relatif lebih besar dari pada milik amfibi. Sekali lagi kemampuan ini dihubungkan dengan macam gerakan dari kebanyakan reptil. Reptil memiliki 12 saraf kranial.

Sistem Pernapasan

Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.

Udara masuk melalui nares externa terus menembus plat yang keras menuju ke nares interna (di belakang lubang) dan kemudian melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke larynx. Larynx tersusun atas tulang rawan tiga buah dan berisi beberapa pasang pita sura (bagi yang bersuara). Selanjutnya berhubungan dengan trachea yang tersusun atas gelang-gaelang tulang rawan. Trachea bercabang menjadi dua bronchi, yang selanjutnya masing-masing menuju ke paru-paru. Paru-paru terbagi atas bagian-bagian interior yang lebih komplek daripada amfibia yang mengandung kapilar pulmonalis.

Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada kadal (Mabouya multifasciata) dimulai dari oesophagus yang terletak disebelah dalam dari trachea yang bentuknya kecil dan panjang, lalu ke lambung yang berbentuk bumbung yang panjang disebelah kiri rongga perut dan melalui usus pendek yang tidak berliku-liku dan berakhir pada rectum yang pendek. Sistem pencernaan terdapat kelenjar-kelenjar pencernaan yang terdiri dari hati dan pancreas yang terletak antara cekungan lambung dan usus. Sedangkan kantung empedu (vesica felea) terletak dibelakang dari kedua lobus hati. Sistem pencernaan (digestivus system) kadal terdiri dari mulut, farink, oesophagus, lambung dan halus (intestin), duodenum, colon, rektum dan berakhir di kloaka. Dirahang atas terdapat gigi yang seperti gergaji, selain itu kadal memiliki kelenjar pencernaan berupa hati dan pankreas yang terletak pada cekungan antara lambung dan usus. Kantung empedu (vesica felea) terdapat pada belakang dari kedua lobus hati. Saluran empedu (ductus cysticus ) halus, bermuara pada bagian depan. Makanan kadal berupa serangga kecil dan sejenisnya. Sistem pencernaan pada kadal dimulai dari mulut dilanjutkan ke faring, oesophagus, dan lambung dengan bagia fundus dan pylorus kemudian menuju ke intestium, rektum, dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestium. Kloaka merupakan tempat bermuara sisa pencernaan, ekskresi, dan sel-sel kelamin.

Sistem Peredaran Darah

Sistem sirkulasi pada kadal lebih sempurna daripada Amfibi oleh sebab adanya paru-paru fungsional dan ginjal metanefros. Atrium jantung terbagi sempurna menjadi ruangan kanan dan kiri, sinus venosus, menyatu dengan dinding dari atrium kanan, ventrikel terpisah oleh septum (sekat).

Jantung terletak di bagian anterior ventral dari rongga thorax. Terdiri atas sinus venosus yang kecil, dua buah auricula dan dua ventricula. Antara dua ventricular terdapat septum yang umumnya tidak sempurna, karena masih ada voramen pannizae.

Darah dari vena masuk ke dalam jantung sinus venosus, auriculum dextra, ventriculum dextra, arteri, pulmonalis dari paru-paru darah kembali masuk auriculum sinestra, dan terus ke ventriculum sinistra. Dari sini akan melalui sepasang archus aorticus yang selanjutnya kea rah dorsal mengelilingi oesphagus, dari dasar archus aoricum dexter muncul dua arteri carotis (arteri carotis comunis dextra sinistra) yang menuju ke leher dan kepala, dan arteri subelavia menuju ke masing-masing extremitas anterior.

Dua arcusn aorticus menghubungkan disi menjadi satu di sebelah dorsal menjadi aorta dorsalis, yang akan memberikan darah kepada alat-alat dalam rongga tubuh, ke extremitas posterior dan ekor. Darah vena dikumpulkan oleh vena kava anterior yang menampung darah dari kepala dan kedua extremitas anterior, oleh sebab vena kava posterior yang menampung darah dari organ reproductivum dan ren, oleh vena porta hepatica menampung darah dalam tractuas digestive yang memecah menjadi kapiler-kapiler di dalam hepar dan dikumpulkan oleh vena hepatica yang pendek dan vena epigastris pada masing-masing sisi dala rongga abdominalis menampung darah dari extremitas posteriosr, ekor dan tubuh. Dari kedua vena cava itu akan masuk ke dalam sinus venosus.

Cavum Oris

Kadal memiiki lidah yang pipih terdapat di lantai mulut. Batas belakangnya memiliki lipatan transversal yang berlawanan arah dengan lipatan yang mirip di bagian palatum. Ketika ditekan bersamaan, lipatan ini menutup rongga mulut dari faring. Kadal memiliki lidah yang panjang dan elastis, hal ini disesuaikan dengan jenis makanannya. Sebagian besar kadal memiliki gigi seragam atau homo dont. Gigi tersebut digunakan untuk mencerna makanan berupa rumput dan serangga. Kadal merupakan anggota Lacertilia yang mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi ekor.

Sistem Uropoeticum dan Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi dibangun oleh sepasang ginjal yang terdapat agak ke pangkal ekor dari kaki belakang, bentuknya gepeng dan berwarna coklat. Terdapat sepasang ureter yang bermuara pada kantung kemih (vesica urinaria) yang kecil dan berakhir pada lubang kloaka.

Ginjal kadal, sama sepeti halnya pada burung dan mamalia, di kenal sebagai metanefros, sedangkan ginjal pada saat embrio adalah pronefros dan metanefros. Ginjal metanefros pada dasarnya serupa dengan mesonefros tetapi lebih ringkas dan memuat jumlah lebih banyak unit-unit renal,ada saluran menuju tubulus dan akhirnya menyatu disebut ureter.perkembangan tipe ginjal adalah untuk efisiensi ekskretori akibat meningkatnya aktivitas.

Ginjal berwarna kecoklat-coklatan dan terdiri atas sepasang, terletak di daerah sacrum dan merupakan benda yang retroperitronial dan terdiri atas lobus anteriordan lobus posterior. Dari masing-masing ren terdapat ureter yakni ureter sinesta dan dextra. Pada hewan jantan sebelum bermuara di kloaka ureter itu bersatu dahulu dengan vase deverensia, sedang pada hewan betina olangsung ke kloaka. Vasica urinaria yang merupakan kantung tipis yang terletak di dekatkloaka dan bermuara sebelum ventralnya, berfungsi sebagai kumpulan urine sementara.

Ada kandung kemih, tetapi kotoran/ekskret bersifat semisolid (setengah keras) seperti pada burung, dan di kleluarkan langsung melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian dari air kencing, yaitu bahan berwarna putih, biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat kapur.

Sistem Genitalia Jantan
  1. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
  2. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.
Sistem Reproduksi pada kadal jantan terdiri dari sepasang testis yang berbentuk bulat telur dimana kedua letak testis ini berbeda, testis sebelah kanan letaknya lebih tinggi daripada testis sebelah kiri. Saluran efferen tidak tampak, bermuara pada saluran epididimis dari testis sebelah bawah dan selanjutnya menjadi duktus differen. Kadal jantan memiliki alat penyalur sperma yang dikenal dengan nama hemipenis yang berjumlah dua buah hemipenis, terdapat disisi kiri kanan lubang kloaka agak ke pangkal ekor. Melihat hemipenis  bisa dilakukan dengan cara memijat dan menekan pangkal ekor kadal tersebut. Sedangkan sistem reproduksi pada kadal betina memiliki sepasang ovarium yang berwarna kuning,seperti halnya pada testis, letak ovarium sebelah kanan juga lebih tinggi daripada ovarium sebelah kiri. Sistem reproduksi (genitalia) pada kadal betina terdiri dari sepasang ovarium yang berwarna kuning. Letak ovarium pada sebelah kanan lebih tinggi dari ovarium di sebelah kiri. Oviduct bermuara langsung ke dalam coelom melalui ostia oviduct yang mengalami diferensiasi sehingga membentuk daerah–daerah dengan fungsi yang berbeda–beda. Kadal jantan meiliki testis berbentuk bulat telur. Sama seperti ovarium, testis di sebelah kanan lebih linggi dari pada testis di sebelah kiri. Bagian dari ductus wolffi dekat testis berkelok–kelok untuk membentuk epididymis. Ductus wolffi ke arah posterior menjadi ductus deferens yang biasanya lurus, tapi ada juga yang berkelok–kelok. Sepasang hemipenis  merupakan organ penyalur sperma, terletak di sisi kiri dan kanan  lubang kloaka  agak ke pangkal ekor. Hemipenis akan mencuat ke luar jika pangkal ekor kadal ditekan. Ini merupakan cara untuk membedakan kadal jantan dan betina.

Sistem Genitalia Betina

Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur.

Sistem Rangka

Sistem rangka pada kadal (Mabouya multifasciata) dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu endoskeleton dan ensoskeleton.
a.  Eksoskeleton, berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi permukaan tubuhnya, posisi seperti sususnan genting, bentuk sisik berbeda antara bagian kepala,badan, ekor.
b.   Endoskeleton , terdiri dari sekeleton aksial dan apendikular. Sekeleton aksial terdiri tengkorak, kolumna, perebralis, sternum dan rusuk.

Vertebrae ekor tidak menulang secara sempurna, ekor mudah putus, tetapi cacat mengalami regenerasi. Columna vertebrae terbagi menjadi servikal, torax, lumbar, sakral, dan kaudal. Ada tulang rusuk yang bebas. Tulang-tulang sebagian terdiri atas kartilago. Kolumna vertebralis dengan otot-otot segmental yang nampak jelas.

Kadal memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat.

Otot aksial (otot badan) reptil mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang dikelompokkan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada reptil. Jaringan tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakannya.

Sumber :




Cari

Copyright Text