Faring
Berupa rongga dimana
tujuh saluran bermuara kedalamnya. Secara histologik dibedakan atas nasofaring
dan orofaring.
· Nasofaring
Selaput lendirnya
adalah selaput lendir berkelenjar, dengan epitel silindris banyak baris
bersilia, dan diantaranya terdapat sel mangkok. Pada propria mukosa terebar
kelenjar seromukous dan jaringan limfoid. Ujung kelenjar seromukous lebih
banyak memiliki sel yang bersifat sereus.
· Orofaring
Selaput lendirnya
adalah selaput lendir kutan dengan banyak papil mikroskopik. Pada tunika
propria terdapat kelenjar mukous dan jaringan limfoid yang membentuk tonsil.
Fascia bagian dalam merupakan batas dengan selaput lendir yang terdiri dari
serabut elastis. Dibawahnya terdapat lapis otot kerangka yang tersusun secara
memanjang dan melintang. Fascia bagian luar terdiri dari serabut kolagen dengan
sedikit serabut elastis, dan langsung berbatasan dengan adventisia yang banyak
mengandung pembuluh darah, limfe, saraf, dan folikel getah bening.
Esophagus
Berupa saluran yang
cukup panjang yang menghubungkan faring dengan lambung. Terbagi atas tiga
daerah antara lain : pars cervicis, pars thoracis, dan pars abdominis.
Esophagus memiliki lapis umum saluran pencernaan secara lengkap yaitu:
a. Tunika Mukosa
- Selaput lendir kutan membentuk lipatan-lipatan memanjang. Epithel pipih banyak lapis pada herbivora bertanduk tapi pada karnivora tidak.
- Tunika propria tidak tampak kelenjar dan terdiri dari jaringan ikat yang banyak mengandung sel.
- Muskularis mukosa, terdiri dari otot polos tersusun memanjang. Pada kuda, ruminansia dan kucing lapis ini terpisah-pisah pada kira-kira setengah esophagus bagian depan, sedangkan sisanya merupakan lapisan yang utuh sebagaimana pada manusia. Pada anjing dan babi tidak tampak muskularis mukosa pada bagian depan, hanya bagian dalam rongga perut memiliki lapis yang utuh.
b. Sub Mukosa
Terdiri dari jaringan
ikat longgar yang mengandung sel lemak, pembuluh darah, jaringan limfoid dan
kelenjar (glandula esophageae). Persebaran dari pada kelenjarnya tergantung
pada daerah dan jenis hewannya. Anjing memiliki kelenjar cukup jelas, babi
hanya jelas pada pertengahan esophagus, bagian belakang selebihnya sedikit dan
kecil-kecil. Kuda, ruminansia dna kucing tidak memiliki kelenjar kecuali pada
daerah peralihan faring dan esophagus.
c. Tunika Muskularis
Terdiri dari otot
kernagka dan otot polos tergantung pada daerahnya. Sebagian besar terdiri dari
otot kerangka, kecuali daerah sepertiga bagian belakang terdiri dari otot
polos. Tunika muskularis membentuk lapis melingkar (dalam), dan memanjang
(luar) dan dipisah oleh jaringan ikat. Pada ruminansia dan anjing seluruh
esophagus terdiri dari otot kernagka bahkan pada ruminansia meluas sampai
sulcus reticuli dan rumen.
d. Tunika Adventisis
Di daerah leher
esophagus dibalut oleh adventisia tetapi di daerah dada dan perut dibalut oleh
serosa.
Sumber :