Kepiting (Crab)


Kerajaan:Animalia
Filum:Arthropoda
Upafilum:Crustacea
Kelas:Malacostraca
Ordo:Decapoda
Upaordo:Pleocyemata
Infraordo:Brachyura


Kepiting diketahui mempunyai sifat bekerja sama dalam menyediakan makanan dan perlindungan bagi keluarga mereka, dan selama musim pemijahan kepiting-kepiting jantan akan mencarikan lokasi yang nyaman bagi kepiting-kepiting betina untuk melepaskan telur-telur mereka.

Kepiting adalah hewan omnivora. Makanan utama kepiting berupa ganggang, selain dapat pula memakan makanan lainnya berupa moluska, cacing, jamur, bakteri, detritus dan jenis krustasea lainnya, tergantung pada spesies kepiting dan ketersediaan makanan. Bagi kebanyakan kepiting, campuran makanan berupa nabati dan hewani menghasilkan pertumbuhan dan kesehatan yang paling baik.

Kepiting adalah binatang anggota crustaceae berkaki sepuluh dari bangsa (infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai “ekor” yang sangat pendek (bahasa Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting.

Kepiting terdapat di semua samudera dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau). Kepiting beraneka ragam ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4m.

Anatomi

Kepiting sejatinya mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih (“phyllobranchiate”), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda.

Tubuh kepiting umumnya dilindungi oleh cangkang luar (eksoskeleton) yang tebal, dan memiliki sepasang senjata berupa cakar tunggal (chelae). Kepiting dapat ditemukan di seluruh lautan di dunia, sedangkan kepiting yang hidup di air tawar atau darat, kebanyakan hidup di daerah tropis. Kepiting dapat ditemukan dalam berbagai ukuran, mulai dari kepiting kacang (pea crab) yang memiliki ukuran lebar hanya beberapa milimeter saja, sampai dengan kepiting laba-laba Jepang, yang memiliki rentangan kaki sampai dengan 4 meter. Sekitar 850 spesies kepiting adalah kepiting air tawar, kepiting darat atau kepiting semi-terestrial, mereka dapat ditemukan di seluruh wilayah tropis maupun sub-tropis.

Kepiting terbesar di dunia pernah di temukan di lepas pantai Tasmania, Australia. Kepiting raksasa bernama Claude itu memiliki berat 6,8 kilogram (kg) dan lebar 38,1 centimeter (cm). Claude adalah kepiting yang berukuran 100 kali lebih besar dari kepiting normal yang ada di pantai Inggris. Ternyata usia Claude saat itu masih remaja, sehingga kemungkinan besar tubuhnya masih bisa tumbuh dua kali lipat dari berat badannya saat itu.


Fosil kepiting pertama yang pernah ditemukan diduga berasal dari masa Jurassic. Spesies Carboniferous imocaris yang meskipun hanya dikenali dari karapas-nya, diduga merupakan kepiting prasejarah. Radiasi fosil kepiting yang ditemukan berasal dari jaman batuan kapur (Cretaceous) dan jaman sesudahnya diduga ada kaitannya dengan masa terpecahnya belahan bumi selatan (Gondwana) atau radiasi dari fosil ikan bertulang, yang merupakan predator utama kepiting.

Sumber :



Cari

Copyright Text