Kolam Lele Sangkuriang

Persiapan Kolam Pembesaran

Kegiatan budidaya lele, baik pembenihan, pendederan maupun pembesaran dapat dilakukan pada kolam tanah, bak tembok, kolam terpal atau bak plastik.  Lahan yang dibutuhkan relatif tidak perlu luas seperti halnya budidaya jenis ikan lain.  Apabila menggunakan bak plastik atau kolam terpal, budidaya malah dapat dilakukan di halaman atau pekarangan rumah.

Berapa luas yang dibutuhkan untuk budidaya lele ini ? Tidak ada bentuk atau ukuran luas yang pasti, tergantung dari umur lele dan kedalaman kolam. Namun tentu secara prinsip, makin besar ukuran lele yang akan dipelihara semakin luas kolam yang dibutuhkan, dan semakin dalam kolam yang disiapkan, tentunya semakin banyak jumlah lele yang bisa dipelihara.

Jadi patokan luasnya kumaha atuh ? Sekedar gambaran, apabila disiapkan kolam dengan kedalaman 75 cm, padat tebar benih dengan ukuran 5 – 8 cm adalah 50 – 100 ekor/meter persegi, dan benih dengan ukuran 8 – 12 cm adalah 30 – 50 ekor/meter persegi.

Ada beberapa persiapan kolam yang perlu dilakukan sebelum mulai pembesaran lele. Untuk kolam tanah, sebaiknya 2-3 hari sebelum digunakan dikeringkan dan dijemur di bawah terik matahari. Tujuannya untuk membunuh hama dan penyakit, bila perlu taburkan pula kapur pertanian (kapur dolomit) dengan tujuan menaikkan pH dan membunuh penyakit, dosis kapur 25 – 50 gr/meter persegi.

Untuk menumbuhkan pakan alami berupa plankton di kolam tanah, pupuk bokashi dapat sekaligus ditaburkan dengan dosis 400-500 gr/m2. Atau memakai SOC HCS dengan dosis 1 tutup botol untuk tiap 2 meter persegi kolam, atau dapat pula memanfaatkan pakan/pelet hasil fermentasi yang dimasukkan ke dalam karung dan digantung terendam air di setiap sudut kolam.

Biarkan kolam terendam air setinggi 70 – 100 cm selama 3-4 hari, tujuannya untuk pengkondisian pH dan tumbuhnya plankton sebagai pakan alami lele.

Kondisi Air

Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah terlebih dahulu dikondisikan. Air hujan perlu dikondisikan, terutama pH-nya, air hujan rata-rata memiliki pH asam sehingga perlu dikondisikan dulu agar pH tidak terlalu asam.

Penebaran Benih

Proses ini dilakukan 4-5 hari (beberapa peternak sampai 10-12 hari) setelah pemupukan.
  1. Kondisi benih yang akan ditaburkan harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan berukuran relatif sama besar atau panjang (ukurannya seragam)
  2. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada saat suhu rendah, yaitu pada pagi atau sore hari menjelang malam
  3. Bila benih berasal dari tempat yang jauh dari kolam pemeliharaan, lakukan penyesuaian atau aklimatisasi agar ikan lele tidak stress dengan cara, kantong plastik atau wadah tempat benih atau bibit dibiarkan terapung dulu di permukaan kolam selama 10-15 menit
  4. Selanjutnya kantong plastik dibuka, dan ditambah air kolam sedikit demi sedikit sampai diperkirakan kondisi air sama dengan air kolam. Selanjutnya biarkan bibit atau benih keluar dengan sendirinya dan masuk ke dalam kolam
Pemeliharaan
  1. Pemberian makanan tambahan dilakukan 3 hari setelah penebaran
  2. Untuk minggu ke-1 sampai ke-2, pakan yang diberikan berupa pakan buatan, yaitu pelet. Pelet ini dapat dibeli atau membuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada, sehingga anda dapat menekan biaya operasional.  Mengenai pembuatan pelet lele dengan cara HCS dibahas di bagian selanjutnya dari tulisan ini
  3. Pakan diberikan 3 kali per hari, pagi, sore, dan malam hari.  Bahkan menurut para ahli, pemberian pakan dapat dilakukan secara ad libitum, yaitu jumlahnya tidak dibatasi sampai lele yang dipelihara kenyang
  4. Pada minggu berikutnya dapat pula ditambahkan pakan alternatif, misalnya berupa daging bekicot, keong mas atau limbah dari pemotongan hewan
Sumber :


Cari

Copyright Text