TUGAS
Mata
Kuliah : Biokimia
Hanya terdapat 20 macam asam amino yang umum pada
protein, tetapi ada ribuan jenis protein berbeda dengan struktur dan fungsi
yang berbeda pula, bagaimana bisa demikian?
Jawab:
Asam
amino tersusun atas peptide-peptida yang berikatan satu dengan lainnya. Pada
makhluk hidup umumnya ditemui sebanyak 20 macam asam amino. Asam amino tersusun
atas gugus amino, gugus karboksil, atom H, dan gugus R tertentu yang disebut
dengan rantai samping. Gugus amino, gugus karboksil, atom H, dan rantai samping
ini berikatan pada rantai karbon-alfa. Karena susunan tetrahedral pada
karbon-alfa yang mengikat gugus berbeda pada setiap lengannya menyebabkan
adanya aktivitas optic, yaitu isomer L dan isomer D. Suatu asam amino satu
berbeda dengan asam amino lainnya. Yang menyebabkan adanya perbedaan ini adalah
gugus R atau rantai samping dari asam amino tersebut.
Umumnya
terdapat 20 macam asam amino yang menyusun suatu protein. Dan pada protein
terdapat 4 macam struktur, yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan
kuartener. Struktur primer adalah suatu urutan linier asam amino yang disatukan
dengan ikatan peptide. Urutan asam amino satu terhadap urutan asam amino lain
menyebabkan adanya perbedaan pada struktur tersebut. Struktur sekunder adalah
adanya ikatan hydrogen antara ikatan peptide yang juga dipengaruhi oleh letak
residu asam amino sehingga memunculkan
adanya lipatan-lipatan. Struktur sekunder mencakup alfa-helix dan beta-sheet.
Yang membedakan antara alfa-helix dengan beta-sheet adalah ikatan pada struktur
tersebut. Alfa-helix berbentuk berpilin seperti kabel telepon, sedang
beta-sheet berbentuk lembaran. Struktur tersier adalah ikatan yang terjadi
antara asam amino yang jaraknya berjauhan sehingga membentuk struktur tiga
dimensi dari suatu protein. Ikatan ini terjadi karena dipengaruhi oleh rantai
samping, berbeda rabtai samping berbeda pula jenisnya. Struktur kuartener
adalah ikatan yang terjadi antara asam amino yang terdiri atas polipeptide yang
lebih dari satu dimana bisa sejenis bisa berbeda jenis. Struktur kuartener
inilah yang merupakan protein sesungguhnya yang memiliki cirri khas bentuk
tersendiri. Bentuk tiga dimensi dari protein ini menentukan dengan protein apa
ia akan berikatan. Ikatan inilah yang selanjutnya akan menentukan fungsi dari
protein tersebut. Sehingga berbeda rotein yang bergabung, berbeda pula
fungsinya.
Selain oleh strukturnya,
protein juga dipengaruhi oleh residu dan sifat dari setiap asam amino penyusunnya.
Sifat yang dimaksud disini adalah apakah bersifat hidrofobik atau hidrofilik.
Asam amino hidrofobik cenderung berikatan dibagian dalam struktur globular yang
tidak berkontak langsung dengan air. Sedang asam amino yang bersifat hidrofilik
cenderung berikatan pada bagian luar yang berkontak langsung dengan air. Susuan
ini juga yang mempengaruhi jenis dan fungsi dari suatu protein.