Pseudomonas
Pseudomonas
Sp merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu
mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon. Keberhasilan penggunaan bakteri
Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat
pencemaran hidrokarbon membutuhkan pemahaman tentang mekanisme
interaksi antara bakteri Pseudomonas sp dengan senyawa hidrokarbon.
Kemampuan bakteri
Pseudomonas sp. IA7D dalam mendegradasi hidrokarbon dan dalam
menghasilkan biosurfaktan menunjukkan bahwa isolat bakteri
Pseudomonas sp IA7D berpotensi untuk digunakan dalam upaya bioremediasi
lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon.
Gambar 1.11 Pseudomonas
Sp.
Sumber:
archive.microbelibrary.org
Sebagai
indikator kolam renang selain Staphylococcus aureus.
Memiliki sifat tahan terhadap desinfeksi kimiawi. Berpigmen pyocyanin dan
dapat berpendar. Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif, tidak
bergerak, tidak berspora dan mampu membentuk kapsul. (Boyd, 1980), berbentuk
kokus dan tersusun seperti buah anggur (Todar, 2002) sebagaimana terlihat pada
gambar 2.4. Ukuran Staphylococcus berbeda-beda tergantung pada media
pertumbuhannya. Apabila ditumbuhkan pada media agar, Staphylococcus memiliki
diameter 0,5-1,0 mm dengan koloni berwarna kuning. Dinding selnya mengandung
asam teikoat, yaitu sekitar 40% dari berat kering dinding selnya. Asam teikoat
adalah beberapa kelompok antigen dari Staphylococcus. Asam teikoat mengandung
aglutinogen dan N-asetilglukosamin. (Boyd, 1980).
Grafik 1.12 Pertumbuhan
Pseudomona sp. Dalam air
Sumber : scielo.cl
Staphylococcus aureus
adalah bakteri aerob dan anaerob, fakultatif yang mampu menfermentasikan
manitol dan menghasilkan enzim koagulase, hyalurodinase, fosfatase, protease
dan lipase. Staphylococcus aureus mengandung lysostaphin yang dapat menyebabkan
lisisnya sel darah merah. Toksin yang dibentuk oleh Staphylococcus aureus
adalah haemolysin alfa, beta, gamma delta dan apsilon. Toksin lain ialah
leukosidin, enterotoksin dan eksfoliatin. Enterotosin dan eksoenzim dapat
menyebabkan keracunan makanan terutama yang mempengaruhi saluran pencernaan.
Leukosidin menyerang leukosit sehingga daya tahan tubuh akan menurun.
Eksofoliatin merupakan toksin yang menyerang kulit dengan tanda-tanda kulit
terkena luka bakar. (Boyd, 1980; Schlegel, 1994).
Sumber: en.wikipedia.org
Gambar 1.13 Staphylococcus
sp.
Sumber: nyupid.blogspot.com
Suhu optimum untuk
pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 35o – 37o C dengan suhu minimum 6,7o C
dan suhu maksimum 45,4o C. Bakteri ini dapat tumbuh pada pH 4,0 – 9,8 dengan pH
optimum 7,0 – 7,5. Pertumbuhan pada pH mendekati 9,8 hanya mungkin bila
substratnya mempunyai komposisi yang baik untuk pertumbuhannya. Bakteri ini
membutuhkan asam nikotinat untuk tumbuh dan akan distimulir pertumbuhannya
dengan adanya thiamin. Pada keadaan anaerobik, bakteri ini juga membutuhkan
urasil. Untuk pertumbuhan optimum diperlukan sebelas asam amino, yaitu valin,
leusin, threonin, phenilalanin, tirosin, sistein, metionin, lisin, prolin,
histidin dan arginin. Bakteri ini tidak dapat tumbuh pada media sintetik yang
tidak mengandung asam amino atau protein. (Supardi dan Sukamto, 1999).