Persebaran Geografi
Alga
Sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau mencapai 17.504
buah dan panjang pantai yang mencapai 81.000 km, Indonesia memiliki peluang dan
potensi budidaya komoditi laut yang sangat besar untuk dikembangkan. Salah satu
komoditas perikanan yang memiliki prospek untuk dikembangkan, yaitu rumput laut
(algae) . Rumput laut yang dikenal dengan nama seaweed merupakan bagian
terbesar dari tanaman laut.Saat ini terdapat sekitar 782 jenis rumput laut yang
hidup di perairan Indonesia. Jumlah tersebut terdiri dari 196 algae hijau, 134
algae coklat, dan 452 algae merah. Indonesia memiliki potensi budidaya laut
yang luar biasa. Luas potensi budidaya
laut diperkirakan mencapai 26 juta ha, dan kurang lebih 2 juta ha diantaranya sangat
potensial untuk pengembangan rumput laut dengan potensi produksi rumput laut
kering rata-rata 16 ton per ha. Sekarang ini, Indonesia merupakan pemasok
rumput laut nomor tiga terbesar di dunia setelah China dan Philipina. Apabila
diurutkan berdasarkan volume ekspor tahun 1997- 2007, sesuai data FAO.
Produksi rumput laut sudah dikembangkan di beberapa wilayah
pesisir secara meluas di Indonesia. Perairan Indonesia yang terkenal sebagai
pusat penyebaran rumput laut, diantaranya perairan Bali, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi tengah, Sulawesi Selatan, Pulau Sumbawa, Pulau Sumba, dan perairan
Kepulauan Maluku.
Ekspedisi laut Siboga (1899-1900), menginvetarisasi sekitar
555 jenis alga laut yang tumbuh di wilayah perairan Indonesia. Ekspedisi Danish
di Kepulauan Kai (1914-916), menginventarisasi sekitar 25 jenis alga merah; 28
jenis alga hijau,dan 11 jenis alga coklat. Ekspedisi Snellius 11 di
perairanIndonesia (1985), menginventarisasi sekitar 41 jenis alga merah; 59
jenis alga hijau, dan 9 jenis alga coklat. Buginesia III Project di perairan
Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan (1988-1990), menginventarisasi sekitar 118
jenis dari 40 marga alga merah; 80 jenis dari 21 marga alga hijau, dan 36 jenis
dari 11 marga alga coklat.
Anggadiredja J (1988-1992), melakukan studi etnobotani dan
etnofar-makologi algamakro laut di beberapa daerah; Pulau-pulau di Propinsi
Riau, pantai sekitar Propinsi Lampung, dan beberapa lokasi di pantai selatan
pulau jawa, pulau madura dan sekitarnya; pulau bali, pulau-pulau di Propinsi
NTB, NTT, di daerah pantai Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan beberapa
pulau di Propinsi Maluku. Dari hasil studi diperoleh informasi bahwa 61 jenis
dari 27 marga yang tumbuh di perairan sekitar lokasi tersebut, sudah lama dan
terbiasa dijadikan makanan khususnya oleh masyarakat di wilayah pesisir. Jumlah
tersebut didominasi oleh 38 jenis dari 17 marga alga merah. Sedangkan yang
termasuk alga hijau berjumlah 15 jenis dari 5 marga; dan alga coklat berjumlah
8 jenis dari 5 marga. Sejumlah 21 jenis dariberbagai kelas di atas dimanfaatkan
pula sebagai obat tradisional.
Hasil studi Etnofarmakologi dan Etnobotani (Anggadiredja J,
1992) di mana diketahui 61 Jenis alga makro laut telah terbiasa dimanfaatkan
sebagai makanan dan obat tradislonal, memperhatikan pula catatan dan distribusi
jenis alga makro berguna darl Zaneveld (1955) dan Aprilani et al (1978),
tentang persebaran alga di dunia, maka dijumpai 50 jenis dari 22 marga alga
makro laut berguna atau sekitar 82 % tumbuh subur di perairan Kawasan Wallacea.
Jumlah tersebut terdiri atas 29 jenis dari 13 marga alga merah, 13 jenis darl 4
marga alga hijau dan 8 jenis dari 5 marga alga coklat. Mengingat arus kuat dari
Samudra Pasifik yang membawa masa air ke Samudra Hindia, Laut Jawa dan Laut
Cina Selatan melalui Laut Maluku dan Laut Sulawesi, maka sebagian dari
jenis-jenis yang tumbuh di kawasan Wallacea, tumbuh subur pula di perairan bagian
selatan dan utara Pulau Jawa, bagian selatan dan barat Pulau Kalimantan serta
diperairan bagian timur Pulau Sumatera. Sebaliknya, arus balik lemah yang
datang dari Laut Cina Selatan atau Samudra Hindia ke dalam kawasan Wallacea
pada musim tertentu, diduga menyebabkan sekitar 9 jenis dari 7 marga tidak
tumbuh di dalam kawasan Wallacea; namun demikian terlihat tumbuh di bagian
barat kawasan Wallacea seperti di perairan pantai pulau Jawa, pulau Sumatera
dan pulau Kalimantan dan terdiri atas 4 jenis dari 4 marga alga merah; 5 jenis
dari 3 marga alga hijau.
Sumber :
BIOGEOGRAFI ALGA MAKRO (RUMPUT LAUT) DI KAWASAN PESISIR
INDONESIA ~Download~