Buah Kurma

Nama umum

Indonesia         : Kurma, korma
Inggris             : Date Palm

Klasifikasi

Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas
: Arecidae
Ordo
: Arecales
Famili
: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus
: Phoenix
Spesies
: Phoenix dactylifera L.

Kurma, (Arab: تمر‎, Tamr; nama latin: Phoenix dactylifera) adalah tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m.

Buah

Buah yang dihasilkan oleh pohon kurma dikenal sebagai buah kurma.[4] Bentuk buahnya lonjong-silinder dengan panjang 3-7 cm, berdiameter 2-3 cm dan ketika masih muda warnanya merah cerah ke kuning terang, tergantung dari jenisnya. Kurma memiliki biji tunggal yang ukuran panjangnya sekitar 2-2,5 cm dan tebalnya 6-8 mm. Buah kurma dikelompokan menjadi tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya 'Barhee', 'Halaw', 'Khadrawy', 'Medjool'), semi-kering (contohnya 'Dayri', 'Deglet Noor', 'Zahidi') dan kering (contohnya 'Thoory'). Jenis buah ini tergantung pada kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosa.

Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Mereka dapat tumbuh dengan mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah. Sebagian besar perkebunan menggunakan perkembangbiakan stek pada tanaman, terutama pada kultivar 'Medjool' karena bisa menghasilkan panen yang banyak serta buah yang manis dan besar. Tanaman yang tumbuh dari cara stek akan berbuah 2-3 tahun lebih awal daripada tanaman yang menggunakan bibit.

Pembuahan dengan serbuk sari pada pohon kurma dilakukan secara alami oleh angin tetapi pada perkebunan oasis tradisional dan perkebunan modern, penyerbukan dilakukan secara manual. Penyerbukan alami pada tanaman jantan dan betina, dapat terjadi dengan jumlah yang sama antara kedua tanaman. Namun, bila dilakukan dengan bantuan, satu tanaman jantan bisa menyerbuki hingga 100 tanaman betina. Tanaman jantan yang merupakan sebagai penyerbuk, memungkinkan para petani menggunakan sumber daya mereka untuk memproduksi lebih banyak buah pada tanaman betina.

Beberapa petani bahkan tidak memelihara tanaman jantan, yang mana sebagai bunga jantan, untuk menyediakannya di pasar lokal pada saat waktu penyerbukan. Penyerbukan manual dikerjakan oleh pekerja terampil dengan menggunakan bantuan tangga untuk naik ke atas pohon. Di beberapa daerah seperti Irak, para pekerja memanjat pohon dengan menggunakan alat pemanjat khusus, dimana alat tersebut mengitari batang pohon dan pendaki membuatnya tetap melekat pada bagasi saat mendaki. Jarang serbuk sari dapat diterbangkan ke bunga betina dengan angin.

Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari).

Setiap 100 gram kurma segar dapat mengandung sumber vitamin C dan energi sebesar 230 kcal (960 kJ). Air yang terkandung dalam kurma relatif sedikit dan hal ini tidak menjadikannya jauh lebih pekat pada saat proses pengeringan berlangsung, meskipun vitamin C-nya akan hilang.

Kurma merupakan tanaman tradisional yang penting di Turki, Iraq, Arab, Afrika Utara sampai ke Maroko. Di negara-negara Islam, kurma dan yogurt atau susu adalah makanan tradisional yang utama untuk berbuka puasa pada saat bulan Ramadan. Kurma (terutama Medjool dan Deglet Noor) juga dibudidayakan di Amerika Serikat pada bagian selatan California, Arizona dan bagian selatan Florida.

Pohon kurma dapat berbuah setelah ditanam selama 4 sampai 7 tahun dan bisa dipanen ketika telah berusia 7 sampai 10 tahun. Pohon kurma yang telah dewasa bisa menghasilkan 80-120 kg (176-264 lb) buah kurma pada setiap musim panennya. Agar mendapatkan buah yang berkualitas untuk bisa dipasarkan, tandan kurma harus ditipiskan dan dibungkus atau ditutup sebelum matang supaya buahnya bisa tumbuh menjadi lebih besar dan terlindungi dari cuaca dan hama, seperti burung.


Kandungan Gizi Buah Kurma Per 100 g

Zat gizi
Jumlah
Zat gizi
Jumlah
Air
18.27
Vitamin :

Energi
251 kkal
Vitamin A
9 IU
Protein
2.81 g
Vitamin B1 (tiamin)
0.046 mg
Karbohidrat
66.78 g
Vitamin B2 (riboflavin)
0.059 mg
Serat
7.1 g
Vitamin B3 (niasin)
1.134 mg
Gula
56.38 g
Vitamin B5 (asam pantotenat)
0.525 mg
Total lemak
0.35 g
Vitamin B6 (piridoxin)
0.147 mg
Lemak jenuh
0.0028 g
Vitamin B9 (folat)
17 mcg
MUFA
0.0032 g
Vitamin B12
0 mcg
PUFA
0.017 g
Vitamin C
0.4 mg
kolesterol
0 mg
Vitamin E
0.04 mg
Mineral :

Vitamin K
2.4 mcg
Kalsium
35 mg
Fitonutrisi

Zat Besi
0.91 mg
Beta karoten
5 mcg
Magnesium
38 mg
Beta kriptoxantin
0 mcg
Fosfor
55 mg
Likopen
0 mcg
Kalium
484 mg
Lutein dan zeaxantin
67 mcg
Sodium
2 mg


Seng
0.26 mg



Manfaat Kurma

  • Sumber Energi
Kurma mempunyai kandungan gula yang cukup tinggi dan umumnya berasal dari jenis glukosa dan fruktosa. Akan tetapi varietas Deglet Noor yang tumbuh di California mengandung sukrosa (gula pasir). Jenis gula yang terdapat pada kurma adalah hasil pengolahan secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

Kandungan gula yang tinggi menjadikan buah ini merupakan sumber energi instan untuk mengembalikan energi yang hilang pada saat berpuasa dan menormalkan kadar gula darah. Itulah sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka atau sahur. Segelas air yang mengandung glukosa, menurut penelitian akan diserap tubuh dalam 20-30 menit.

Tetapi gula yang terkandung dalam kurma habis terserap dalam tempo 40-45 menit. Ini disebabkan karena adanya serat yang terkandung di dalamnya. Sehingga orang yang makan kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar lebih lama.

  • Sumber Serat
Kurma adalah sumber serat pangan yang baik. The American Cancer Society merekomendasikan untuk mengonsumsi 20-30 gram per hari. Serat pangan terdiri dari dua jenis yaitu serat pangan larut dan serat pangan tak larut. Serat pangan tak larut berfungsi meningkatkan volume feses sehingga menurunkan waktu transit di usus dan lebih mudah dikeluarkan.

Penurunan waktu transit feses akan menurunkan waktu kontak sel-sel mukosa usus besar dengan zat-zat karsinogen dari feses. Serat pangan larut dapat membantu mengontrol diabetes dengan menurunkan peningkatan kadar gula darah. Selain itu serat pangan larut juga berperan menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah.

  • Sumber Mineral
Kurma mengandung mineral-mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Fungsi mineral secara umum yaitu membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot serta berperan dalam tekanan darah. Kurma kaya akan kalium dan rendah sodium. Kalium berperan dalam memelihara kontraksi otot termasuk juga otot jantung.

Memakan kurma, selain berperan untuk memelihara sistem syaraf dan menyeimbangkan metabolisme dalam tubuh. Karena kalium tidak disimpan dalan tubuh dan banyak hilang melalui keringat, sehingga perlu disuplai dari makanan. Kalium membantu menurunkan tekanan darah.

  • Sumber Vitamin
Vitamin yang terkandung dalam buah kurma antara lain vitamin A, tiamin (Vit B1), riboflavin (Vit B2), niasin (Vit B3), dan asam pantotenat (Vit B5) dalam jumlah yang bisa diandalkan. Selain itu terdapat juga kandungan vitamin C dan vitamin E. Vitamin A berfungsi untuk memelihara fungsi mata dan mencegah kekeringan dan penyakit mata. Vitamin B berfungsi menenangkan sistem syaraf dan untuk relaksasi jantung serta membuat pikiran menjadi lebih riang.

  • Sumber Fitokimia
Kurma mengandung salisilat alami dalam dosis rendah. Salisilat dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam. Berdasarkan hal tersebut para pakar mengharapkan dosis rendah salilisat dalam kurma secara kontinyu bisa juga meredakan sakit kepala. Selain itu kurma mengandung semacam hormon yang disebut potuchsin yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga dengan demikian bisa mencegah terjadinya pendarahan rahim. Kurma juga mengandung sejumlah senyawa fenol dan karoten yang berfungsi sebagai antioksidan.

Sumber :

Cari

Copyright Text