Klasifikasi:
Kingdom
|
: Plantae
|
Subkingdom
|
: Tracheobionta
|
Superdivisio
|
: Spermatophyta
|
Divisio
|
: Magnoliophyta
|
Kelas
|
: Magnoliopsida
|
Sub-kelas
|
: Magnoliidae
|
Ordo
|
: Laurales
|
Familia
|
: Lauraceae
|
Genus
|
: Persea
|
Spesies
|
: Persea americana
P. Mill
|
Deskripsi Tanaman
Alpukat
Sejarah Singkat
Asal Usul Alpukat
Asal kata alpukat atau avokad berasal dari bahasa Aztek yaitu
ahuacatl. Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah, Meksiko dan Guam. Karena
itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut. Kemudian pada saat
pasukan Spanyok memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, buah alpukat
bersama buah lainnya dari daerah tersebut diperkenalkan kepada penduduk Eropa.
), alpukat, atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah. Banyak dibudidayakan
di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Orang pertama yang memperkenalkan buah
alpukat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang
pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada
orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah
Amerika Tengah juga memperkenalkan coklat, jagung dan kentang kepada masyarakat
Eropa. Sejak itulah buah alpukat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk
dunia.
Orang pertama yang memperkenalkan buah alpukat kepada
penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan
Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa.
Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah
juga memperkenalkan coklat, jagung dan kentang kepada masyarakat Eropa. Sejak
itulah buah alpukat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia
Tanaman alpukat (Persea americana Mill) merupakan tanaman buah berupa pohon
dengan nama alpuket Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat,
jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung)
dan lain-lain. Diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi
antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari
Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul
guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran
tinggi.
Tanaman alpukat berakar tunggang atau dikotil serta memiliki
batang yang berkayu, bulat warnanya coklat kotor banyak bercabang ranting
berambut halus.tanaman alpukat ini berbentuk pohon kecil yang tingginya 5-10 m.
Daun tunggal simetris, bertangkai yang panjangnya 1-1,5 cm, letaknya berdesakan
di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur atau ovalis memanjang,
tebal seperti kertas, pangkal daun dan ujung daun meruncing (acuminatus), tepi
rata (integer), kadang-kadang agak menggulung ke atas, permukaan daun gundul
(glaber), pertulangan menyirip, panjang daun 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda
warnanya kemerahan, daun tua warnanya hijau.
Dengan rumus daun 2/5, berarti 2 kali spiral genetika dengan
melewati 5 daun. Daun No 1 tegak lurus dengan daun No 6 .Sudut divergensi daun
adalah 2/5 x 360 derajat, jumlah garis ortostik adalah 5 buah.
Bunganya bunga majemuk berbentuk bintang, berkelamin dua,
tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning
kehijauan. Buahnya buah buni, bentuk bola atau bulat telur, panjang 10-20 cm,
warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sama
sekali, berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau
kekuningan. Berat buahnya antara 0,3-0,4 kg. Kulit buah tebalnya 1 mm berwarna
hijau tua saat matang. Daging buah berwarna kuning kehijauan dengan tebal
sekitar 1,5 cm. Biji bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih
kemerahan. Setiap pohon dapat menghasilkan rata-rata 22 kg per tahun.
Berdasarkan perkembangan dan posisi kotiledon pada saat perkecambahan, maka perkembangan
biji alpukat merupakan tipe hipogeal (dalam perkecambahan kotiledon tetap
berada di dalam tanah, hipokotilnya aktif bertambah panjang, sedangkan
hipokotilnya pendek).
Habitat tanaman alpukat banyak tumbuh di daerah tropis dan
subtropis yang banyak curah hujannya. Tanaman alpukat merupakan tanaman buah
berupa pohon kecil. Pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah
sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m dpl. Namun tanaman ini akan tumbuh subur
dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 m dpl. Alpukat berkembang
biak dengan cara generatif (yaitu terjadinya peleburan sel sperma dan sel
telur, dari bunga akan menjadi biji dan buah. Di dalam biji terdapat embrio
atau calon individu baru yang merupakan hasil peleburan sel sperma dan sel
telur. Karena terjadi pristiwa polinasi sehingga terbentuk buah dan biji).
Dengan biji alpukat akan memperbanyak generasinya.
Tipe Ras-ras Alpukat
Berdasarkan sifat ekologis, tanaman alpukat terdiri dari 3
tipe keturunan/ras, yaitu:
- Ras Meksiko
Berasal dari dataran tinggi Meksiko
dan Equador beriklim semi tropis dengan ketinggian antara 2.400-2.800 m dpl.
Ras ini mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas. Masa berbunga sampai buah
bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buah kecil dengan berat 100-225 gram, bentuk
jorong (oval), bertangkai pendek,
kulitnya tipis dan licin. Biji besar
memenuhi rongga buah. Daging buah mempunyai kandungan minyak/lemak yang paling
tinggi. Ras ini tahan terhadap suhu dingin.
- Ras Guatemala
Berasal dari dataran tinggi Amerika
Tengah beriklim sub tropis dengan ketinggian sekitar 800-2.400 m dpl. Ras ini
kurang tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,5 derajat C). Daunnya
tidak berbau adas. Buah mempunyai ukuran yang cukup besar, berat berkisar
antara 200-2.300 gram, kulit buah tebal, keras,
mudah rusak dan kasar
(berbintil-bintil). Masak buah antara 9-12 bulan sesudah berbunga. Bijinya
relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam rongga, dengan kulit biji yang
melekat. Daging buah mempunyai kandungan minyak yang sedang.
- Ras Hindia Barat
Berasal dari dataran rendah Amerika
Tengah dan Amerika Selatan yang beriklim tropis, dengan ketinggian di bawah 800
m dpl. Varietas ini sangat peka terhadap suhu rendah, dengan toleransi sampai
minus 2 derajat C. Daunnya tidak berbau adas, warna daunnya lebih terang
dibandingkan dengan kedua ras yang lain. Buahnya berukuran besar dengan berat
antara 400-2.300 gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal.
Buah masak 6-9 bulan sesudah berbunga. Biji besar dan sering lepas di dalam
rongga, keping biji kasar. Kandungan minyak dari daging buahnya paling rendah.
Ras-ras alpukat yang
lain :
Alpukat Winslowson
Family Lauraceae
Deskripsi
Alpukat ini bobot buahnya terberat di antara semua jenis
alpukat, mencapai 0,50 kg. Panjang buah 12 cm dan diameter buah 12 cm. Bentuk
buah bulat tidak simetris. Bentuk ujung buah agak miring dan pangkalnya tidak
berleher seperti jenis lainnya. Warna kulit buah bila matang hijau tua. Daging
buah tebal, rata-rata 3 cm, dan berwarna kekuningan. Rasanya gurih agak manis.
Bentuk biji gepeng dengan panjang 6 cm dan diameter 5 cm. Produksi buah per
pohon per tahun mencapai 22,1 kg.
Alpukat Merah Bundar
Family lauraceae
Deskripsi
Alpukat ini mudah sekali dibedakan dari jenis lainnya: warna
kulit buahnya merah tua saat matang dan bentuknya agak bundar. Ujung buahnya
tumpul, sedangkan pangkalnya meruncing. Panjang buah sekitar 11 cm dan lebarnya
8 cm dengan berat 0,29 kg. Jenis ini hanya menghasilkan buah sekitar 12,5 kg
per pohon per tahun. Daging buah agak tebal, rata-rata sekitar 2 cm, dengan
rasa gurih. Warna daging buah kuning. Bijinya berbentuk lonjong dengan panjang
sekitar 5,5 cm dan diameter 4 cm.
Alpukat Hijau Panjang
Family Lauraceae
Deskripsi
Alpukat ini berbuah sepanjang tahun tergantung lokasi dan
kesuburan tanah. Kerontokan buah sedikit. Berat buah antara 0,3-0,5 kg.
Bentuknya seperti buah pear dengan ujung tumpul dan pangkal meruncing.
Panjangnya 11,5-18 cm dan diameternya 6,5-10 cm. Tebal, kulit buah 1,5 mm
berwarna hijau kemerahan dengan permukaan licin berbintik kuning. Daging
buahnya tebal (sekitar 2 cm), bertekstur agak lunak, berwarna kuning, dan
rasanya gurih. Bijinya berbentuk jorong dengan rata-rata panjang 5,5 cm dan
diameter 4 cm. Produksi buah rata-rata 16,1 kg per pohon per tahun.
Alpukat Hijau Bundar
Family Lauraceae
Deskripsi
Buah alpukat ini berbentuk lonjong dengan ujung bulat dan
pangkal tumpul. Berat buahnya antara 0,3-0,4 kg. Panjang buah sekitar 9 cm
dengan diameter 7,5 cm. Kulit buah tebalnya 1 mm berwarna hijau tua saat matang.
Permukaannya licin berbintik kuning. Daging buah berwarna kuning kehijauan
dengan tebal sekitar 1,5 cm. Biji berbentuk jorong dengan panjang 5,5 cm dan
diameter 4 cm. Setiap pohon dapat menghasilkan rata-rata 22 kg per tahun.
Produksi buah terus menerus sepanjang tahun.
Alpukat Fuerte
Family Lauraceae
Deskripsi
Alpukat ini memiliki lapisan daging buah yang tebal, sekitar
2,5 cm. Rasanya gurih seperti jenis alpukat lainnya. Kulit buah yang sudah
matang berwarna hijau tua dengan tekstur lunak dan permukaan licin. Bentuknya
agak bulat dengan panjang 11 cm dan diameter 7,5 cm. Berat buah sekitar 0,25 kg
dengan produksi rata-rata per pohon per tahun sekitar 45,1 kg. Bijinya
berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 5 cm dan diameter 4 cm. Walaupun sudah
tua, buah alpukat jenis ini sulit jatuh dari pohon.
Alpukat Butler
Deskripsi
Alpukat ini tergolong besar. Bobot setiap buahnya mencapai
0,38 kg. Bentuknya bulat pendek dengan panjang sekitar 10,5 cm dan lebar 7,5
cm. Ujung buah membulat dan pangkalnya tumpul. Ketebalan daging buah sekitar
1,5 cm (untuk bagian yang terkecil) dan 3 cm (untuk bagian yang terbesar).
Daging buah berwarna kuning, rasanya tidak begrtu gurih, teksturnya lunak, dan
agak berserat. Bila matang, kulit buah berwarna hijau kekuningan. Bijinya
rata-rata berukuran panjang 5,5 cm dan diameter 4 cm. Umur mulai berproduksi
alpukat butler lebih pendek dibandingkan jenis lainnya. Rata-rata setiap
pohonnya dapat bereproduksi sebanyak 14 kg per tahun.
Manfaat Alpukat
Manfaat dari tanaman
alpukat, yaitu ;
- Hampir setiap bagian dari pohon
alpukat memiliki manfaat. Kayu pohon alpukat bermanfaat sebagai bahan
bakar. Biji dan daunnya dapat digunakan dalam industri pakaian. Kulit
pohonnya dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang terbuat
dari kulit.
- Dalam bidang kecantikan, buah
alpukat juga sering digunakan sebagai masker wajah. Buah ini dianggap
mampu membuat kulit lebih kencang. Buah alpukat juga bermanfaat untuk
perawatan rambut misalnya sewaktu melakukan creambath.
- Selain itu, sebagai buah, alpukat
juga tentu bisa dinikmati sebagai hidangan yang lezat. Misalnya dipakai
jus, Es buah dan berbagai hidangan disajikan dengan menambah alpukat
sebagai bagian dari hidangan tersebut.
- Buah alpukat matang enak dimakan
segar, lebih lezat bila ditambah susu dan gula serta es gosok. Daunnya
dapat dimanfaatkan untuk obat sakit pinggang. Batangnya baik untuk bahan
bangunan. Bila digunakan untuk kayu bakar, energi batang alpukat rendah.
Tanaman ini baik untuk konservasi lahan yang miring dan curam.
Sumber :