Ringkasan Materi Acara I - III Praktikum Biologi Molekuler

ACARA I ISOLASI DNA GENOM dari Escherichia coli

  1. Genom merupakan gugus atau himpunan gen yang lengkap dari suatu organisme yang mengendalikan kesuluruhan metabolisme  sehingga organisme tersebut dapat hidup dengan sempurna. Genom dapat digunakan untuk menunjukkan keseluruhan kode gemetik pada kromosom yang ada pada suatu organisme.
  2. Prinsip Pokok Isolasi DNA
·       Presipitasi : Suatu cara untuk mengendapkan DNA dan memisahkan DNA dari pengotornya.
·       Sentrifugasi : Memisahkan dua subtansi dengan berat molekul yang berbeda antara yang lebih berat dan yang lebih ringan.
  1. Fungsi-Fungsi Larutan
    • Digestion Solution (180µl) : Untuk melisiskan membran.
    • Lisis Solution (200µl) (konsentrasi garam tinggi) : membantu memaksimalkan digestion solution.
    • Protein Ase K (20µl) : membersihkan kandungan protein yang ada.
    • Elution Buffer (200µl) (Konsentrasi garam rendah) : mengikat pengotor selain DNA agar DNA terpisah sempurna dari pengotor.
    • Plasmid : DNA sirkuler yang ada di dalam sitoplasma dan dapat melakukan replikasi secara autonom.
    • RNAase : Untuk mengikat RNA yang termasuk dalam pengotor.
    • Ethanol 50 % (400µl) : Untuk melarutkan senyawa lain selain DNA.
    • Wash Buffer (500µl) : Untuk mencuci DNA dari pengotor.
ACARA II ELEKTROFORESIS

  1. Prinsip Kerja : Migrasi fragmen DNA yang bermuatan negatif ke kutub positif tangki elektroforesis melalui membran matrix gel agarose akibat dialiri medan listrik.
  2. Elektroforesis adalah teknik pemisahan senyawa yang memiliki muatan dengan meletakkannya pada medan listrik.
  3. Gel yang digunakan Gel Agarose karena gel agarose memiliki kemampuan untuk menampung ukuran fragmen yang lebih besar.
  4. Gel agarose yang digunakan memiliki konsentrasi 0,8 %, karena dengan konsentrasi tersebut diharapkan ideal bagi ukuran fragmen yang dipakai pada praktikum ini.
  5. Pada prinsipnya dalam memilih konsentrasi gel agarose semakin besar konsentrasi gel agarose yang digunakan semakin kecil ukuran fragmen yang dapat digunakan.
  6. Running Elektroforesis ini bertipe Reptetion (Seperti Reptil).
  7. Buffer TAE (50ml) : Memiliki fungsi sebagai penyangga dan media penghantar listrik yang tepat.
  8. Loading Dye (1µl) : Berisi pelarut ddH2O, Pewarna Bromophenol Blue/Silen Silanol, pemberat Sukrosa/Gliserol.
  9. Ethidium Bromida (EtBr) : Berfungsi untuk mengikat DNA dan menyebabkan DNA yang ada pada gel agarose dapat berpendar saat disinari UV.
  10. Elektroforesis ada dua macam : Elektroforesis Horizontal dan Vertikal.
  11. Berdasarkan jenisnya Elektroforesis terbagi menjadi dua, yaitu : Elektroforesis Zona dan Elektroforesis Bebas.
  12. Elektroforesis Bebas : Molekul yang akan dipisahkan disebar ke seluruh permukaan gel, dan kemudian diliri listrik. Akibat aliran listrik tersebut akan membentuk batas diantara dua larutan.
  13. Elektroforesis Zona : Molekul diletakkan pada zona – zona yang telah dibuat dan ditentukan, yang kemudian dialiri listrik. Akibat dari aliran listrik tersebut terjadinya migrasi.
  14. Power Supply yang digunakan : 400mA, 90 V, 30 Menit.
  15. Marker yang digunakan 3µl, 1 kb.
  16. Faktor yang mempengaruhi Elektroforesis :
    • Ukuran Molekul DNA
    • Konsentrasi Gel
    • Bentuk Molekul
    • Arus Listrik dan Voltase
    • Arah Medan Listrik
    • Densitas Muatan
  17. Gel Doc : Perangkat digital yang digunakan untuk mendokumentasikan hasil elektroforesis yang memanfaatkan sinar UV untuk memendarkan fragmen DNA.
  18. Componen Gel Doc : Camera, Komputer (Software), dan Sinar UV.
ACARA III Polymerase Chain Reacion (PCR)

  1. PCR : Teknik memperbanyak atau mengamplifikasi suatu sekuens tertentu dari total DNA.
  2. Prinsip Dasar : Reaksi polimerase berulang yang dimulai dari suatu primer yang dirancang khusus untuk memperbanyak sekuens target.
  3. Primer : Oligonukleotida pendek sekitar 20 bp yang pada urutan basanya sama pada ujung-ujungnya.
  4. Primer ada 2 : Primer Forward dan Primer Reverse.
  5. Primer Forward : Menginisiasi sintesis untai DNA dari ujung 5’ ------- 3’.
  6. Primer Reverse : Menginisiasi sintesis untai DNA dari ujung 3’ ------- 5’.
  7. Tahap Tahap PCR :
    • Pre-Denaturasi : Tahap ini merupakan tahap untuk mempersiapkan proses berikutnya, yaitu denaturasi (Pemanasan), Suhu yang digunakan 95°C. Hanya terdiri dari satu siklus selama 5 menit.
    • Denaturasi : Tahap pemisahan antara untai satu dengan yang lain sehingga masing – masing menjadi untai tunggal. Suhu yang dipakai 94°C. Proses yang tidak sempurna dapat memutuskan rantai DNA. Jika terlalu lama dapat menghilangkan aktivitas enzim polimerase.
    • Annealing : Tahap terpenting. Faktor yang mempengaruhi adalah suhu annealing dan primer. Suhu rendah dapat mengakibatkan primer tidak dapat melekat pada untai DNA dengan kurang sempurna. Suhu Tinggi dapat mengakibatkan salah sasaran, atau primer melekat pada urutan basa yang salah. Suhu melting annealing primer optimum dapat diukur dengan rumus Tm =  2 ( A+T ) + 4 ( G + C ). Setelah itu dari masing masing dikurangi 5°C ( Suhu = Tm - 5°C ). Lalu hasil keduanya dihitung rata – ratanya.
    • Ekstention : Proses pemanjangan untai DNA yang telah melekat pada primer. Suhu optimal yang dipakai 72°C, bertujuan untuk mengaktifkan Enzim Taq Polimerase. Enzim Taq Polimerase berasal dari bakteri Thermus aquaticus. Penggandaanya n2.
    • Post PCR : Tahap ini hanya tahap optimalisasi proses running. Suhu 72°C, 1 Siklus, 7 Menit.
    • Finalizing : Tahap penyelesaian. Suhu 4°C.
  8. Fungsi Penambahan :
    • ddH2O : Pelarut dalam PCR mix.
    • Buffer dream Taq : Penyangga larutan.
    • dNTP : Pembentuk Basa Komplementer dan Penyusun DNA. Terkandung DNA template, Sepassang Primer, dan campuran nukleotida. Berisi dATP, dGTP, dCTP, dTTP.
    • DNA template : cetakan DNA yang akan diamplifikasi. Berisi sekuens target untuk penempelan primer.
    • Taq Polimerase : Enzim Polimerase.
  9. Faktor yang mempengaruhi :
    • PCR mix (DNA template, Enzim Polimerase, Buffer, dNTP, Primer)
    • Temperature Annealing
    • Panjang Siklus Tahap – tahap PCR.
  10. Amplifikasi DNA : Metode untuk melipatgandakan untai DNA target.

 Sumber :

Laporan Praktikum Acara I ISOLASI DNA GENOM dari Escherichia coli

Laporan Praktikum Acara II ELEKTROFORESIS

Laporan Praktikum Acara III Polymerase Chain Reacion (PCR)

Cari

Copyright Text