Pengertian
Lingkungan Non-Biotik
Lingkungan
non biotik adalah semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan langsung mempengaruhi kehidupan pertumbuhan
dan reproduksi organisme terdiri dari benda-benda tak hidup seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, suhu, cahaya, mineral, pH, kadar garam
(salinitas), topografi, dan garis lintang.
Peran
Lingkungan Non-Biotik Terhadap Biotik
Di dalam lingkungan hidup terdapat
hubungan saling membutuhkan dan saling mempengaruhi. Komponen-komponen yang ada
di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan
kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari
kebutuhan organisme.
Sebagai contoh tumbuhan dapat hidup baik apabila
lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya
air, udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen
biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan
sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah
menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan
sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus. Komponen abiotik
yang tidak tergantung dengan biotik antara lain: gaya grafitasi, matahari,
tekanan udara.
Masalah – Masalah Pada Lingkungan Non-Biotik
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai,
laut, tanah dan hutan yaitu pencemaran sungai dan laut, pencemaran tanah, dan
pencemaran hutan.
1. Pencemaran Sungai dan Laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari
kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair
kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa
seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah
tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila
penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran
tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal
ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di
dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah
plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran
secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan
apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan
salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh
pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika
kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan
penggundulan hutan.
Penyebab dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku
masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai
daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Selain itu
kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat
mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan punah. Padahal hutan merupakan sumber
kehidupan bagi masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia
makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama
jika masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan
memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa
dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat membawa
pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan
erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah
yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam
yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat
pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
Fokus yang Terkait
dengan Biologi
Fokus yang
terkait dengan biologi adalah fokus tentang kehidupan makhluk hidup,
lingkungan, serta mempelajari tentang hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Serta terkait juga tentang awal kehidupan (asal – usul kehidupan
makhluk hidup), susunan rangka tubuh manusia, tentang penyakit – penyakit yang
menjangkit kesehatan makhluk hidup, gizi yang di perlukan oleh manusia, serta
gizi yang terkandung dalam berbagai makanan yang di konsumsi oleh manusia.
Sumber :