Morfologi
Pengamatan secara morfologi pada kodok, telah ditemukan
bagian-bagian antara lain lubang hidung bagian luar (nares eksterna), mata,
membrane thympanium, valvebra superior, valvebra inferior,falangs,radius
ulna,humerus, femur, tibia fibula, metatarsal, kloaka, karpal,tarsal, lidah,
maxilla dan mandibula.
Kodok ini terdiri dari kepala (caput), badan (truncus), dan
anggota depan belakang (ekskrimitas anterior dan posterior). Dari morfologi, dapat dibedakan kodok jantan
dan kodok betina karena kodok jantan tubuhnya lebih kecil, pada kaki depan
terdapat bantalan kawin (nuptial flight yang berfungsi untuk menekan tubuh
betina seta memberi tanda apabila jantan akan mengeluarkan spermatozoa), dan
pada bagian rahang bawah (mandibula) terdapat sepasang noda hitam yang
menandakan bahwa katak jantan mempunyai sepasang kantung suara (saccus
vocalis), yang berfungsi sebagai resonansi suara.
- Kulit (Integument)
Kulit katak selalu basah karena adanya sekresi kulit yang
banyak sekali. Kulit juga mudah dilepas dari tubuhnya karena diantara kulit dan
otot terdapat delapan macam kantung-kantung limpa atau saccus limphaticus yaitu
saccus limphatycus dorsalis, submandibularis, pectoralis,
abdominalis,lateralis, rachialis, dan crucalis. Bagian punggung disebut bagian
dorsalis, bagian perut disebut ventralis.
- b.Mulut (Rima oris)
Terdapat pada ujung anterior, lebar dan berfungsi untuk
menangkap mangsa dengan bantuan lidah yang berlendir.
- Lubang hidung (Nares
eksterna-nares anterior)
Merupakan sepasan lubang kecil yang terdapat diatas mulut dan
lubang ini berhubungan dengan rongga mulut melelui hidung dalam (nares interna
– nares posterior = choanae).
- Mata (organon visus)
Mata menonjol dan dilindungi oleh dua kelopak mata yang tidak
dapat bergerak, bagian atas disebut valvebra superior, bagian bawah disebut valvebra inferior serta kelopak mata
ketiga berupa selaput bening yang dapat digerakkan dari bawah keatas disebut
membrane nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan air.
- Telinga (membrane thympanium)
Merupakan gendang pendengaran yang berfungsi untuk menerima
getaran suara, terletak caudal dari mata dan pada bagian permukaan. Pada
telinga tidak terdapat daun telinga (pinna auricularis).
- Alat gerak (kaki depan – kaki
belakang)
Kodok jantan tubuhnya lebih kecil, pada kaki depan terdapat
bantalan kawin (nuptial flight) yang berfungsi untuk menekan tubuh betina serta
memberi tanda apabila jantan akan mengeluarkan spermatozoa. Seekor katak
didarat bertopang pada sepasan kaki depan, sedangkan kaki belakan terlipat pada
sisi tubuhnya. Kalau melompat, kaki belakang akan diluruskan dengan bantuan
tendon achiles. bila di air, kaki ini
digunakan untuk mengayuh kuat dengan bantuan selaput renangnya, sehingga
tubuhnya dapat maju kedepan.
Kulitnya sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit
yang tipis fleksibel membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme
terhadap penyakit, berfungsi dalam pernapasan, penyerapan air, sebab kodok
tidak pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit
terjaga kelembabannya, bagi spesies yang hidup di air, mukus memberikan minyak
pelumas bagi tubuh. Sebagian besar memiliki kelenjar granular dan kelenjar
mukus. Keduanya mirip, akan tetapi hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular
memproduksi zat abnoxious atau racun untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya
dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran
pengeluaran, tetapi produknya di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara
alami). Kelenjar racundapat menimbukan iritasi pada kulit. kodok adalah
bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah
disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian
belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian
muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik,
dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian
kaudal.
Berdasarkan ciri-ciri morfologi diatas klasifikasi kodok
adalah sebagai berikut:
Kingdom
|
: Animalia
|
Fylum
|
: Chordata
|
Kelas
|
: Amphibia
|
Ordo
|
: Annura
|
Famili
|
: Bufodae
|
Genus
|
: Bufo
|
Spesies
|
: Bufo sp.
|
Struktur dan fungsi kodok ialah Pada kepala terdapat : rima
oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares externs mempunyai peranan dalam
pernafasan, sepasang arganon visus (mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat
membrane tympani untuk menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus
yang berfungsi sebagai pintu pelepas
faeces, urine dan sel kelamin. Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan
berukuran pendek, terdiri atas: brachium (lengan atas) yang berupa humerus,
antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan),
menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari – jari)
; pada telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat
penebalan terutama pada musim kawin.
Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas
femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula,
tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan
phalangus (jari – jari). Lingula (lidah) yang pipih berpangkal pada dasar di
sebelah anterior mulut. Pada permukaannya terdapat kuncup perasa dan papil,
dilapisi oleh lendir, dapat dijulurkan dari belakang ke muka untuk menangkap
mangsa. Pada maxillae sebelah luar terdapat denta maxillaris (gigi maxillaris),
sedang pada atap cavum oris terdapt denta vomerin terdapat dua lubang nares
interns yang berhubungan dengan narens externs.
Hasil pengukuran pada morfologi Bufo sp.
Panjang badan keseluruhan
|
12 cm
|
Lebara badan keseluruhan
|
2,5 cm
|
Panjang kaki depan
|
2,5 cm
|
Panjang kaki belakang
|
7 cm
|
Jumlah jari depan
|
4 cm
|
Jumlah jari belakang
|
5 cm
|
Diameter mata
|
0,5 cm
|
Panjanng kepala
|
2,5 cm
|
Lebar kepala
|
1,5 cm
|
Pada kodok, oksigen berdifusi melalui kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak
terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga
mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara
berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang
tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, kodok bernapas pula dengan
kulit, ini dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan
mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi.
Jantung kodok terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium kiri,
atrium kanan, dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan menerima
darah yang sedikit oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima
darah dari paru – paru. Darah dari kedua atrium bersama – sama masuk ventrikel.
Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan
darah yang kaya oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh adanya sekat –
sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh
darah yang bercabang tiiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke
otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan
organ dalam badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju
kulit dan paru – paru. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus
venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah
mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis →
paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini
disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada kodok
→ sinus venosus → atrium kanan.
Sistem syaraf kodok terdiri atas syaraf pusat dan syaraf
tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi
tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh
2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan
pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf. Apabila dipanadang dari sebelah
dorsal, pada otak akan teradapat :
1.
2
lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rangsang yang berupa
bau.
2.
2
haemispharium cerebri yang berfungsi menyimpan ingatan, intelegensia dan
mengontrol kebebasan.
3.
Diencephalonmedialis
yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan.
4.
2
bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan.
5.
Otak
kecil untuk koordiansi pergerakan.
6.
Medula
obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh.
Tiga bagian pokok dari otak adalah otak depan
(telencephalon), otak tengah (mesencephalon), dan otak belakang
(rhombencephalon). Otak depan merupakan pusat penciuman yang berguna untuk
mendeteksi bau busuk di daratan dan menjadi indera khusus pada kodok. Otak
belakang berhubungan dengan pendengaran dan keseimbangan, terbagi ke dalam
sebuah cerebellum anterior dan medulla posterior. Cerebellum dihubungkan dengan
keseimbangan dan koordinasi gerak yang pada amphibi perkembangannya tidak baik.
Sama halnya dengan cerebellum, struktur dari telinga kodok juga merupakan
struktur yang sederhana. Telinga tengah ditutupi dengan membran timpani yang
lebar dan berisi columella yang berfungsi untuk meneruskan getaran ke telinga
dalam.
Selain otak depan dan belakang, otak tengah juga berfungsi
sebagai pusat penglihatan yang merupakan indera khusus bagi kebanyakan amphibi.
Beberapa modifikasi mata telah terjadi dari nenek moyang amphibi yang dulu
memiliki mata hanya untuk di dalam air saat ini dapat digunakan untuk adaptasi
mereka selama di daratan. Tidak seperti mata ikan, mata amphibi pada saat
istirahat dapat mengatur untuk mencegah adanya benda asing dan lensa dapat
digerakkan ke depan menuju fokus objek terdekat. Di bagian mata terdapat retina
yang berisi bentuk batang dan kerucut, berfungsi memberikan warna pada
penglihatan kodok. Lalu, ada pula iris yang berisi otot sirkular dan radial
yang berkembang baik. Iris dapat dengan cepat mengembangkan atau melakukan
kontraksi pupil untuk mengatur perubahan cahaya. Bagian atas permukaan pelupuk
mata bentuknya telah ditentukan, tetapi pada bagian bawah permukaan pelupuk
mata dibungkus dengan membran nictitans yang transparan dan berguna untuk
mempermudah lintasan pergerakan permukaan mata.
Apabila medula oblongata diambil maka kodok segera mati. Saraf spinal berpusat di otak dan terdapat sepuluh pasang yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan lain – lain.
Tubuh kodok tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang
kerjanya diluar kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan
otot jantung yang secara morfologi seperti otot lurik, namun bekerja diluar
kendali kita.
Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas :
- Otot daging lebar dan pipih,
misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang membentuk dinding
perut.
- Otot daging gilig misalnya otot
bisep (pada lengan).
- Otot daging sfingter dengan
carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat
kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi
kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri
oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan
ukuruan yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk
dimakan akan dibasahi oleh air liur. Kelenjar pencernaan yang besar adalah
hepardan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada intestinum kecuali itu
intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa
lobus dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam
fesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus
cystcus dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang merupakan saluran
gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengilmusikan
zat lemat. Bahan makanan yang merupakan sisa di dalam intestinum mjor menjadi
faeces dan selanjutnya dikeluarjkan melalui anus.
Kelenjar Pencernaan
Hati (hepar) merupakan organ yang terletak posterior dari
jantung. Terdiri dari tiga lobus, terdapat kantung empedu (vesica vellea) ada
lobus kanan hati. Hati menghasilkan cairan empedu yan dihasilkan oleh sel-sel
hati dan disimpan dalam kantung empedu melalui ductus hepaticus. Bila
diperlukan, maka empedu akan dikeluarkan dari kantung empedu melalui duscus
cysticus dan akan bermuara melalui duscus choledachus.
Pancreas (pancreas) marupakan organ yang tipis, berwarna
kuning muda dan terletak pada mesentrium yang terdapat diantara lambung dan
duodenum. Pancreas menghasilkan enzim pancreas dan dikeluarkan melalui ductus
pancreates dan dilanjutkan ke ductus choledachus dan bermuara di duodenum.
Limpa merupakan organ yang berwarna merah tua, terletak
diantara intestinum dan sebenarnya tidak termasuk kedalam system pencernaan,
tetapi ada hubungannya dengan system peredaran darah. Selain ketiga organ yang
disebutkan, masih terdapat kelenjar pencernaan yang terdapat di esophagus,
lambung dan usus, tetapi kelenjar ini hanya dapat dilihat dibawah mikroskop.
Sistem urogenitalia
Sistem uroginetalia merupakan system yang saling berkaitan,
yaitu system ekskretoris (pengeluaran) dan sistem genital (kelamin). Sedangkan system ekskretoris terdiri dari ginjal (ren), ureter
(ductus), dan kantung urine (vesica urinaria).
Ginjal adalah sepasang organ dalam yang berwarna merah
kecoklatan dan terletak pada bagian dasar rongga tubuh, disebelah kanan dan
kiri dari tulang vertebrata. Pada permukaan vential pada ren terdapat kelenjar
adrenal (grandula suprarenalis), merupakan kelenjar endokrin yang dapat
menghasilkan hormone adrenalin.
Ureter adalah mesonerfos atau ductus wolfii dan merupakan
sepasang saluran yang keluar dari tepi lateral dari ginjal, tempat lewat
urine dan akan ditampung pada kantung
urine (vesica urinaria). Khusus pada jantan digunakan juga untuk lewatnya
spermatozoa yang dihasilkann oleh testis melalui vasa diferentia kemudian
masuk kedalam ureter pada bagian bawah
dan masuk kedalam vesica urinaria. Oleh ssebab itu disebut juga sebagai ductus
urospematicus. Vesica urinaria mempunyai dinding yang tipis, terletak ventral
dari rectum dan bermuara ke kloaka.
Organ reproduksi pada kodok berbeda antara jantan dan betina.
Pada jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih –
putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya
yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran yang disebut
fasadefferensia yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat kloaka
mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis yang berfungsi untuk
penampungan sementara spermatozoa. Organ reproduksi betina terdiri atas
sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya
yang disebut mesovarium. Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum
yang masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior oviduk
membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka keluar
dari tubuh. Pada kodok terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh).
Pada “musim kawin” terjadi isyarat kawin oleh kodok jantan dan kodok betina.
Perkawinan dilakukan dengan cara kodok jantan menempel di atas punggung kodok
betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel gametnya ke luar tubuh.
Sumber :