Amphibi berarti “dua kehidupan“,
yang mengacu kepada metarmofosis banyak jenis katak. Kecebong, yang merupakan
tahapan larva dari seekor katak, umumnya adalah herbivora akuatik dengan
insang, sistem gurat sisi yang mirip dengan ikan, dan ekor panjang bersirip.
Kecebong tidak memiliki kaki dan berenang dengan cara menggeliat seperti
leluhurnya yang mirip ikan. Selama metarmofosis yang berakhir dengan “
kehidupan ke dua “, kaki berkembang, insang dan sistem gurat sisi menghilang.
Tetrapoda muda dengan paru-paru untuk bernapas, sepasang gendang telinga
eksternal dan sistem pencernaan yang diadaptasikan untuk mengkonsumsi makanan
sebagai hewan karnivora, merangkak ke tepian dan melalui kehidupan di darat (Handari,
1994).
Kelas Amphibia memiliki
ciri-ciri khusus yaitu, kulit
selalu basah dan berkelenjar, tidak bersisik luar. Memiliki dua pasang kaki
untuk berjalan dan berenang. Terdapat dua buah neres (lubang hidung sebelah
luar). Skeleton sebagian besar berupa tulang keras. Cor (Jantung) terbagi atas
tiga ruang. Otak memiliki 10 pasang nervi aranialis. Suhu tubuh tergantung pada
suhu lingkungan (Sutarno, 2001).
Amphibi merupakan kelompok hewan
dengan fase daur hidup yang berlangsung di air dan di darat. Amphibi merupakan
kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi
mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih
sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata
juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam air (disebut
membran miktans). Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada
saat masih kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas
dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan
keadaan lingkungan (poikioterm). Warna katak bermacam-macam dengan pola yang
berlainan. Hal ini disebabkan karena adanya pigmen dalam dermis, yaitu :
- Melanopora,
berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan warna hitam atau coklat
- Lipopora
berupa warna pigmen yang menyebabkan warna merah kuning
- Gaunopora
berupa warna pigmen yang menyebabkan warna biru hijau
Reproduksi amphibi berlangsung
dengan perkawinan eksternal. Tubuhnya mempunyai sistem urogenital, artinya
saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam kloaka
Amphibi dibagi menjadi 3 ordo :
- Stegoephalia
Memiliki tulang tengkorak dan
tulang pipi. Kebanyakan sudah punah dan menjadi fosil. Stegoephalia yang masih
hidup sampai sekarang yaitu Ichtyopsis (bentuk seperti cacing tanpa kaki).
- Caudata
Tubuhnya dapat dibedakan antara
kepala, leher dan ekor. Contohnya Cytobranchiadae (salamander yang masih hidup
di sungai); Hynobidae (salamander yang hidup di daratan Asia); Megalobratrachus
maximus (salamander yang biasa dimakan di Jepang).
- Anura
Tubuh terdiri atas kepala dan
leher yang menyatu. Sering tidak berleher, tidak berekor. Anggota gerak
belakang (kaki belakang) lebih besar dibandingkan dengan kaki depan. Contoh
Rana (katak), katak pohon (Polypedatidae), kintel (Microhylidae), katak besar
(Bufomarmus).
Inspectio
Membedakan bagian-bagian tubuh
sebagai berikut :
- Caput
(kepala)
a.
Rostrum (moncong) dengan rima oris (celah mulut)
b.
Nares anteriores (lubang hidung depan)
c.
Organon visus (alat penglihatan)
Bagian-bagian organon visus :
1)
Palpebra superior (pelapuk mata atas)
2)
Palpebra inferior (pelapuk mata bawah)
3)
Membrane nictitans (selaput tipis)
4)
Bulbus oculi (bola mata)
- Membrane tympani (selaput pendengaran)
- Cavum
oris
Bagian-bagian dari cavum oris
adalah:
a.
Maxilla (rahang atas)
b.
Mandibula (rahang bawah)
c.
Palatum (langit-langit)
d.
Lingua (lidah), memperhatikan bentuknya.
- Truncus
(batang badan)
- Extremitas liberae (anggota gerak bebas), terdiri atas :
- Extremitas
anterior (anggota gerak depan)
1)
Brachium (lengan atas)
2)
Antebrachium (lengan bawah)
3)
Manus (tangan)
4)
Digiti (jari)
b.
Extremitas posterior (anggota gerak belakang)
1)
Femur (paha)
2)
Crus (tungkai bawah)
3)
Pes/pedes (kaki)
4)
Digiti (jari)
5)
Membran renang
Kingdom
|
: Animalia
|
Phylum
|
: Chordata
|
Subphylum
|
: Vertebrata
|
Class
|
: Amphibia
|
Ordo
|
: Anura
|
Familia
|
: Ranidae
|
Genus
|
: Rana
|
Species
|
: Rana sp.
|
Tubuh Katak terbagi menjadi lima
bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang hidung dan telinga.
Badan (truncus) yang terdiri dari telinga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu
bagian ekor (cauda) yang memiliki bentuk bulat meruncing ke ujung. Katak
mempunyai sepasang anggota depan (extrimitas anterior) yang berjumlah empat
digiti dan sepasang anggota belakang (extrimitas posterior) yang berjumlah lima
digiti. Sistem morfologi Katak terbungkus halus dan licin, bagian kepala
terdapat rima oris yang lebar untuk pernapasan, sepasang organ visus yang
bulat. Dibelakang mata terdapat membrane timpani untuk menerima getaran suara
pada akhir tubuh terdapat kloaka yang berfungsi sebagai tempat pelepasan
faeces, urine dan sel kelamin (Tjitrosoepoma, 1993).
Alat pencernaan pada katak tediri
dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Makanan dari mulut masuk
ke dalam lambung melalui kerongkongan. Lambung memanjang dan berbelok ke
samping kiri dan berotot. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke
dalam usus. Di dalam usus makanan diserap, sisa makanan dikeluarkan melalui
kloaka. Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan,
meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang
amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara
berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1) Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk
memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa.
2)
Esofagus: berupa saluran pendek setelah rongga
mulut.
3)
Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang
bila terisi makanan menjadi lebar.
4) Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus.
5)
Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus
halus dan usus tebal.
6)
Usus halus, meliputi: duodenum. jejenum, dan
ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
7)
Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka.
8) Kloaka: merupakan muara
bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan
urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi,
terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas
lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas
berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duadenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum (Jasin, 1992),
Alat pernapasan pada katak berupa
insang, kulit, dan paru-paru. Pada berudu pernapasan dilakukan dengan insang
luar. Setelah dewasa menggunakan paru-paru berupa dinding dimana dinding ini
terdapat banyak ruang. Paru-paru berhubungan dengan udara luar melalui 2
bronkus, laring yang mengandung tali-tali volea, lalu faring dan lorong-lorong
nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang disebut
glothis. Pernapasan pada katak melalui kulit tipis yang basah untuk memudahkan
difusi gas.
Menurut Kimbal (1991), sistem
peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada
peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali
peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke
jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan diedarkan kembali
ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri,
kanan, dan ventrikel. Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah
agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium. Pertukaran O2 dan CO2
terjadi di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2. Tetapi di ventrikel terjadi
perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di dalam darah.
Alat ekskresi utama pada katak
adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang belakang, berwarna
kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang. Sistem ekskresi pada katak
disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem masih bergabung pada
kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun untuk sistem
reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak
berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati,
yaitu berupa empedu (Saktiono, 1989).
Pembuahan pada katak dilakukan di
luar tubuh. Katak jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat
ketiak si betinanya dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang katak
jantan akan memijat perut katak betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada
saat bersamaan katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa
membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina. Telur tersebut berkembang
menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian
berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang memungkinkannya hidup di
darat, sebuah proses yang dikenal metamorfosis (Radiopoertro, 1996).
Sistem urogenitalia :
1.
Katak jantan
a. Testis, sepasang bulat telur, berwarna putih
kekuningan. Terletak di atas ginjal dan berisi cadangan makanan yang digunakan
pada musim kawin. Jaringan ini menghasilkan spermatozoid yang dilindungi oleh
selaput nesopehium.
b.
Spermatozoa dikeluarkan melalui vena efferensia
melalui bagian lateral dan ren.
c. Vena efferensia. Berupa saluran halus dari
testis serta melalui nesorchium. Selanjutnya sperma dikeluarkan melalui ren dan
bermuara di ductus urospemachitus.
d. Ductus spermachitus, sepasang terletak pada
bagian lateral dan ren bermuara di kloaka. Saluran ini menyalurkan spermatozoa
dan urine ke kloaka.
e.
Vesicula seminalis, merupakan bagian caudal dari
ductus urospermachitus serta tempat penyimpanan terakhir dari spermatozoa.
2.
Katak betina
a.
Ovarium merupakan sepasang kantong yang terdiri
dari sel-sel telur dan bila banyak akan menutupi seluruh bagian abdomen serta
dilindungi oleh selaput tipis nesovarium yang dengan bantuan gerakan silia
serta otot abdomen telur, telur tersebut didorong ke depan menuju osteum tubae
yang terletak di kiri dan kanan dan merupakan pangkal dari saluran telur.
b.
Saluran telur, sepasang berliku-liku dan
berwarna putih telur yang masak dan masuk ke oviduk, dan sebelum bermuara di
kloaka akan masuk ke ovisoe (uterus).
c.
Uterus merupakan tempat penyimpanan sementara
sel telur sebelum keluar dari tubuh karena fertilisasi.
d.
Badan-badan lemak (corvus adivasum) menyerupai
daun berwarna kekuningan yang terletak di atas ginjal dan berisi cadangan
makanan yang digunakan musim kawin.
Sumber :
Handari, Susilo, dkk.1994. Anatomi Hewan. Makassar : FMIPA UNM.
Jasin. Maskoen. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi.
Sinar Wijaya : Surabaya.
Kimball, J.W. 1991. Biologi. Erlangga : Jakarta.
Radiopoertro. 1996. Zoologi. Erlangga : Jakarta.
Saktiono. 1989. Biologi. Erlangga : Jakarta.
Sutarno, Nono, dkk. 2001 .
Biologi Umum Lanjutan 1. FMIPA UNM : Makassar.
Tjitrosoepomo. 1994. Mahluk Hidup. Erlangga : jakarta