Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu
melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau
serabutnya. Jaringan otot terdiri atas susunan sel-sel yang panjang tanpa
komponen lain (Subowo, 2002).
Dellman dan Brown (1989) mengatakan bahwa sel-sel
khusus jaringan otot memiliki bangun khusus yang dikaitkan dengan aktivitas
kontraksi. Bentuknya memanjang membentuk serabut. Berdasarkan bentuk serta
bangunnya, sel otot disebut serabut otot. Tetapi serabut otot tentu berbeda
dengan serabut jaringan ikat karena serabut jaringan ikat bersifat
ekstraseluler.
Serabut otot tersusun dalam berkas, sumbunya paralel
dengan arah kontraksi. Dalam serabut otot banyak terdapat fibroprotein dalam
sarkoplasma yang mudah menyerap zat warna untuk sitoplasma (Dellman dan Brown,
1989).
Terdapat tiga jenis otot yaitu: otot polos yang
merupakan bagian kontraktil dinding alat jeroan, otot skelet (otot rangka) yang
melekat pada tubuh, berorigo dan berinsersio pada bungkul tulang, dan otot
jantung yang merupakan dinding jantung (Genneser, 1994). Dengan gambaran
mikroskopik, pada sayatan memanjang otot kerangka dan otot jantung pada
myofibrilnya terdapat garis-garis melintang yang khas sedangkan pada otot polos
tidak (Dellman dan Brown, 1989).
Peranan otot (muscle) yang utama ialah sebagai
penggerak alat tubuh lain. Hal ini disebabkan oleh sifat otot yang mampu
berkontraksi, sedangkan kontraksi dapat berlangsung bila ada rangsangan
(stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau oleh pengaruh lain. Kontraksi dapat
terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP yang terbentuk pada sel otot.
Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin dan
myosin. Interaksi dari 2 protein tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada
otot. Kedua protein ini menyusun myofilamen dari otot.
Jaringan otot menyusun 40 % hingga 50 % berat total
tubuh manusia dan tersusun atas serabut-serabut otot. 4 ciri jaringan otot
antara lain: (1) iritabilitas (peka terhadap rangsang); (2) kontraktil (mampu
memendek dan menebal); (3) relaksasi (mampu memanjang; (4) elastisitas atau
mampu kembali ke bentuk semula setelah kontraksi atau relaksasi. Melalui gerak kontraksinya, otot melakukan 3
fungsi yaitu gerak, mempertahankan bentuk dan produksi panas.
Macam Jaringan Otot
Secara histologis, ada
3 macam jaringan otot yaitu
- Jaringan otot rangka. Jaringan ini terikat dengan tulang, diatur oleh saraf sadar, selnya panjang dan berinti banyak terletak di tepi, terdapat garis-garis gelap dan terang.
- Jaringan otot jantung. Jaringan ini terletak di dinding jantung, diatur oleh saraf tidak sadar, inti 1-2 di tengah, dan terdapat garis-garis terang dan gelap
- Jaringan otot polos. Jaringan ini terletak di dinding organ-organ dalam dan pembuluh darah, diatur oleh saraf sadar, sel satu berbentuk gelendong dan berinti satu
Sumber :
Dellmann,
H.D. dan E.M. Brown (1989). Buku teks Histologi Veteriner I. 3rd Ed.
Penerjemah Jan Tambayong. Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.
Genneser,
F. (1994). Buku teks Histologi. Jilid I. Binapura Aksara. Jakarta.
Subowo.
(2002). Histologi Umum. 1st Ed. Bumi Aksara. Jakarta.