Histologi Jaringan Saraf Part 3 (Transfer Informasi)


TRANSFER INFORMASI


Neuron mengalami modifikasi untuk menimbulkan dan mengkonduksikan informasi ke seluruh tubuh dalam bentuk pesan elektrik. Hal yang sama pentingnya yaitu kemampuan neuron untuk mentransfer informasi ke organ efektor dan atau neuron.



Transfer informasi terjadi dengan 2 cara mekanisme:
  • Mekanisme transfer transmisi elektronik
  • Mekanisme transfer elektrokimia
MEKANISME TRANSMISI ELEKTRONIK

Transmisi elektronik pada jaringan syaraf terjadi pada tempat spesifik disebut efapses elektrotonic junctions atau disebut juga sinapses elektronik. Pada jaringan lain misal nexi disebut Gap junctions. Ruang yang terbentuk adalah sangat sempit sehingga tidak ada perbedaan konsentrasi ion antara kedua sel tersebut. Stimulus yang melalui efapses tidak perlu mengalami polarisasi untuk mengalirkan materi dari satu sel ke sel yang lainnya, sehingga aliran listrik dapat berjalan dengan cepat.

MEKANISME ELEKTROKIMIA

Sinapses merupakan tempat transmisi elektrokimia terjadi dan bersifat lebih umum dibandingkan dengan efapses. Aktivitas listrik pada membran sel syaraf presinaptik menyebabkan dibebaskannya substansi neurotransmiter yang melintasi ruang interseluler dan menghubungkan sisi reseptor pada membran sel post sinaptik. Persatuan antara sel neurotransmiter dengan sisi reseptor akan mengakibatkan perubahan yang dapat bersifat exitasi ataupun inhibisi. Proses pembebasan baik secara difusi maupun persatuan substansi transmiter pada sisi reseptor mengakibatkan waktu transmisi terhabat. Hambatan ini disebut Hambatan sinapses.

Ujung axon merupakan elemen membran presinaptik, sedangkan organ efektor merupakan membran postsinaptik. Kedua membran ini dipisahkan oleh ruang interseluler (celah sinaptik/synaptic cleft) yang lebarnya 6 – 20 nm dan mengandung material yang padat elektron dan filamen halus. Pada bidang membran postsinaptik terdapat penebalan yang disebabkan karena adanya filamen, dan penebalan ini disebut subsynaptic web. Pada ujung presinaptik terdapat mitokondria, neurofilamen, neurotubulus, dan vesikula sinaptik. Sitoplasma yang padat dapat ditemukan pada membran pre- maupun postsinaptik, kadang dapat juga dijumpai hanya pada salah satunya. Tidak seperti pada efapses maka sinapses kimia bersifat polar (aliran satu arah) yaitu sesalu dari membran presinapstik ke membran postsinaptik.

Bagian presinaptik axis silinder meluas membentuk bentukan seperti bola lampu atau seperti kancing baju. Perluasan pada ujung axon disebut boutons terminauuk sedangkan perluasan sepanjang axis silinder disebut boutons passage. Kedua macam perluasan ini dapat dijumpai pada axon dari serabut syaraf tak bermyelin atau pada nodus Ranvier dari serabut syaraf bermyelin.

Ujung axon dapat membentuk sinapses dengan berbagai bagian neuron lain yaitu:
  • axo-somatik
  • axo-dendritik
  • 3 axo-axonal
  • dendro-dendritik
  • somato-dendritik
  • somato-somatik
Sinapsis yang terbentuk antara sel syaraf dengan sel otot skelet disebut Junctura –neuro-muskuler.


Sumber :



Cari

Copyright Text