Ikan Lele Part 1


Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Ikan lele (Clarias batrachus) juga memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik mempunyai pigmen hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang penciuman yang terletak dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor, panjang maksimum mencapai 400 mm. Ikan lele (Clarias batrachus) memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen, organ yang merupakan membran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air.

Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Kelas
: Pisces
Subkelas
: Teleostei
Ordo
: Ostareophyci
Famili
: Claridae
Genus
: Clarias
Spesies
: Clarias batrachus

Secara morfologi dan anatomi ikan lele (Clarias batrachus) dapat dibagi menjadi 3 bagian antara lain :

  • Bagian kepala (cepal), Lele memiliki kepala yang panjang, hampir mencapai seperempat dari panjang tubuhnya. Kepala lele pipih ke bawah (depressed). Bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat. Tulang pelat ini membentuk ruangan rongga di atas insang. Di ruangan inilah terdapat alat pernapasan tambahan lele berupa labirin. Kemudian mulut lele terletak pada ujung moncong (terminal) dengan dihiasi 4 sungut (kumis). Mulut lele dilengkapi gigi, gigi nyata, atau hanya berupa permukaan kasar di mulut bagian depan. Lele juga memiliki empat pasang sungut yang terletak di sekitar mulut. Sepasang sungut hidung, sepasang sungut mandibular luar, sepasang sungut mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar. Ikan ini mempunyai alat olfaktori didekat sungut yang berfungsi untuk perabaan dan penciuman serta penglihatan lele yang kurang berfungsi baik. Mata lele berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas. Matanya latero-lateral atau di permukaan dorsal tubuh yang dapat mengenali warna. Untuk memfokuskan pandangan, lensa mata dapat bergerak keluar-masuk. Ikan lele (Clarias batrachus) memiliki sepasang lubang hidung (nostrils) yang terdapat pada bagian anterior. Nostrils tersebut berfungsi mendeteksi bau dan sangat sensitif,

  • Badan (abdomen). Ikan lele (Clarias batrachus) mempunyai bentuk badan yang berbeda dengan jenis ikan lainnya, seperti tawes, mas, ataupun gurami. Ikan lele (Clarias batrachus) mempunyai bentuk tubuh memanjang, agak bulat, dan tidak bersisik. Warna tubuhnya kelabu sampai hitam. Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai potongan membulat. Sementara itu, bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih ke samping (compressed). Dengan demikian, ada tiga bentuk potongan melintang pada ikan lele, yaitu pipih ke bawah, bulat, dan pipih ke samping dan

  • Ekor (caudal). Sirip ekor lele membulat dan tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip ekor berfungsi untuk bergerak maju. Sementara itu, sirip perut membulat dan panjangnya mencapai sirip anal. Sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut patil. Selain untuk membela diri dari pengaruh luar yang mengganggunya, patil ini juga digunakan ikan lele (Clarias batrachus) untuk melompat keluar dari air dan melarikan diri. Dengan menggunakan patil, lele dapat berjalan di darat tanpa air cukup lama dan cukup jauh.
Seksualitas Ikan Lele

Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma,sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. Sifat seksual primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina.

Seksual dichromatisme adalah suatu cara untuk membedakan suatu individu ikan merupakan ikan jantan atau betina berdasarkan warna yang dimiliki tubuh dan organ pelengkap lainnya, pada umumnya ikan jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina. Sedangkan seksual dimorphisme adalah suatu cara untuk membedakan suatu ikan jantan atau betina berdasarkan morphometrik yang dimiliki seperti ukuran tubuh atau bentuk sirip punggung. Beberapa jenis ikan juga memiliki dua alat kelamin pada tubuhnya yang sering disebut dengan ikan hermafrodit. Ikan hermafrodit dibagi menjadi tiga bagian yaitu hermafrodit sinkroni, hermafrodit protandri, dan hermafrodit protogini. Hermafrodit sinkroni yaitu apabila di dalam gonad individu terdapat sel sex betina dan sel sex jantan yang dapat masak bersama-sama, misalnya pada ikan famili Serranidae. Hermafrodit protandri yaitu ikan yang dalam tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina, misalnya pada Ikan Kakap (Lates calcarifer). Sedangkan ikan hermafrodit protogini yaitu ikan yang dalam tubuhnya mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase betina ke fase jantan, misalnya pada ikan belut sawah (Monopterus albus). Selain hermafroditisme, pada ikan juga terdapat Gonokhorisme, yaitu kondisi seksual berganda dimana pada ikan bertahap juvenile gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan dan betinanya. Gonad tersebut akan berkembang sebagian menjadi ovarium dan sebagian lagi menjadi testes tapi tidak terjadi masa diferensiasi atau intersex yang spontan. Misalnya pada ikan Anguila anguila dan Salmo gairdneri irideus adalah gonokhoris yang tidak berdeferensiasi. Faktor yang mempengaruhi komponen reproduksi atau kematangan gonad diantaranya umur dan fisiologi induk ikan itu sendiri. Secara umum spesies ikan dari ukuran ,maksimum terkecil dan mempunyai siklus hidup yang pendek, mencapai kematangan gonad pada usia lebih muda dari pada spesies ikan maksimum besar. Pada proses reproduksi sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad, gonad semakin bertambah berat diimbangi dengan bertambah ukurannya. Perkembangan gonad ikan secara garis besar dibagi atas dua tahap perkembangan utama yaitu pertumbuhan gonad sehingga ikan mencapai tingkat dewasa kelamin (sexually mature) dan tahap pematangan produk seksual/gamet.

·         Ciri-ciri induk lele jantan:
-          Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.
-          Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.
-    Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
-          Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng(depress).
-          Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk ikan lele betina.
-          Bila bagian perut di stripping secara manual dari perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa-mani).
-          Kulit lebih halus dibanding induk ikan lele betina.

·         Ciri-ciri induk lele betina
-          Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.
-          Warna kulit dada agak terang.
-      Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubang- nya agak lebar dan terletak di belakang anus.
-          Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
-          Perutnya lebih gembung dan lunak.
-   Bila bagian perut di stripping secara manual dari bagian perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).

Kematangan Gonad Ikan Lele

Ikan lele (Clarias batrachus) pertama kali matang kelamin pada umur satu tahun dengan ukuran panjang tubuh sekitar 20 cm dan ukuran berat tubuh 100 sampai 200 gram. Gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya. Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi. Sedangkan organ – organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus.

Ciri induk ikan betina yang telah matang gonad dapat dilihat dari bentuk perut yang membesar sangat lembut, dapat juga dengan mengurut perut ikan tersebut. Bila telur yang keluar secara pengurutan berbentuk bulat utuh, berwarna agak kecoklatan atau hijau kekuningan maka induk dalam kondisi siap pijah. Pada gonad ikan jantan dapat dilihat dari papilla genitalnya yang terletak dibelakang dan mendekati sirip anus, berwarna merah, meruncing dan menyebar kearah pangkalan, makan ikan tersebut telah matang kelamin.

Sumber :




Cari

Copyright Text