Terumbu karang adalah karang yang
terbentuk dari kalsium karbonat koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme
miskroskopis yang bernama zooxanthellae.
Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem
ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem
yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Biasanya tumbuh di dekat pantai di daerah tropis dengan temperatur sekitar
21-30 ⁰C. Terumbu karang juga dapat diartikan sekumpulan hewan
karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut
zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa
yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu
Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara
asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.
Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa mm saja per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam.
Terdapat ribuan spesies yang hidup di kawasan terumbu karang. Namun hanya sebagian yang menghasilkan kalsium karbonat pembentuk terumbu. Organisme pembentuk terumbu yang terpenting adalah hewan karang.
Diperkirakan, luas terumbu karang di
dunia mencapai 284,300 km2. Terumbu karang dan ekosistem lain yang terkait,
seperti padang lamun, rumput laut dan mangove adalah ekosistem laut terkaya di
dunia. Indonesia mempunyai sekitar 18% terumbu karang dunia, dengan
keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (dengan lebih dari 18% terumbu karang
dunia, serta lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis
Moluska, dan 1500 jenis udang-udangan). Terumbu karang di Indonesia memberikan
keuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun. Nilai keseluruhan pelayanan
dan sumber dayanya sendiri diperkirakan mencapai setidaknya US$ 61,9
milyar/tahun.
Karang adalah bentukan hewan kecil
yang hidup dalam semacam cawan yang terbentuk dari kalsium karbonat (lihat
gambar) yang biasa disebut polip karang. Jutaan polip-polip ini membentuk
struktur dasar dari terumbu karang.
Hewan karang hidup bersimbiosa dengan alga bersel satu yang disebut zooxanthellae. Zooxanthellae merupakan jenis alga dinoflagelata berwana coklat dan kuning, yang dinyatakan sebagai Symbiodinium microadriaticum. Alga ini juga hidup bersimbiosis dengan hewan-hewan lain di terumbu karang, seperti, kima raksasa (Tridacna spp), anemon laut dan coelentrata lainnya.
Hewan karang mempunyai tentakel (tangan-tangan) untuk menangkap plankton sebagai sumber makanannya, Namun, sumber nutrisi utama hewan karang sebenarnya berasal dari proses fotosintesa zooxanthellae (hampir 98%). Selain itu, zooxanthellae memberi warna pada hewan karang yang sebenarnya hampir transparan. Sebagai timbal balik, karang menyediakan tempat tinggal dan berlindung bagi sang alga.
Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.
Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik beserta ekosistem yang menyertainya yang secara aktif membentuk sedimen kalsium karbonat akibat aktivitas biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut. Bagi ahli geologi, terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh komunitas koral.
Dalam peristilahan 'terumbu karang', "karang" yang dimaksud adalah koral, sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu. Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar dihasilkan koral. Kerangka karang mengalami erosi dan terakumulasi menempel di dasar terumbu.
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk karang.
Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3°C di atas suhu normal.
Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat sekitar di atas 20°C. Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi cahaya oleh terumbu karang.
Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang terletak pada bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan juga melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, oksigen-oksigen hasil fotosintesis yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya. Hewan karang sebagai pembangun utama terumbu adalah organisme laut yang efisien karena mampu tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien (oligotrofik).
Penyebaran Terumbu Karang
Sebagian besar terumbu karang dunia (55%) terdapat Indonesia, Pilipina, Australia Utara dan Kepulauan Pasifik, 30% di Lautan Hindia dan Laut Merah. 14% di Karibia dan 1% di Atlantik Utara.
Terumbu karang Indonesia yang mencapai 60.000 km2 luasnya, sebagian besar berada di Indonesia bagian tengah, Sulawesi, Bali dan Lombok, Irian Jaya, Pulau Jawa, Kepulauan Riau dan pantai Barat Sumatera.
Fungsi Terumbu karang
- Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
- Pelindung ekosistem pantai. Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya.
- Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
- Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitia. Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahui ‘misteri’ laut tersebut.
- Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup di laut. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir untuk lautan. Karenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul di sini untuk mencari makan, memijah, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi manusia, ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang.
- Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah seperti kima raksasa dan penyu laut.
- Sumber obat-obatan. Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai manusia.
- Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan magrove.
- Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 – 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
- Keindahan terumbu karang sangat potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertamba. Selain itu objek wisata terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun.
- Mempunyai nilai spiritual. Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang sangat penting, Laut yang terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.
- Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia
Klasifikasi
Berdasarkan
kemampuan memproduksi kapur
· Karang hermatipik
Karang hermatifik adalah karang yang dapat membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis.
Karang hermatipik bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis algae uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis, zooxanthellae menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida untuk keperluan hidup zooxanthellae. Hasil samping dari aktivitas ini adalah endapan kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri ini akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang karang.
Karang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu perpaduan antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya selalu bersifat Fototropik positif. Umumnya jenis karang ini hidup di perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya matahari masih sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara 25-32 °C.
· Karang ahermatipik
Karang ahermatipik tidak menghasilkan terumbu dan ini merupakan kelompok yang tersebar luas diseluruh dunia.
Berdasarkan bentuk dan tempat tumbuh
· Terumbu (reef)
Endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain, seperti alga berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan Mollusca. Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang masuh hidup)di laut dangkal.
· Karang (koral)
Disebut juga karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3.[8] Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium polip. Dalam proses pembentukan terumbu karang maka karang batu (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting atau hewan karang pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.
· Karang terumbu
Pembangun utama
struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik (hermatypic
coral) atau karang yang menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang
lunak yang tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang
merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.
·
Terumbu
karang
Ekosistem di dasar laut
tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya
jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang
hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata,
Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di
perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan jenis-jenis nekton.
Berdasarkan letak
Berdasarkan letak
·
Terumbu
karang tepi
Terumbu karang tepi
atau karang penerus atau fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling
sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah
tropis. Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari
pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan
pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses
perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada
pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh:
Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
·
Terumbu
karang penghalang
Secara umum, terumbu
karang penghalang atau barrier reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja
jenis ini hidup lebih jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak
sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman
hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan
yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di
sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang
terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde
(Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).
·
Terumbu
karang cincin
Terumbu karang cincin
atau attols merupakan terumbu karang yang berbentuk cincin dan berukuran sangat
besar menyerupai pulau. Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra
Atlantik. Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari
pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan
daratan.
·
Terumbu
karang datar
Terumbu karang datar
atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut juga sebagai pulau
datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan
dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan pulau datar. Umumnya
pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman
relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu
(Aceh)
Berdasarkan
zonasi
·
Terumbu
yang menghadap angin
Terumbu yang menghadap
angin (dalam bahasa Inggris: Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap
arah datangnya angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke
arah laut lepas. Di lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada kedalaman
sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. Namun, pada
kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu yang memiliki
kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.
Mengarah ke dataran
pulau atau gosong terumbu, di bagian atas teras terumbu terdapat penutupan alga
koralin yang cukup luas di punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang
yang kuat. Daerah ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya zona windward
diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.
·
Terumbu
yang membelakangi angin
Terumbu yang
membelakangi angin (Leeward reef) merupakan sisi yang membelakangi arah
datangnya angin. Zona ini umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih
sempit daripada windward reef dan memiliki bentangan goba (lagoon) yang cukup
lebar. Kedalaman goba biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang
ideal untuk pertumbuhan karang karena kombinasi faktor gelombang dan sirkulasi
air yang lemah serta sedimentasi yang lebih besar.
Terdapat pula dua jenis terumbu
karang yaitu terumbu karang keras (hard
coral) dan terumbu karang lunak (soft coral). Terumbu karang keras (seperti
brain coral dan elkhorn coral) merupakan karang batu kapur yang keras yang
membentuk terumbu karang. Terumbu karang lunak (seperti sea fingers dan sea whips)
tidak membentuk karang. Terdapat beberapa tipe terumbu karang yaitu terumbu
karang yang tumbuh di sepanjang pantai di continental
shelf yang biasa disebut sebagai fringing
reef, terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tapi agak lebih jauh ke
luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut sebagai barrier reef dan terumbu karang yang
menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atoll.
Sumber :