Tipe - Tipe Fosil

Fossil merupakan salah satu bentuk sejarah yang berupa sisa yang terawetkan dari makhluk hidup yang dulu pernah hidup di bumi ini. Fossil dapat berupa sisa tulang/kerangka, dapat berupa batang pohon yang mengeras seperti batu, dan makhluk – makhluk kecil atau lunak yang terawetkan pada suatu cairan/getah yang mengeras akibat mungkin makhluk tersebut tenggelam dalam cairan tersebut. Umur dari fossil-fossil ini dapat hingga berjuta-juta tahun, tergantung dari fossil ini terawetkan pada lapisan geologis mana seperti saat hewan tersebut dahulu masih hidup. Fossil-fossil ini dapat dipelajari melalui ilmu yang dinamakan dengan Palaentologi.

Secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1.     Organisme harus memiliki bagian keras (cangkang, tulang, gigi, jaringan kayu), namun adanya bagian keras tidak mutlak karena pada kejadian tertentu bagian lunak pun dapat menjadi fosil.
2.      Organisme harus terhindar dari kehancuran setelah mati. Apabila bagian tubuh dari bagian organisme tersebut hancur, membusuk maka organisme tersebut tidak akan menjadi fosil.
3.     Organisme harus segera terkubur oleh material yang dapat mencegah terjadinya pembusukan. Jenis material yang mengubur suatu organisme tergantung dari tempat organisme itu hidup.
4.      Fosil harus terawetkan secara alamiah bukan oleh produk kecerdasan manusia
5.     Pada umumnya terekam dalam batuan sedimen. Karena berdasarkan proses pembentukan batuan, akan sangat sulit bagi fosil untuk dapat bertahan pada batuan selain pada pengendapan batuan sedimen.
6.      Berumur lebih dari 10.000 tahun.Fosil index merupakan fosil yang baik untuk digunakan sebagai penciri waktu geologi tertentu dan sangat penting untuk korelasi stratigrafi.

Syarat-syarat fosil menjadi fosil index adalah :
1.         Mudah dikenali
2.         Berjumlah banyak
3.         Penyebaran geografis luas
4.      Kisaran hidup yang pendekContoh dari fosil index adalah Trilobita, Brachiopoda, Crinoid, Koral rugosa dan Tabulata.

Terdapat berbagai tipe fosil yang ada di dunia ini. Tipe-tipe fosil ini adalah tipe dasar fosil yang telah dipelajari dan telah ditemukan oleh para peneliti paleontologist.

Tipe Fosil Dari Organismenya Sendiri

1.     Pengawetan Bagian Lunak OrganismeProses pengawetan tipe fosil seperti ini sangat jarang dijumpai dan terjadi pada kondisi yang sangat khusus. Organisme harus terkubur dalam suatu medium contohnya getah, tanah beku yang dapat melindungi tubuh lunaknya dari pembusukan. Contohnya : fosil serangga yang terjebak dalam amber, fosil Mammoth di tanah beku Alaska dan Siberia.
2.      Pengawetan Bagian Keras Dari OrganismeProses pengawetan fosil diaman bagian keras organisme harus tersusun atas mineral-mineral ayng tahan / resisten terhadap proses pelapukan dan reaksi kimia, sehingga memungkinkan terbentuknya fosil.

·    Fosil yang bersifat karbonatan : fosil yang tersusun atas kalsium karbonat misalnya cangkang, kerang, siput, dan koral. Banyak diantara mereka yang terawetkan dalam bentuk aslinya.
·      Fosil yang bersifat fosfatan : fosil yang tersusun atas kalsium fosfat misalnya pada gigi, gading, dan beberapa rangka luar suatu organisme. Senyawa ini sangat bagus untuk pengawetan sehingga banyak yang menjadi fosil yang bagus
·   Fosil yang bersifat silikatan : fosil yang tersusun atas senyawa silikat seperti pada golongan plankton.
·     Fosil yang bersifat khitinan : fosil yang tersusun atas senyawa khitin biasanya terdapat pada ke -rangka luar organisme golongan arthropoda.

Tipe Fosil Bagian Keras yang Mengalami Perubahan

1.  Karbonisasi : dikenal dengan proses destilasi dimana zat organik pada organisme mengalami pembusukan perlahan-lahan setelah terkubur, kemudian kehilangan gas dan cairannya, sehingga yang tertinggal hanya lapisan karbon
2.    Petrifikasi / Pemineralisasi : terjadi apabila airtanah mengandung mineral menyusup ke dalam body fosil melalui pori-pori dan mengendapkan mineral sehingga sisaorganisme bertambah berat dan resisten terhadap pelapukan. Permineralisasi jika yang diendapkan hanya satu jenis mineral, dan petrifikasi jika yang diendapkan bermacam-macam mineral.
3.    Penggantian / ReplacementProses dimana bagian keras dari organisme hilang / larut leh airtanah, sehingga yang tertinggal hanya rongga, kemudian diikuti pengendapan senyawa lain sehingga mempunyai struktur dan bentuk yang sama dengan aslinya, tetapi komposisinya telah berubah. Contoh : Silicified Wood.

Tipe Fosil yang Merupakan Sisa-Sisa Aktifitasnya

·         Pengawetan Tapak, Jejak, Sisa Organisme
o   Mold : terbentuk apabila cangkang suatu organisme menekan sedimen yang belum membatu, kemudian meninggalkan cetakan bagian cangkang yang menekan sedimen tersebut.
o   Cast : Apabila mold tersebut terisi material sedimen. Terbagi atas internal cast dan external cast. Internal cast menunjukkan karakteristik bentuk cetakan bagian dalam. External cast menunjukkan karakteristik cetakan bagian luar.
o       Track : sisa organisme yang berupa tapak kaki. Dengan adanya jejak kaki ini kita dapat mengetahui kebiasaan hidup dari organise tersebut.
o        Trail : sisa organisme yang berupa jejak yang berupa alur-alur pergerakan organisme.
o       Burrow : sisa aktifitas organisme yang berupa galian. Burrow menunjukkan bukti bahwa kehidupan suatu organisme didalam tanah dimana organisme tersebut menggali lubang.
o    Coprolite : adalah sisa organisme yang berupa kotoran hewan. Erat kaitannya dengan bentuk anatomi dari pencernaan serta jenis makanan yang sering dimakan.
o     Gastrolith : bautan halus, berbentuk well rounded yang terdapat pada perut organisme yang berguna untuk membantu pencernaan biasanya pada beberapa golongan reptile.

Sumber :



Cari

Copyright Text