Serabut
Jaringan Ikat
Dalam jaringan ikat
terdapat 3 jenis serabut, yakni serabut kolagen, serabut elastin, dan
serabut retikuler. Ketiga jenis serabut ini dibedakan berdasarkan penampilan
dan sifat kimianya. Semua serabut merupakan protein.
- Serabut
Kolagen,
Terdapat pada semua
jenis jaringan ikat. Terdiri atas protein kolagen. Pada keadaan segar berwarna
putih. Diameternya berkisar antara 1-12 mikron. Beberapa serabut bergabung
menjadi berkas serabut yang lebih besar. Dalam keadaan segar bersifat
lunak, dan sangat kuat. Susunan serabut kolagen bergelombang, karenannya
bersifat lentur.
Benang serabut kolagen
yang paling halus yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya adalah fibril
dengan tebal kurang lebih 0,3 sampai 0,5 µm. Selanjutnya fibril ini disusun
oleh satuan serabut yang lebih kecil yang disebut miofibril dengan diameter 45
sampai 100nm. Miofibril ini hanya terlihat dengan mikroskop elekron dan tampak
mempunyai garis melintang khas dengan periodisitas 67 nm.
Serabut kolagen
memiliki daya tahan tarik tinggi. Serabut kolagen dijumpai pada tendon,
ligamen, kapsula, dll. Serabut ini bening dan terlihat garis memanjang. Bila
kolagen direbus akan menghasilkan gelatin. Serabut kolagen dapat dicerna oleh
pepsin dan enzim kolagenase. Paling tidak telah dikenal 2 jenis serabut kolagen
dengan variasi pada urutan asam amino dari rantai α (alfa). Dari 20 jenis
tersebut, ada 6 tipe kolagen yang yang paling utama dan secara genetik
berbeda. Keenam tipe kolagen tersebut adalah :
- Tipe
I: tipe kolegen yang paling banyak ditenukan. Terdapat pada jaringan
ikat dewasa, tulang, gigi dan sementum
- Tipe
II: kolagen tipe ini dibentuk oleh kondroblas dan merupakan unsur utama
penyusun matriks tulang rawan. Kolagen ini ditemukan pada kartilago
hyalin dan elastik
- Tipe
III: Kolagen ini ditemukan pada awal perkembangan beberapa jenis jaringan
ikat. Pada keadaan dewasa kolagen ini terdapat pada jaringan retikuler
- Tipe
IV: terdapat pada lamina densa pada lamina basalis dan diperkirakan
merupakan hasil sel-sel yang langsung berhubungan engan lamina tersebut
- Tipe
V: terdapat pada plasenta, dan berhubungan dengan kolagen tipe I
- Tipe VI: terdapat pada basal lamina
- Serabut
Elastin
Serabut elastin
terlihat sebagai pita pipih atau benang silindris panjang dan sangat elastis.
Daya elastisitas ini disebabkan karena serabut elastin mengandung protein
elastin. Elastin merupakan material amorf yang kandungan utamanya adalah asam
amino glysin dan prolin. Serat elastin tidak terpengaruh oleh air panas atau
dingin atau larutan asam dan alkali. Tertapi dapat dicerna secara enzymatik
oleh enzym elastase pankreas. Ukurannya antara 1-4 mikrometer. Lazimnya
bercabang dan membentuk jalinan. Dalam keadaan segar, serabut elastin
berwarna kekuning-kuningan. Dengan pengecatan HE serabut elastin berwarna merah
jambu. Terdapat pada organ yang memerlukan daya elastisitas ,yaitu daun telinga,
pita suara, trakea, ligamentum nukhe, kulit dan pembuluh arteri.
Gambar : Serabut
Elastin
- Serabut
Retikuler
Serat retikuler adalah
serat kolagen yang sangat halus tersusun membentuk suatu kerangkan penyokong
seperti jala atau retikulum. Serabut retikuler terdiri atas fibril kolagen
(kolagen tipe III) yang dibalut oleh proteoglikan dan glikoprotein. Akan
tampak bila dicat dengan garam perak. Bentuknya lembut dan membentuk jalinan.
Ditemukan pada kapiler, serabut otot, serabut saraf, jaringan lemak dan
hepatosit.
Karakter
umum jaringan ikat antara lain:
- Banyak
dijumpai pada tubuh.
- Sel
dari jaringan ikat tidak tersusun berdekatan, tapi dihubungkan oleh
matriks
- Matriks
merupakan penyusun dasar jaringan ikat yang terbuat dari serat protein
yang susunannya beragam dan komposisi yang bervariasi.
- Komposisi
matriks menentukan macam dan karakter jaringan ikat dari fluid hingga
keras.
- Macam-macam
sel jaringan ikat.
o
Fibroblas yang mensintesis serat protein
untuk membentuk matrik
o Sel tiang yang biasanya terdapat di
dekat pembuluh darah dan menghasilkan heparin yang mencegah darah membeku.
o
Makrofag yang berperan sebagai sistem
kekebalan tubuh.
Ada 8 macam jaringan
ikat, yaitu Jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak,
jaringan retikuler, jaringan elastis, Darah, Kartilago, Tulang.
- Jaringan
ikat longgar disebut jaringan areolar. Jaringan ini tipis, lunak yang
mengandung banyak serat kolagen dan elastis pada matriks yang menyerupai
jely.
- Jaringan
ikat fibrosa ada dua variasi yaitu jaringa ikat fibrosa padat teratur dan
mengikat serabut kolagen yang ditemppatkan di matriks. JAringan ini
membentuk tendon dan ligaent tubuh. Yang kedua adalah jaringan ikat
fibrosa padat tidak teratur, jaringan ini dapat dijumpai pada dermis kulit
dimana serat penyususnnya atersusun lebih acak.
- Jaringan
ikat retikuler banyak mengandung banyak serabut retikuler. Jaringan ini
mendukung dinding organ yang lunak seperti liver dan limpa.
- Jaringan
ikat elastis tersusun dari serabut yang mendukung karakter elastis,
sehingga mendukung untuk meregang dan bisa dijumpai pada dinding arteri.
- jaringan
ikat lemak dikenal sebagai lemak. Jaringan ini berhubungan dengan jaringan
ikat longga dan menyimpan energi dan bantalan untuk melindungi organ.
Nuklei dari lemak umumnya terdorong ke bagian tepi karena efek dari
penyimpanan lemak di dalam sel
- Jaringan
darah memiliki matrik yang disebut dengan plasma. Elemen yang dibentuk
oleh jaringan ini adalah sel darah putih, sel darah merah dan keping
darah.
- Jaringan kartilago matriksnya semi-keras, selnya dsebeut kondrosit yang terdapat di dalam “danau” yang disebut lakuna. Jaringan ini ada 3 macam. Yaitu :
- Kartilago
Hialin: matriknya jernih karena serabut kolagennya tidak terlihat. Hialin
ditemukan pada hidung, anatara ujung tlang rusuk dan tulang dada, dan
cincin-cincin trakea
- Kartilago
Elastis: memiliki kenampakan yang berantakan karena tersusun oleh serabut
elastis pada matriks. Kartilago elastis mendukung bentuktelinga dan
membentuk bagian dari laring.
- Kartilagi Fibrosa: sangat keras dan mengandung banyak serat kolagen. dapat dijumpai pada diskus intervertebralis.
- Tulang
juga merupakan jaringan ikat, tulang dibuat oleh sel-sel tulang yang
disebut osteosit. matriknya keras dan kaku karena banyak serabut kolagen
dan depsisi garam mineral anorganik seperti kalsium karbonat dan kalsium
fosfat. Osteon adalah bentuk unit dasar tulang keras. Sel tulang menempati
rongga yang disebut lakuna. pada kenampakan mikroskopis nampak berupa
lingkaran-lingkaran konsentris.