Histologi Otot Part 4 (Jaringan Otot Jantung)


Miokardium (Myocardium) jantung vertebrata tingkat tinggi terdiri dari serabut otot jantung yang berhubungan satu dengan yang lain membentuk jalinan. Semula otot jantung dianggap sebagai peralihan antara otot polos dan otot kerangka. Yang jelas bahwa otot jantung tergolong otot bergaris melintang yang satuannya disebut “serabut “. Bangun otot jantung dan otot kerangka tidak sama dalam beberapa asfek. Hubungan otot jantung melalui discus interkalatus cukup kuat sehingga sulit dilakukan tepsing untuk memperoleh satu serabut secara terpisah. Pada otot kerangka maupun otot polos hal ini masih mungkin dilakukan.

Penelitian dengan mikroskup cahaya menunjukkan bahwa otot jantung memiliki serabut yang bercabang, yang berhubungan satu dengan yang lain melalui ujungnya. Hubungan mana sangat kuat sehingga memberikan asfek sebagai sinsisium, dan pada endomisium banyak pembuluh darah. Diameter serabut kira-kira 10-14µ pada hewan dewasa dan 5-8µ pada yang baru lahir. Pada keadaan patologik misalnya hipertropi jantung diameter dapat meningkat sampai 20µ. Panjangnya sulit diukur.

Penelitian dengan mikroskop elektron, bentuk sinsisium tidak tampak, tetapi hubungan antara serabut (sel) dapat dipelajari dengan cukup jelas. Pada discus interkalatus terdapat desmosoma, zonula okludens, zonula adherens. Yang terakhir ini sebenarnya tidak membentuk zona secara jelas hanya berupa daerah yang tidak teratur.

Bangun Histologi

Seperti halnya dengan otot polos dan kerangka, otot jantung memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

·         Sarkolema

Keadaannya hampir mirip dengan sarkolema otot kerangka, dinding luarnya mirip membran basal dengan fibril retikuler yang dapat terus berhubungan dengan tendon (chorda tendinae) atau katup jantung. Dibagian lain berhubungan langsung dengan endomisium. Sel-sel yang dijumpai pada otot jantung: serabut otot (miosit), sel endotel, perisit, dan fibroblast

·         Sarkoplasma

Pada garis besar hampir mirip dengan otot kerangka, hanya saja otot jantung relative memiliki sarkoplasma lebih banyak, terutama di sekitar inti yang terletak di tengah. Mitokondria, lipid, lipofuksin dan glikogen banyak terdapat pada sarkoplasma di sekitar inti. Garis-garis melintang hampir mirip dengan otot kerangka, meskipun susunan miofilamen tersusun secara acak. Sistem T cukup jelas pada otot jantung berbentuk invaginasi tubuler dari plasmalema dan lamina basalis di daerah cakram Z. Sistem T berperan dalam pertukaran metabolik dan transmisi impuls.

Sarkoplasmik reticulum tidak sesubur pada otot kerangka, beberapa dianataranya berhubungan dengan system T.

·         Inti

Berbeda dengan otot kerangka, pada otot jantung inti terdapat di tengah.

Diskus Interkalatus

Berupa penebalan di daerah cakram Z, yang sebenarnya adalah daerah hubungan antara serabut otot jantung. Tebalnya dapat mencapai 0,5µ berbentuk tangga. Penelitian dengan mikroskup elektron menunjukkan adanya bentuk mirip desmosoma, zonula okluden, zonula aderen, meskipun yang terakhir ini bentuknya tidak teratur. Pada desmosoma, miofilamen berakhir pada lapis protein permukaan serabut (myofilamentous incertion plaques). Di daerah melintang terdapat pula penyatuan antara selaput luar berbentuk macula occludens. Bentuk ini nampak pula di daerah memanjang disebut “fasciae occludentes”. Daerah ini diduga berperan didalam transmisi impuls dari satu serabut ke serabut yang lain.

Serabut Purkinje

Pada jantung selain terdapat otot untuk kontraksi terdapat pula bentuk modifikasi yang berfungsi sebagai pengatur rangsangan (stimulus) ke seluruh penjuru jantung, yang dikenal sebagai “serabut purkinje”. Secara histologik dapat dibedakan dengan otot jantung biasa sebagai berikut:
·         Diameter serabut purkinje lebih besar dari otot jantung.
·         Miofibril jauh lebih sedikit dan tersusun di bagian tepi sejajar dan agak mengulir. Pada batas serabut tampak lebih jelas. Bentuk garis melintang tidak jelas pada serabut purkinje.
·         Inti lebih besar dan pucat. Dalam satu serabut sering terdapat 2 inti berdampingan.

Serabut purkinje menyusun diri dalam berkas, dengan ruang Ebert-Bellajev dibagian tepi serabut. Secara elektron mikroskopis struktur discus interkalatus tidak jelas pada otot jantung biasa, sebab ujungnya berhubungan dengan otot jantung biasa. Di daerah ini perubahan bentuk berlangsung secara bertahap.

Daya regenerasi otot jantung sangat sedikit, jadi persembuhan luka selalu diikuti dengan terjadinya parut (scar). Yang perlu dicatat bahwa ada teori yang mengatakan bahwa sejumlah serabut (sel) otot jantung semenjak lahir tetap. Pertumbuhan organ jantung sebenarnya hanya panambahan diameter serta panjang yang dibarengi dengan penambahan endomisium. Jadi jumlah serabut tidak bertambah. Keadaan serupa terjadi pada kasus hipertropi jantung yang bersifat patologik. Ekstrak jantung embrio diduga dapat menaikkan daya regenerasi otot jantung yang rusak karena trauma.

Ciri khas otot jantung yaitu: 
  • Sel-selnya bercabang-cabang
  • Pada sel ada garis-garis gelap dan terang  seperti otot rangka.
  • Pada sel terdapat garis-garis transversal yang  gelap, dinamakan diskus interkalaris
  • Inti sel 1-2 dan terletak di tengah.
  • Jaringan otot jantung terdapat pada dinding jantung.


 Gambar 4.  Irisan membujur jaringan otot jantung

Pada jantung ada 3 hubungan khusus pada diskus interkalaris yaitu:

·         Fascia adherens
tempat perlekatan filamen aktin pada sarkomer terminal,
·         Maskula adherens
mempersatukan otot jantung agar tidak terpisah pada saat kontraksi terus menerus (hubungan antar sarkomer),
·         Gap junction
kontinuitas ionik di antara sel-sel yang berdekatan.

Regenerasi otot jantung

Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda-tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera. Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan suatu jaringan parut.

Histogenesis otot jantung

Dapat diikuti sejak embrio sebagai perkembangan dari splanchnopleura yang terdapat diluar endotil primordium jantung. Sejak awalnya telah terbentuk struktur desmososm antar sel-sel otot. Terbentuknya sel otot jantung definitif yaitu pada saat pembuluh darah bersama jaringan pengikat menembus endotil jantung.

Sumber :



Cari

Copyright Text