Dalam beberapa tahun ke depan, ponsel dan tablet PC bisa dilipat layaknya kertas dan bisa disimpan dalam saku. Saat ini, prototipe perangkat ini sudah ada.
Direktur Human Media Lab Roel Vertegaal di Queen’s University akan memamerkan prototipe perangkat yang diberi nama PaperPhone itu di konferensi Association of Computing Machinery’s Computer Human Interaction di Vancouver pekan depan.
“Ini masa depan. Semuanya akan tampak dan terasa seperti ini lima tahun mendatang,” katanya. Komputer ini tampak, terasa dan beroperasi seperti kertas kecil yang interaktif, lanjutnya. “Anda bisa berinteraksi dengan cara melipatnya guna mengubahnya menjadi ponsel atau lembaran ‘kertas’ untuk menulis dengan pulpen”.
Tampilan PaperPhone merupakan layar tipis fleksibel berukuran 3,7 inci. Ketika dokumen bisa disimpan di layar yang lebih besar, kantor-kantor tak akan lagi membutuhkan kertas atau printer, ungkap Vertegaal.
“Kantor tanpa kertas segera terwujud. Semuanya bisa disimpan secara digital dan Anda bisa menumpuk perangkat ini layaknya kertas biasa atau meletakkannya di sekitar meja,” imbuhnya.
Selain itu dengan terciptanya teknologi seperti ini dapat mengurangi jumlah penebangan hutan untuk pembuatan kertas. Industri kertas akan tersaingi oleh adanya teknologi ini. Namun, seiring meningkatnya pemanasan global di bumi ini, orang di dunia ini akan semakin sadar jika tidak dilakukan tindakan pencegahan terus – menerus dapat menimbulkan kanaikan suhu bumi yang tidak terkendali. Jika hal tersebut terus terjadi pencairan es di kutub semakin besar. Dan hal tersebut akan berdampak pada kenaikan volume air di dunia yang dapat menyebabkan tenggelamnya pulau – pulau di berbagai belahan dunia.
Studi film komputer tipis yang bisa dibengkokkan ini akan diterbitkan di konferensi itu. Selain ponsel kertas, Vertegaal juga akan memamerkan komputer gelang yang disebut Snaplet. Tertarik?? Hehehe...
