Sistem Rangka Manusia Part 2 (Rangka Aksial)


Rangka Aksial

Rangka aksial yang kita sebut juga dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulang-tulang yang membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah:

  • Tulang tengkorak. Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, organ pendengaran dan organ penglihatan. Hubungan antartulang yang terdapat pada tempurung kepala termasuk jenis suture, yaitu tidak ada gerak. Tulang tengkorak terdiri dari dari tulang tempurung dan tulang muka.
Tengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah. Tulang kranial tersebut meliputi:

    • Tulang frontal. Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior, berbatasan dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada tulang frontal ini terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis, yang terhubung dengan rongga hidung.
    • Tulang temporal. Terdapat dua tulang temporal di setiap  sisi lateral tengkorak. Antara tulang temporal dan tulang parietal dibatasi oleh sutura skuamosa. Persambungan antara tulang temporal dan tulang zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu terdapat prosesus mastoid (suatu penonjolan di belakang saluran telinga) dan meatus akustikus eksternus (liang telinga).
    • Tulang parietal. Terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain melalui sutura sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang temporal.
    • Tulang oksipital. Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak. Antara tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh sutura lambdoid. Di dasar tulang oksipital terdapat foramen magnum, suatu foramen yang menghubungkan otak dan medula spinalis. Di sisi foramen magnum terdapat condyles, suatu penonjolan yang menghubungkan oksipital dengan tulang atlas (C1).
    • Tulang sphenoid. Tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid dibagi menjadi greater wing dan lesser wing, di mana greater wing berada lebih lateral dibanding lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang membuka ke rongga hidung).
    • Tulang ethmoid. Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal dan lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista galli (proyeksi superior untuk perlekatan meninges), cribriform plate (dasar crista galli, dengan foramen olfaktori yang melewatkan nervus olfaktori), perpendicular plate (bagian dari nasal septum) dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid, yang membuka ke rongga hidung.
Sedangkan tulang wajah meliputi:
    • Tulang mandibula. Mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar.
    • Tulang maksila. Tulang maksila merupakan tulang rahang atas. Maksila meliputi antara lain prosesus palatin yang membentuk bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.
    • Tulang nasal. Tulang nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan tulang maksila.
    • Tulang lakrimal. Tulang lakrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata.
    • Tulang zigomatikum. Tulang zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila.
    • Tulang palatin. Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.
    • Tulang vomer. Tulang vomer merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).
  • Tulang hioid. Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Terletak di antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otat mulut dan lidah. Jumlah tulang hioid hanya 1 pada setiap manusia.
  • Kolumna vertebra (Tulang Belakang) terbentuk dari tulang-tulang individual yang disebut sebagai vertebra. Terdapat sekitar 26 vertebra, meliputi 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal, 5 vertebra lumbar, 1 vertebra sakral (yang terdiri atas 5 vertebra individual) dan 1 vertebra koksigeal (yang terdiri atas 4-5 koksigeal kecil).
Secara umum, bentuk vertebra terdiri atas korpus vertebra, lengkung vertebra, foramen vertebra, prosesus transversus, prosesus spinosa, prosesus artikular inferior, prosesus artikular posterior, pedikulus dan lamina. Terdapat sedikit perbedaan antara vertebra segmen servikal, torakal, dan lumbar:
    • Pada vertebra segmen servikal, korpus berukuran relatif lebih kecil dibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transversus terdapat foramen (lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis. Artikulasi antara satu vertebra servikal dengan vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal) membentuk sudut sekitar 45 derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar untuk perlekatan dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis), terdapat dens axis yang akan berartikulasi dengan atlas (C1).
    • Pada vertebra segmen torakal, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan segmen lumbar. Tidak ada foramen transversus. Khas pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies untuk artikulasi dengan tulang iga (kostal). Facies ini ada yang terletak di prosesus transversus dan ada yang terletak di prosesus spinosa.
    • Pada vertebra segmen lumbar, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Adanya prosesus asesorius pada prosesus transversus dan prosesus mamilaris pada prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas pada segmen lumbar.
    • Pada vertebra segmen sakral, bentuknya khas seperti sayap yang melebar dengan penonjolan ke depan pada artikulasi lumbo-sakral yang disebut sebagai promontory. Vertebra segmen sakral terdiri atas 5 vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain melalui celah transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian posterior terdapat celah yang disebut hiatus sakralis.
Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4-5 segmen koksigeal individual yang terhubung dengan vertebra segmen sakralis. Dilihat secara lateral, kolumna vertebra yang tersusun mulai dari servikal hingga koksigeal membentuk lengkung yang khas, yaitu lordosis servikal, kyphosis torakal, lordosis lumbar dan  kyphosis sakral. Lordosis servikal terbentuk ketika seorang bayi mulai belajar menegakkan kepalanya (usia 3 bulan), sedangkan lordosis lumbar terbentuk ketika seorang anak mulai belajar berdiri.

  • Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ penting di dalamnya. Secara umum toraks tersusun atas klavikula, skapula, sternum, dan tulang-tulang kostal.
    • Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior, dan berartikulasi dengan klavikula melalui akromion. Selain itu, skapula juga berhubungan dengan humerus melalui fossa glenoid.
    • Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula melalui akromion, dan di ujungnya yang lain berartikulasi dengan manubrium sternum.
    • Sternum merupakan suatu tulang yang memanjang, dari atas ke bawah, tersusun atas manubrium, korpus sternum, dan prosesus xyphoideus. Manubrium berartikulasi dengan klavikula , kostal pertama, dan korpus sternum. Sedangkan korpus stenum merupakan tempat berartikulasinya kartilago kostal ke-2 hingga kostal ke-12. Tulang dada (sternum) dan Tulang rusuk (costa). Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) bersama-sama membentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk (costa) juga berhubungan dengan tulang belakang (vertebrae).
    • Tulang-tulang kostal merupakan tulang yang berartikulasi dengan vertebra segmen torakal di posterior, dan di anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum. Ada 12 tulang kostal; 7 kostal pertama disebut kostal sejati (karena masing-masing secara terpisah di bagian anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum), 3 kostal kedua disebut kostal palsu (karena di bagian anterior ketiganya melekat dengan kostal ke-7), dan 2 kostal terakhir disebut kostal melayang (karena di bagian anterior keduanya tidak berartikulasi sama sekali).
  • Tulang panggul (Koksa). Setiap makhluk vertebrata memiliki jumlah tulang panggul (Koksa) 2. 1 bagian terdapat pada bagian kiri dan 1 bagiannya lagi pada bagian kanan. Tulang panggul membentuk tulang gelang panggul yang berfungsi untuk menahan berat tubuh. Sewaktu lahir setiap tulang panggul (Koksa) sebetulnya terdiri dari 3 tulang yaitu ileum, ischium, dan pubis. Namun, setelah dewasa ketiga tulang ini bersatu menjadi tulang panggul (koksa).
  • Tulang pangkal lengan (Humerus), hasta (Ulna), Pengumpil (Radius). Tulang pangkal lengan (Humerus) bersama dengan tulang pengumpil (Radius) dan tulang hasta (Ulna) menyusun lengan atas dan lengan bawah.
 Sumber :




Cari

Copyright Text