Efek
Deterministik
Efek ini terjadi karena
adanya kematian sel sebagai akibat dari paparan radiasi baik pada sebagian atau
seluruh tubuh. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis
ambang (threshold dose) dan umumnya timbul dengan waktu tunda yang relatif
singkat dibandandingkan dengan efek stokastik. Keparahan efek ini akan
meningkat bila dosis yang diterima semakin besar. Dosis radiasi yang masih
lebih rendah daripada dosis ambang tidak menyebabkan efek deterministik,
sedangkan bila dosisnya di atas dosis ambang maka akan terjadinya efek ini.
Efek deterministik bisa
juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama setelah terkena radiasi, dan
umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak dan kerusakan kulit
dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena dosis radiasi 5 Sv
atau lebih.
Beberapa contoh efek
deterministik adalah eritema atau kulit yang menjadi merah, pelepuhan dan
terkelupas; katarak pada lensa mata; peradangan akut paru; gangguan proses
pembentukan sel sperma, bahkan sampai sterilitas; gangguan proses pembentukan
sel-sel darah; dan gangguan perkembangan janin dalam kandungan.
Jika dosisnya rendah,
atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak sekaligus), kemungkinan
besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak
menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja
sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut
baru muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun
kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung
terlihat ini disebut Efek
Stokastik.
Efek
Stokastik
Paparan radiasi dosis
rendah dapat meningkatkan risiko kanker dan efek pewarisan yang secara
statistik dapat dideteksi pada suatu populasi, namun tidak secara serta merta
terkait dengan paparan individu. Berdasarkan studi epidemiologi, kanker kulit
di daerah wajah banyak dijumpai pada para penambang uranium akibat paparan
radiasi dari debu uranium yang menempel pada wajah. Selain itu, karena selama
melakukan aktivitasnya para pekerja tambang juga menghirup gas radon sebagai
hasil luruh dari uranium, banyak pula yang mengalami kanker paru. Kanker tulang
banyak terjadi pada pekerja pabrik jam sebagai akibat dari penggunaan bahan
berpendar. Berdasarkan pengamatan pada para korban bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, leukemia merupakan efek stokastik tertunda pertama yang
terjadi setelah paparan radiasi seluruh tubuh dengan masa laten sekitar 2 tahun
dengan puncaknya setelah 6 ~ 7 tahun. Perubahan kode genetik yang terjadi
akibat paparan radiasi akan diwariskan pada keturunan individu terpapar.
Penelitian pada hewan dan tumbuhan
menunjukkan bahwa efek pewarisan dapat terjadi bervariasi dari ringan hingga kehilangan fungsi atau kelainan anatomik yang parah bahkan kematian prematur.
Efek stokastik ini
tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas terjadinya akan semakin
besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam jangka
waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan
radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut.
Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek
pemaparan radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20 tahun atau
lebih.
Sifat Efek Stokastik
|
Sifat Efek Deterministik
|
Tidak mengenal dosis ambang
|
Punya dosis ambang
|
Timbul setelah melalui masa tenang yang lama
|
Timbul beberapa saat setelah terkena radiasi
|
Tidak ada penyembuhan spontan
|
Ada penyembuhan spontan
|
Keparahan tidak tergantung pada dosis radiasi
|
Keparahan tergantung dosis radiasi
|
Salah satu penyakit
yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker. Penyebab sebenarnya dari
penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat disebabkan oleh radiasi
pengion, kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain, disebut zat
karsinogen, misalnya asap rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun waktu
sebelum periode laten berakhir, korban dapat meninggal karena penyebab lain.
Karena lamanya periode laten ini, seseorang yang masih hidup bertahun-tahun
setelah menerima paparan radiasi ada kemungkinan menerima tambahan zat-zat
karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena itu, jika suatu saat timbul
kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-zat karsinogen, bukan
hanya disebabkan oleh radiasi.
Pengaruh
Dosis Tinggi Terhadap Manusia dan Gejalanya
Hal ini juga ditetapkan
bahwa radiasi pengion dosis tinggi dapat menyebabkan kanker. Pengaruh / gejala
dosis tinggi ditunjukkan di bawah ini.
0-25 rad:
- Tidak ada efek klinis mudah
dideteksi pada manusia.
- Namun, di sekitar 15 rad mungkin
ada kemandulan sementara (testis).
25 sampai 100 rad:
- Sedikit jangka pendek penurunan sel
darah.
- Menonaktifkan penyakit tidak umum.
100 sampai 200 rad:
- Mual dan kelelahan.
- Muntah jika dosisnya lebih besar
dari 125 rad.
- Jangka panjang pengurangan jumlah
beberapa jenis sel darah.
200 sampai 300 rad:
- Mual dan muntah pada hari pertama
eksposur.
- Sampai dengan periode laten selama
dua minggu diikuti oleh hilangnya nafsu makan, malaise umum, sakit
tenggorokan, muka pucat, diare, dan kekurusan moderat.
- Pemulihan dalam waktu sekitar tiga
bulan kecuali rumit oleh infeksi atau cedera.
300 sampai 600 rad:
- Mual, muntah, dan diare dalam
beberapa jam pertama.
- Sampai dengan periode laten satu
minggu diikuti dengan hilangnya nafsu makan, demam, dan malaise umum di
minggu kedua.
- Dilanjutkan dengan pendarahan,
peradangan pada mulut dan tenggorokan, diare, dan kekurusan.
- Beberapa kematian dalam dua sampai
enam minggu.
- akhirnya kematian sebesar 50% jika
paparan di atas 450 Rems.
- Lainnya pulih dalam waktu sekitar
enam bulan.
Lebih dari 600 rad:
- Mual, muntah, dan diare dalam
beberapa jam pertama.
- Dilanjutkan dengan kekurusan cepat
dan kematian pada 2 minggu nd.
- Akhirnya kematian hampir 100%.
Dosis tinggi bisa
mengakibatkan kematian. Tabel di bawah menunjukkan lethality dalam waktu 24
hingga 48 jam setelah paparan radiasi tanpa perawatan medis:
Dosis yang diserap
|
Lethality w / o
pengobatan,% dari populasi, dalam waktu 60 hari
|
(Rad)
|
Lethality Persentase
penduduk yang menerima dosis serap
|
0 - 25
|
-
|
100 - 200
|
<5.
|
200-350
|
<50.
|
350 - 500
|
50-99
|
> 550
|
99-100
|
Sumber :