Retikulum Endoplasma
merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum
Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma
sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan
ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan
selimut nukleus atau nuclear envelope. Jaring-jaring endoplasma adalah jaringan
keping kecil-kecil yang tersebar bebas di antara selaput selaput di seluruh
sitoplasma dan membentuk saluran pengangkut bahan. Jaring-jaring ini biasanya
berhubungan dengan ribosom (titik-titik merah) yang terdiri dari protein dan
asam nukleat, atau RNA. Partikel-partikel tadi mensintesis protein serta
menerima perintah melalui RNA tersebut.
Ribosom merupakan
tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini
disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum.
Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan
membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein
tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan
dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon.
Sedangkan bagian-bagian
Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum
Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum. Kegunaannya adalah untuk
membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari Retikulum
Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati.
Retikulum endoplasma
memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut
cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya.
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak
sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam
sel-sel eukariotik.
Lubang/saluran tersebut
berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian
sel lainnya.
Perbedaan jumlah antara
kedua jenis retikulum endoplasma ditentukan oleh jenis sel. Sebagai contoh, sel
yang mensekresi protein dalam jumlah besar seperti sel pancreas, kelenjar ludah
mempunyai retikulum endoplasma yang banyak. Kalau dilihat secara menyeluruh,
retikulum endoplasma kasar dan halus dibedakan tidak hanya berdasarkan ada
tidaknya ribosom pada membrannya tetapi juga pada susunannya dalam sitoplasma.
Retikulum endoplasma kasar tampak berupa saluran panjang, berjajar melengkung
teratur, sedangkan retikulum endoplasma halus berupak pembuluh (tubuler) atau
gelembung (vesikuler) yang tidak teratur. Retikulum endoplasma kasar dan halus
berhubungan di suatu tempat, karena dalam banyak hal kedua retikulum endoplasma
ini bekerja sama dalam melakukan aktivitas sel.
Retikulum
Endoplasma Halus
Retikulum endoplasma halus (SER) berkembang dalam
sejumlah jenis sel seperti sel otot rangka, tubulus ginjal dan kelenjar
steroid. Protein retikulum endoplasma bervariasi antara satu sel dengan sel
lain bergantung kepada fungsi, seperti:
- Sintesis hormon steroid pada kelenjar gonad dan korteks ginjal
- Detoksifikasi pada hati memiliki komponen organik yang bervariasi seperti barbiturat dan etanol.
- Pelepasan glukosa dari glukosa 6 fosfat pada hati. Jejumlah besar glikogen di dalam hati disimpan sebagai granula yang terikat dengan membran luar retikulum endoplasma halus.
Retikulum endoplasma
kasar, karena pada membrannya melekat banyak sekali ribosom sehingga tampak
kasar di bawah mikroskop dan tidak tampak licin. Elemen karakteristik dari REG
adalah berupa lembaran tipis yang terdiri dari 2 membran bersatu pada bagian
tepi masing-masing dan dibatasi oleh suatu cavite berbentuk kantong yang
aplatis (sakulus). Letak dan jumlah dari sakulus bervariasi, tergantung pada
jenis sel dan fungsi dari aktivitasnya. Bila letak REG berkembang balk, letak
sakulus menjadi sistematis, terarah, paralel satu dengan yang lainnya. Pada
sel-sel glandula dari acini pankreas dan paratoide terdapat pada maxilla. Semua
sakulus menempati bagian basal dari sitoplasma. Pada sel yang kurang aktif juga
mengandung sakulus namun jumlahnya jarang.
Struktur
Tabulair Retikulum Endoplasma Halus
Berlawanan dengan
penyusun lamellair dari REG, maka REL dibentuk dari satu labirynth
berkanalikula halus, saling berhubungan, dan berinfiltrasi dalam semua
sitoplasma.
Tidak ada ribosom pada
permukaan eksternal dari membrannya. REL memiliki sifat yang membuka kantak
atau hubungan yang penting dengan mitokondria, tempat glikogen dan peroxysomes.
Kesimpulan adalah:
- REG memiliki suatu organisasi sakular dan membrannya ditutupi oleh ribosom.
- REL adalah suatu jalinan tubuli-tubuli yang beranatomosis dan dikarakterisasi oleh tidak adanya ribosom.
Dengan teknik
ultrasentrifugasi differentielle memisahkan membran RE dalam bentuk
vesikula-vesikula kecil; mikrosom, tertutupi atau tidak oleh ribosom.
Analisa hiokimia dari
membran tersebut (ditraitmen dengan rihonuklease untuk mengeliminasi
Ribonukleoprotein), memperlihatkan bahwa membran RE mengandung:
- Protein yang terstruktur dan lemak (30% atau 50%).
- Enzim, yang dibutuhkan pada sintesa protein, pada metabolisme lemak, dan pada fenomena detoxifikasi.
- Kandungan fosfolipida lebih tinggi pada REL dari REG.
- Perbandingan kuantitas fosfolipidal kuantitas kolesterol adalah 15 untuk REG dan 4 untuk REL.
- Glukosa 6-fosfat terutama terdapat pada REG.
- 5-nukleotidase terutama terdapat pada REL.
- Susunan dari lemak dan protein sesuai dengan model Singer - Nicolson.
- Fungsi sintesa. Sintesa protein ini dilakukan bersama-sama dengan ribosom, di mana protein yang dibebaskan masuk dalam cavite RE.
o
SINTESA lemak: RE bertanggung jawab pada
sintesa lemak, membrannya mengandung sistem enzimatik yang bertanggung jawab
pada pemanjangan dan saturasi dari asam lemak.
o
Sintesa glyciprotein; protein disintesa
oleh REG, dapat berasosiasi pada gula. Sintesa glycoprotein ini disebut
glycosilasi. Berawal pada REG dan berakhir pada AG.
o
Sintesa membran; Sistem membraner ini
sangat berbeda di mana disintesa fosfolipida dan protein yang berasal dari
pembentukan membran sel.
- Fungsi Penyimpanan. RE menyimpan dan mengkonsentrasikan substansi yang berasal dari miliu ekstraseluler, juga dapat dari intraseluler.
- Fungsi detoxifikasi. Membran RE (hati dan ginjal) mentransformasi molekul-molekul toksik menjadi molekul tidak toksik sebelum dieliminasi oleh organisme. Detoksifikasi terjadi misalnya melalui hydroxylosi.
- Fungsi transport,
o
Elektron berkat suatu sistem transfer
extramitokondrial (cytochrom P4;o, cytochrom BS).
o Substansi yang disebabkan oleh sel,
dalam semua sel, mulai dari ruang perinukleir sampai miliu ekstraseluler.
Sumber
: